Sasuke berjalan lesu untuk sampai ke lokernya mengambil jaket yang ia simpan disana, ia ingin cepat pulang karena bosan di sekolah.Tangannya meraih kunci lalu membuka loker, seketika ia terdiam ketika melihat poto yang terpajang di pintu lokernya.
Hatinya teriris lagi, matanya perih. Air mata siap meluncur lagi di pelupuk matanya. Ia mengusap poto itu, rasanya sesak sekali. Mengingat kakaknya sudah meninggal dua minggu lalu.
"Niisaan.."
Badannya merosot begitu saja, seperti limbung hendak jatuh. Sebelum di tahan oleh Naruto.
"Sasuke!"
Naruto menahan tubuh Sasuke sebelum limbung dan terjatuh, ia membawa Sasuke untuk duduk.
"Ada apa, Sasuke. Kau kenapa? Kalau kau masih sakit jangan masuk dulu." Cerocos Naruto sambil memegang pundak Sasuke.
Anak itu lesu, wajahnya pun nampak pucat. Bibirnya terlihat sangat pucat badannya seketika terlihat lebih kurus.
"Apa kau sudah makan, kau teelihat sangat kurus."
Sasuke diam saja, ia tak menjawab apapun.
"Tak apa, Naruto. AKu harus pulang, aku takut kakakku menungguku dirumah."
Naruto terdiam kaget, bukankah Itachi sudah meninggal. Sepertinya sasuke benar-benar terpukul..
Belum lagi dia mengetahui banyak fakta tentang kakaknya, kini hidupnya bahkan nafasnya menyiratkan banyak rasa bersalah yang mendalam didirinya.
Sasuke bangun sambil menutup kembali lokernya, ia berjalan meninggalkan Naruto yang juga bingung harus apa karena tidak tahu bisa atau tidak ia mendekati Sasuke yang sedang seperti ini. Ia takut kalau Sasuke melakukan hal-hal diluar kendalinya.
Sementara Sasuke turun dari bus, ia berjalan melewati halte pemberhentiannya. Ia mampir ke kedai dango dan onigiri. Setelahnya ia duduk di jembatan sungai seperti biasa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Oniisan.
Short StorySeandainya kau tahu betapa aku menyayangimu bahkan melebihi diriku sendiri. Apa kau mau memaafkanku lalu kembali menjadi adik kecilku yang sangat mencintaiku? Atau justru, semakin kau besar semakin pula rasa bencimu padaku. Sasuke, meski kau memben...