Haii minna.
Kita berada di penghujung cerita, ini benar-benar penghujung. Terima kasih kalian udah nemenin cerita ini sampai ending.Di cerita ini enggak ada tambahan chap, gk ada bonus chap dan lainnya. Tapi kalau aku punya mood atau ide ya aku mau bikin sih sequelnya tapi ah ntar aja hehe.
Terima kasih ya mohon berikan tanggapan dan kritik kalian pun boleh. Dah mari kita mulai.
Anak kecil itu menatap sang ayah lalu mengerutkan keningnya, seolah bingung.
"Iya, ini adalah saudara ayah. Namanya Uchiha Itachi. Dia adalah kakak kandung ayah" Sasuke mengusap lembut kepala sang anak.
"Kenapa namanya seperti aku ayah?" Anak itu masih bingung karena nama saudara ayahnya adalah namanya.
"Benar. Karena ayah sangat menyayangi kakak, ayah memberikan nama kakak kepadamu. Karena kau sangat mirip dengannya." Jawab Sasuke.
Ia kini berpindah ke gundukan tanah sebelah Itachi, sambil menaruh bunga juga dari Itachi kecil alias anaknya.
"Ini siapa, ayah?"
"Ini namanya Izumi, dia adalah istri dari kakaknya ayah. Dia meninggal setelah tak lama kakak ayah meninggal." Jelas Sasuke sambil mengusap anaknya.
"Tapi, dimana ibuku ayah?" Sasuke tersenyum mendengar pertanyaan anaknya itu.
Selama ini anak itu tidak pernah bertanya tentang ibunya, karena mungkin ia melihatnya selalu sendirian jadi tidak mau membuat ayahnya bersedih atas pertanyaan itu.
"Ibumu, ada disurga. Bersama kakak ayah. Jadi Itachi jangan bertanya ya? Nanti kalau sudah besar ayah beritahu."
Itachi kecil mengangguk paham, meski ia begitu penasaran tapi ia tidak mau membuat ayahnya sedih.
Sasuke bangun membawa Itachi kecil dalam gendongannya, berjalan menjauh dari kedua kuburan kakaknya.
Ia terua terkekeh sambil merasakan cubitan-cubitan kecil dari anaknya. Lalu masuk kedalam mobil dan segera berlalu dari sana.
Sasuke menaruh Itachi kecil di kasur milik sang anak, lalu ia menyuruh pelayan yang mengurus anaknya untuk membersihkan pakaian anak itu.
"Saya mungkin akan pulang larut. Tolong beri tahu Itachi untuk jangan menunggu, katakan saja saya lembur."
Setelah mendapat anggukan Sasuke segera berlalu begitu saja, bahkan setelah lima tahun berlalu rasanya masih terasa. Terasa begitu pedih ketika ia harus kehilangan kakaknya setelah merasa hidup bahagia bersama 3 tahun.
Ia pikir dengan Itachi menikahi Izumi keduanya akan sangat bahagia, ternyata salah. Penyakit sialan itu menjangkit hidup kakaknya. Bahkan penyakit itu pun bersarang didalam dirinya.
Sasuke melangkahkan kakinya untuk duduk di kursi restauran milik temannya, Shikamaru.
"Oih, Sasuke. Tumben kau datang sendiri, kemana keponakanmu itu?" Shikamaru menghampiri Sasuke yang baru saja duduk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Oniisan.
Short StorySeandainya kau tahu betapa aku menyayangimu bahkan melebihi diriku sendiri. Apa kau mau memaafkanku lalu kembali menjadi adik kecilku yang sangat mencintaiku? Atau justru, semakin kau besar semakin pula rasa bencimu padaku. Sasuke, meski kau memben...