•: SN.10 :•

192 14 0
                                    

Assalamu'alaikum.

Piye kabare gess??

Yowes tak ada topik. Langsung aja

Happy Reading ges 🌷



✿

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




-------------------✿10✿-------------------


Hujan datang mengguyur dengan derasnya. Malam kali ini tidak ada jadwal mengaji, entah sedang berbaik hati atau ingin membuat santri maupun santriwati menikmati malam dengan kehangatan dibalik selimut. Namun itulah yang terjadi.

"Gus Ayubi Gus Ayubi... Dermawannya beliau memberikan libur dimalam yang cocok bermanja dengan selimut ini." Ucap Syanum tertawa senang. Ia terlentang diatas karpet beludru dengan buku hafalan yang ia letakkan diatas perut.

Kamar Firdaus full member. Posisi yang acak-acakan mencari kenyamanan masing-masing. Diatas karpet, diatas ranjang, diatas lemari.

"Halah, paling isuk nambah hafalan tuh." Cibir Ailin. Gadis itu tengah duduk diatas lemarinya yang terbuat dari pohon jati, sambil menyantap cemilan berupa buah cerme yang ia petik dari belakang asrama.

Syanum memajukan bibirnya beberapa centi. "Biarin, toh ngafalin doang, yang penting malam ini free." Sahutnya kembali cengengesan. Sementara Ailin memutar bola matanya malas.

Zahra bersembunyi dibalik selimut- bukan, tadi ia bilang ingin pergi tidur duluan dengan alasan ngantuk berat. Berusaha menutup mata tapi tak bisa. Bayang-bayang besok terus menghantui dirinya. Apalagi ucapannya yang ia lontarkan pada Ayubi sore tadi. Poligami? Haduh, seharusnya memang jangan dibocorkan!

"Sesuk ono pelajaran basa arab ora?" Tanya Hani. Ia tengah menyiapkan buku pelajaran untuk masuk sekolah besok. Ya, peringkat rajin kedua setelah Syanum dikamar Firdaus.

Syanum merubah posisi menjadi setengah tengkurap. "Ngga ada, inggris paling." Jawabnya yang diangguki Hani. "Eh Ning Aizha kenapa disitu sendiri? Sini Ning, gabung sama kita." Kata Syanum begitu menyadari keberadaan Ning satu itu yang berjarak dengan yang lainnya.

Aizha tersenyum tipis. "Gapapa, disini aja."

"Dingin loh, Ning. Mending gabung sini." Timpal Marwa mengajak Aizha berkumpul bersama.

Aizha menghela nafas lalu beranjak dari tempatnya berada. Ia duduk masih dengan jarak diantara mereka. Syanum, Hani dan Marwa saling bertukar pandang sesaat. Namun buru-buru mereka memutus kontak mata.

Secret Ning [ HIATUS ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang