Liburan Tak Terduga

4 2 0
                                    


Liburan sekolah kali ini kami adakan di sebuah kebun yang luas dan panjang, dengan jalan tanah yang hanya digunakan sebagai jalur mobil. Kebun itu terletak di sebelah kanan jalur, dipenuhi dengan padang rumput hijau yang terbentang sejauh mata memandang. Kami semua, satu kelas, berkumpul menunggu arahan dari panitia. Di udara, balon-balon berwarna-warni melayang, menambah keceriaan suasana.

"Hey, lihat! Balon-balon itu keren banget!" seru Dinda, salah satu teman sekelasku, sambil menunjuk ke arah langit.

"Ayo tangkap! Siapa cepat, dia dapat!" tambah Ardi, yang langsung berlari mengejar balon-balon yang terbang rendah.

Teman-temanku berhasil menangkap beberapa balon, tapi aku belum berhasil. Aku terus berusaha menangkap balon terakhir yang melayang tinggi.

"Semangat! Kamu pasti bisa!" teriak Rina sambil memberikan dukungan dari kejauhan.

Aku tersenyum dan mencoba lebih keras. Usahaku tidak sia-sia, tetapi aku terseret jauh dari kelompok. Setelah perjuangan yang panjang dan melelahkan, akhirnya aku berhasil menangkap balon tersebut. Ternyata ada sepuluh balon yang terikat bersama, membuatnya sangat sulit ditangkap.

"Wow, lihat! Aku dapat sepuluh balon sekaligus!" seruku dengan penuh kebanggaan.

"Dewa balon nih!" Ardi bercanda sambil mengacungkan jempolnya.

Dengan perasaan bangga dan senang, aku berlari kembali ke teman-temanku dan memperlihatkan tangkapanku. Mereka terkesan, dan aku merasa puas. Setelah mendapatkan arahan dari panitia, kami mulai menjelajahi kebun tersebut. Aku berjalan cukup jauh, menikmati pemandangan dan udara segar, sampai akhirnya sadar bahwa aku sudah terlalu jauh dari kelompok.

"Eh, kok aku jadi jauh banget nih?" gumamku sendiri sambil melihat sekeliling.

Aku berlari kembali, melompati beberapa pagar pembatas. Pada pagar terakhir yang setinggi badanku, aku terkejut melihat betapa tingginya pembatas itu. Padahal sebelumnya, hanya ada pembatas kecil.

"Nah lho, sejak kapan pagar ini jadi setinggi raksasa?" kataku dengan nada panik.

Dengan usaha keras, aku menemukan lubang kecil yang cukup untuk aku lewati dan kembali ke teman-temanku. Mereka terlihat santai, menikmati alam sekitar, ada yang tiduran dan ada yang bermain kejar-kejaran.

"Udah balik lagi si jago balon!" seru Rina sambil tertawa.

Panitia kemudian mengajak kami ke tempat bermain yang memiliki dua tiang dengan tiang horizontal di tengahnya. Permainan ini mirip dengan senam atau olahraga yang membutuhkan kelenturan dan kekuatan tubuh. Aku mencobanya, dan meskipun sulit, aku berhasil melompat, berpegangan, dan melakukan putaran 360 derajat.

"Eh, lihat! Aku kayak akrobat sirkus!" kataku sambil tertawa setelah berhasil melakukan putaran.

"Hebat, kamu bisa jadi bintang sirkus nanti!" canda Dinda sambil bertepuk tangan.

^^^

Kami dibawa ke sebuah rumah besar untuk menginap. Namun, karena suatu alasan, aku harus menginap di rumah cowok. Bersama teman cewekku, kami membujuk seorang cowok untuk memberikan kamar berwarna pink untuk aku tempati.

"Riz, masa aku harus tidur di kamar cowok sih? Kasihan, dong," kata Rina dengan nada memelas.

"Ayo, kasih kamar pink itu buat kami. Kami janji nggak akan ngecat ulang!" aku menambahkan sambil tersenyum manis.

Setelah usaha panjang, akhirnya aku memasuki kamar tersebut. Meski berwarna pink, suasananya terasa dingin dan suram.

"Ih, kok kamar pink bisa begini ya? Kayak rumah hantu!" kataku dengan nada takut.

Merasa tidak nyaman, aku memutuskan untuk tidur di ruang tamu atau sekamar dengan teman cewek yang juga menginap. Akhirnya, aku tidur bersama temanku itu.

"Yang penting kita bareng-bareng, nggak takut lagi deh," kata Rina sambil tertawa kecil.

Pagi harinya, kami melanjutkan petualangan kami dengan semangat baru. 


***

A/N

Mimpi ini mengajarkan bahwa meskipun ada rintangan dan tantangan dalam hidup, kita selalu bisa menemukan cara untuk mengatasinya dan menemukan kenyamanan pada akhirnya. Mimpi ini juga menunjukkan bahwa pengalaman hidup, baik itu nyata atau dalam mimpi, selalu membawa pelajaran berharga.

ONE SHOT : Whispers Of TwilightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang