8

1K 63 3
                                    

Suara alarm yang sedari tadi berdering sama sekali tidak mengusik tidurnya si pemilik kamar, dia masih asik dengan mimpinya sehingga ada cahaya yang berusaha masuk ke dalam matanya dan membuat sang empu terpaksa terbangun.

"Ma, Fourth masih mau tidur~" rengek Fourth sambil menutup seluruh tubuhnya dengan selimut.

"Bangun Fourth, lihat di bawah ada siapa?"

Davika membuka selimut yang menutupi Fourth dan menarik lengan anaknya agar duduk.

"Mama pulang kapan?" tanya Fourth dengan suara khas bangun tidur.

"Jam lima pagi tadi. Mandi sana, nanti lihat di bawah ada siapa." ujar Davika sebelum pergi dari kamar anaknya.

"Siapa sih yang datang pagi-pagi begini!" gerutu Fourth merasa tidurnya terganggu.

**

Fourth menuruni anak tangga dengan terburu-buru karena penasaran siapa yang datang untuk menemuinya namun begitu sampai di ruang tamu, rasanya Fourth menyesal karena turun ke bawah, tau begini dia akan kembali tidur saja.

"Fourth!" panggil seseorang yang terduduk menunggu Fourth di ruang tamu.

"Love, ada apa kamu ke sini?" Fourth pun ikut duduk di sampingnya.

"Fourth aku mau jelasin semuanya." ujar Love, pacarnya.

"Itu semua sudah jelas, Love."

"Aku dipaksa sama dia, Fourth."

Fourth tertawa hambar dan menghempaskan lengan Love yang memegang tangannya. "Dipaksa tapi duduknya di atas."

"Aku beneran dipaksa, Fourth." ujar Love namun laki-laki di pinggirnya itu tidak menanggapi, sepertinya dia marah.

"Oke-oke, aku mengaku kalau aku salah. Maafkan aku Fourth."

Tanpa banyak bicara Fourth menarik paksa lengan Love dan membawa koper milik Love ke depan pintu utama.

"Pulang."

"Fourth, aku jauh-jauh dari Pattaya dan sekarang kamu usir aku?"

"Ya, aku muak denganmu."

"Fourth, aku tanya sekali lagi. Kamu usir aku?" tanya Love yang berada di depan pintu.

"Menurutmu?"

Love mengambil ponselnya dan menunjukkan sesuatu kepada Fourth. "Aku bisa saja menunjukkan foto ini kepada Bibi Davika." ujar Love menunjukkan foto yang di kirim Fourth semalam.

"Shia! Aku melupakan foto itu!" batin Fourth.

"Ckk, oke aku tidak akan mengusirmu."

Fourth akhirnya membawa kembali Love masuk ke dalam rumahnya.

"Fourth, aku bisa jelasin."

Fourth mengangguk setuju agar Love menjelaskan apa yang ingin dia jelaskan.

"Aku tak selingkuh sama siapapun, aku hanya... khilaf, kita sudah ldr selama beberapa bulan dan kamu terkadang tidak membalas pesan yang aku kirim."

"Seharusnya, aku yang marah Fourth! Kamu ciuman sama Gemini, dia kakak tiri kamu'kan?" lanjut Love membuat Fourth seketika menegang.

"Itu karena aku marah Love, lagian aku sama dia tak ciuman hanya menempel saja." jelas Fourth.

"Baiklah-baiklah, aku percaya. Aku minta maaf."

"Aku juga minta maaf."

"Fourth, Mama hari ini ada photo shoot. Mama pergi dulu ya,  Love kamu anggap saja rumah sendiri'ya." Davika pun pergi.

Rewrite Destiny [GEMINIFOURTH]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang