bab 9

10.5K 333 3
                                    

Deg
Deg
Deg

Andreas merasakan detak jantungnya berpacu dengan kuat. Dia merasakan jantungnya seakan ingin melompat keluar. Ada rasa sakit di hatinya dan kecewa. Ia menatap lekat anak perempuan tersebut yang seumuran dengan anaknya.

Ingin sekali ia memeluknya. "Boleh Om memeluk mu."

Naina mengerutkan alisnya. Ia langsung menaruh Giselle ke belakang tubuhnya. "Tidak perlu, untuk apa memeluknya. Giselle pulanglah dulu, bunda akan menyusul mu nanti setelah berbicara dengan teman bunda."

Giselle mengangguk, dia menggenggam tangam bi Rohya dan keluar dari toko roti tersebut. Mereka menunggu di luar sambil melihat ke dalam.

Giselle menatap ibunya yang terlihat serius berbicara dengan pria tampan di hadapannya.

...

"Giselle, dia nama putri mu. Nai aku akan mencari ayah Giselle."

"Tidak perlu!" Sarkas Naina. "Kau tidak perlu ikut campur urusan ku." Nadanya dengan dingin dan penuh penekanan.

"Giselle dia putri ku, bukan putri mu." Naina memejamkan kedua matanya. "Sebaiknya kau jangan ikut campur lagi, dan pergilah!" Tegasnya.

Andreas mengeraskan rahangnya, ia sangat kecewa pada Naina. Ia hanya berniat untuk membantunya. "Baiklah, jika ada sesuatu hubungi aku."

Tanpa melihat kebelakang dan menyapa Rohya dan Giselle, Andreas masuk ke dalam mobilnya. Kemudian melajukannya dengan kencang.

Naina menahan air matanya agar tidak tumpah. Dia harus kuat demi Giselle.

"Bunda." Sapa Giselle.

Naina memutar tubuhnya setelah mengunci toko rotinya tersebut. "Iya Sayang." Sahut Naina. Dia mengelus pucuk kepala Naina. "Ayo kita pulang."

Sejenak Naina menatap bi Rohya dan mengangguk bahwa ia baik-baik saja.

===>>Hey kak, aku mohon maaf ya. Aku hiatusin ini dulu atau berhenti update dulu soalnya ada dua cerita on going di fizzo. Mohon maaf sebesar-besarnya, jika berkenan silahkan mampir ===>

1. Transmigrasi istri lima pria
2. Transmigrai Asi 200 Juta

Benih Rahasia Mantan SuamiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang