•: SN.06 :•

180 12 0
                                    

Assalamu'alaikum semuanya.

Teman-teman, kalian pernah ngerasa kayak... Gasuka sama diri sendiri melebihi dari apapun dan kepada siapapun? Aga berlebihan ya tapi ya itu faktanya ko, saya berada difase itu. Teman-teman pasti pernah kan diposisi itu?

Jujur, saya lelah, saya capek sama diri saya sendiri. Dikhianatin diri sendiri itu lebih sakit daripada dikhianatin orang lain. Serius.

Yang katanya mau berubah tapi tanpa bukti itu apa maksudnya coba?? Maksud saya, ya niat hati ingin berubah tapi apa daya diri yang memeluk hawa malas

Ya Allah...

Tapi apapun itu, saya cuman mau kembali jadi diri saya yang ngga jauh-jauh banget dari Mu ya Allah. Bergelimpangan didunia tanpa melibatkan Allah itu, adalan seni menyiksa diri.

Yahhh malah curhat eaaa... Yaa itulah yang menjadi penyumbat saya. Ck ck ck Hehehe, makasi udah mau baca.

Tbc. Ee—— tapi boong.

Happy Reading nggih ges 🌷



✿

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





------------------------✿6✿------------------------



BRAAKK!!

"Bagus kamu Anin! Orangtua belum selesai bicara udah pergi. Bagus kayak gitu?!"

"Mas, udahlah, kasian Anin kamu kerasin terus."

"Tapi dia itu ga pernah mikir, mi! Umi liat sendiri gimana barusan kan? Abi belum selesai bicara udah berani pergi."

Umi Layla menghembuskan nafas perlahan. Suaminya ini selalu saja emosi, emosi dan emosi yang didahulukan.

"Kasihan Anin, mas. Dia mu—"

"Halah ngapain kasihan kasihan, dia itu memang harus dikerasin biar mikir, mi. Abi cape berurusan sama Anin."

Abi Amir berlalu pergi.

Suara kericuhan itu tentu terdengar oleh Zahra. Gadis berusia 16 tahun itu bersandar pada pintu kamar yang baru saja ia banting cukup keras. Perlahan, Zahra meluruhkan tubuhnya dilantai, hembusan nafas kasar keluar berkali-kali.

Secret Ning [ HIATUS ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang