"Sasuke."
Langkah Sasuke kembali terhenti saat suara berat milik Itachi terdengar, entah memang karena mereka jarang bertegur sapa sehingga Sasuke tidak dapat membedakan bagaimana suara Itachi ketika seperti ini.
"Hn."
Plak!
Itachi melempar buku milik Sasuke dengan keras hingga mengenai kepala Sasuke. Anak itu tidak bergeming dia tetap membelakangi Itachi.
"Apa ini, apa dia lihat nilai jelekku?" Pikir Sasuke.
Biasanya Itachi tidak akan melihat nilai Sasuke, ia hanya akan menandatangi raport serta berkas yang harus ia tanda tangani saja sebagai wali adiknya. Ia tidak pernah protes soal nilai sekolah Sasuke.
Karena Sasuke juga cerdas meski biang onar, tidak memungkiri tugas dan nilainya juga tidak perlu di pertanyakan.
"Sejak kapan, Sasuke?"
Itachi mendekati Sasuke lalu menarik pundak Sasuke membuat anak itu berbalik dan tidak lagi menampilkan punggungnya.
"Sejak kapan kau terjerumus, dan mengonsumsi obat-obatan terlarang?!"
Mata Sasuke sedikit melotot, ia kaget. Bagaimana itu kakaknya tahu soal itu, dari mana dia tahu.
Pikirannya berkecambuk kemana-mana, namun wajahnya masih tetap datar dan tenang. Itachi memegang erat rahang Sasuke seolah mencekiknya anak itu masih menampilkan wajah datarnya.
"Siapa yang mengajakmu untuk meminum obat-obatan seperti itu, Sasuke!"
"Katakan padaku sebelum aku memukulmu. Hah!"
Sasuke tersenyum tipis seolah tak peduli apa yang dikatakan kakaknya, ia tak mau menjawab apapun. Tidak akan ada yang berubah meski ia menjawab atau menjelaskan apapun. Semuanya akan sama.
"Apa pedulimu, cih?"
Itachi semakin mencengkram rahang Sasuke, ia mendorong tubuh Sasuke ke tembok membuat anak itu meringis.
"Apa peduliku, apa peduliku kau tanya. Setan?!"
Plak
Plak!
Itachi menampar wajah Sasuke kanan kiri membuat wajah itu memerah akibat tamparan kerasnya.
"Aku banting tulang, aku rela tidak makan agar kau makan. Agar kau sekolah, agar kau bisa main dan menikmati masa mudamu. Dan kau tanya apa peduliku hah?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Oniisan.
Short StorySeandainya kau tahu betapa aku menyayangimu bahkan melebihi diriku sendiri. Apa kau mau memaafkanku lalu kembali menjadi adik kecilku yang sangat mencintaiku? Atau justru, semakin kau besar semakin pula rasa bencimu padaku. Sasuke, meski kau memben...