1. Mengapa, Itachi?

87 11 9
                                    

"Onii-sann!!!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Onii-sann!!!"

Langkah kaki seperti seorang berjalan cepat terdengar di telinga Itachi.

Ia memutar badannya mencari kesana kemari sambil berteriak panik "Sasuke! Sasuke"

Matanya melirik tajam kesana kemari sambil berlari menyusuri rumahnya, membuka setiap pintu namun tidak ada siapapun disana. Telinganya jelas masih berfungsi ia mendengar teriakan ketakutan dimana-mana.

Langkah kaki cepat dan berlarinpun terdengar di telinganya, namun tidak ada siapapun di rumah besar ini.

"Sasuke! Sasuke, dimana kau sasuke?!" Teriaknya dengan nafas tersenggal.

Ia mendobrak setiap pintu dirumah ini, namun rasanya ia terus berlari dilorong rumah ini. Ia benar-benar tidak menemukan Sasuke dimanapun.

"Sasuke! Dimana kau sasuke, Oniisan disini. Kau dimana sayang?!"

Itachi melirih, ia terjatuh di lorong kegelapan. Ia menunduk terus menangis sambil berteriak memanggil Sasuke.

Namun nahas, tidak ada siapapun disana. Sebelum tubuh tinggi tegap berdiri di hadapannya, Itachi mengangkat kepalanya untuk menatap siapa yang berdiri disana.

"O-onii-san..

Itachi meradang, urat-urat di dahinya dan rahangnya terlihat. Ia melihat sasuke tengah di cekik oleh seseorang membuat mata Itachi memerah penuh dengan amarah. Kenapa bisa orang itu mencekik Sasuke tergantung di tangannya. Tubuh kecil Sasuke terlihat banyak sekali dengan goresan luka.

"Sasuke!"

Brak!!

"Sasuke!!"

"Sasuke bangun!"

"Sasuke..

"Itachi! Hei, Itachi!"

Mata itu terbuka lebar dengan nafas yang terengah-engah, kedua tangannya meremat sprei putih.

"Itachi diam, kau bisa melepas infusmu. Tenang"

Laki-laki itu mencoba menahan tubuh besar Itachi yang hendak pergi saat matanya terbuka, padahal ia baru saja sadar dari pingsan nya 2 hari lalu.

"Bodoh! Mau pergi kemana kau?!"

Sentaknya, membuat Itachi menatapnya tak suka. Laki-laki itu memang selalu menatap semua orang tak suka mungkin atau memang tatapan matanya setajam dan segelap itu.

Oniisan.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang