10. Ending

92 7 15
                                    

Sebagaimana hidup berjalan, manusia pun akan selalu berjalan dengan atau adanya hal yang mereka anggap penting sedemikian rupa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sebagaimana hidup berjalan, manusia pun akan selalu berjalan dengan atau adanya hal yang mereka anggap penting sedemikian rupa. Namun ada kalanya kita berada dititik paling rendah dan merasa begitu tersiksa ketika kehilangan.

Sama halnya ketika kamu kehilangan salah satu anggota keluarga dalam hidupmu, bukan tidak mungkin kamu akan merasa terpukul.

Siang ini Itachi tengan jalan-jalan berdua dengan Izumi, entah dari mana ide itu muncul saat Sasori terus saja memaksa Itachi meninggalkan kantor di hari minggu yang memang seharusnya libur ini.

Izumi tersenyum senang melihat Itachi sudah menghabiskan dango di tangannya.

"Sudah merasa lebih baik, Itachi-kun?"

Itachi mengangguk menatap Izumi yang tersenyum terus, sedari tadi ia jalan berdua Izumi tidak melepaskan senyuman di bibirnya.

"Sepertinya kau senang, Izumi?"

Keduanya melanjutkan perjalanan menyusuri taman, kini duduk berdua di kursi taman sambil sesekali melihat orang-orang berlalu lalang.

"Tentu saja, aku sangat senang. Kapan lagi kau ada waktu jalan berdua denganku kan?"

Itachi mengangguk lagi, iya sejak dulu ia tidak punya waktu jalan berdua dengan Izumi sahabatnya itu, Eh. Sahabat?

"Sepertinya hubunganmu semakin membaik dengan, Sasuke."

Itachi kembali berfikir, yah dibilang baik juga keduanya seperti biasa saja.

"Bisa dibilang begitu, atau hanya perasaanku saja. Ku rasa Sasuke masih sama saja." Jawab Itachi.

"Kau harus bertanya pada Sasori, dia lebih tau apa yang terjadi setelah sebulan kau pergi."

"Begitu ya? Nanti ku tanya kalau ada waktu."

"Em, Itachi?"

Itachi melirik Izumi yang tampak malu-malu dan ragu.

"Ya, Izumi?"

"Aku tidak tahu kapan lagi akan mengatakan nya padamu, tapi bisakah kita punya kencan yang baik setelah ini?"

Itachi nampak bingung, maksudnya kencan bagaimana.

"Hm. Aku tidak mengerti-

"Tidak apa, Itachi. Aku tidak akan memaksamu aku akan tetap menunggumu sampai kau merasa bahwa kau bisa mencintaiku dan menerima kehadiranku."

Oh, Itachi mengerti. Wanita ini tengah mencoba mengatakan jika ia ingin keduanya menjadi sepasang kekasih, mungkin maksudnya mengajak berkencan lagi dilain waktu.

"Ah, baiklah. Terima kasih, Izumi."

Keduanya tersenyum, tanpa sadar Itachi sibuk memandang wajah manis Izumi. Hatinya berdegup lebih kencang dari biasanya.

Oniisan.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang