•: SN.08 :•

184 12 0
                                    

Hai Assalamu'alaikum.

Met hari kurbaan, selamat hari raya idul adha semua~

Nyate ya nyate hehehe🍡

Oke langsung aja nggih ges

Happy Reading 🌷



✿

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


------------------------ ✿8✿ -----------------------


Zahra bersender pada tiang masjid. Entah kenapa ia sampai melipir jauh kesini saking paniknya selepas keluar dari dalam mobil Ayubi.

Zahra memegangi dadanya yang kembali berdetak normal. "Haaa piye toh, iso iso ne sampe sini." Ucapnya sembari menghembuskan nafas terakhir eh- panjang maksudnya.

Matanya berkeliling menatap sekitar. Biasanya di jam jam segini para santri senior sering berada di pelataran masjid. Tapi untungnya kali ini sepi, tidak ada siapa-siapa kecuali dirinya. Mungkin?

Zahra mendudukkan diri diteras masjid. Ia sedikit memojok karena takut ada yang lihat. Nanti bisa disidang keamanan santriwati kalo ketahuan di wilayah ini. Bukan apa-apa, banyak kasus pacaran yang berujung janjian tukar surat.

Mau bagaimanapun, mereka juga manusia biasa. Tidak membenarkan atas apa yang mereka lakukan, namun setiap manusia pasti tak luput dari dosa kan? Meski terikat dalam penjara suci sekalipun.

Zahra menghela nafas berat. Ia menyenderkan kepalanya pada tembok masjid. Putaran bayangan dirinya menyebut 'setuju' atas pertanyaan umi Hajar dalam mobil beberapa jam lalu membuatnya merutuki dirinya sendiri berkali-kali.

"Bodoh kamu Anin bodoh! Bisa-bisane keceplosan ngomong kayak ngono!" Gemasnya pada diri sendiri.

Zahra mana sempat membenarkan ucapannya tadi, lidahnya keburu kelu. Dan anehnya, begitu Zahra melirik Ayubi, laki-laki itu tampak biasa saja.

Ehem! Bukan Zahra berharap apa-apa, tapi kan tetap saja, minimal kaget dikit kek gitu!

Zahra terus membawa pikirannya terbenam dalam kejadian tadi, hingga ia tak menyadari seseorang yang datang menghampiri dirinya.

"Mbak Zahra?"

Zahra mendongak menatap sesosok laki-laki yang tempo minggu ia jadikan bahan adu dengan Marwa. Zahra menyengir kaku, ia segera berdiri dan menunduk.

Kahfi menatap Zahra heran. "Ngapain disini, mbak?" Tanyanya penasaran. Pasalnya santriwati dibatasi wilayahnya, mereka hanya akan ke masjid saat melakukan 5 waktu berjamaah.

Secret Ning [ HIATUS ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang