22

917 65 8
                                    

"Phii Gemm! Dengarkan Fot tidak sih?!"

Lelaki mungil yang sedari tadi bercerita itu mengerucutkan bibirnya kesal, kala lelaki di sampingnya itu hanya menanggapinya dengan deheman saja. Fourth, laki-laki itu menatap sebal kepada Gemini yang sedang memeluk perutnya.

"Iya sayang, aku mendengarkannya." jawab Gemini.

"Lalu, kenapa Phi membalasnya hanya dengan deheman saja?" tanya Fourth dengan sebal.

Gemini mendongakkan kepalanya, menatap wajah Fourth dari bawah lalu mengecup sekilas bibir Fourth. "Lalu aku harus menjawab bagaimana, hmm? Haruskah aku menjawab, kenapa kamu bisa putus? Jangan sedih Fot, masih banyak wanita lain yang menyukaimu? Atau bagaimana?" tanya balik Gemini.

"Tidak tau! Pokoknya Fot marah!"

"Cobalah marah." ujar Gemini dengan santai, lalu ia bangkit dan duduk tepat di hadapan Fourth.

"Phi menyebalkan!"

Gemini terkekeh mendengarnya, ia menatap dalam wajah Fourth. Memperhatikan Fourth yang kini terlihat sedikit seksi (?) mengenakan kaos putih tanpa lengan dengan celana pendek di atas lutut. Biasanya juga Fourth memakai pakaian seperti itu, namun kali ini seperti berbeda saja entahlah dirinya pun tak paham.

Gemini mendekati laki-laki mungil itu, tangan kekarnya melingkar apik di pinggang ramping itu. Fourth yang mendapatkan perilaku seperti itu memberontak meminta dilepaskan.

"Phii! Lepaskan, ini sesak." rengeknya, namun Gemini tak mendengarkannya malah mendusel wajahnya pada leher Fourth.

"Phi-- ahh!"

Reflek Fourth mendongakkan kepalanya, jemari lentiknya meremas bahu Gemini. Fourth mengigit bibir bawahnya ketika merasakan hangat di daerah lehernya.

Gemini, laki-laki itu menjilati leher putih mulus milik Fourth. Membuat beberapa tanda kemerahan, menandakan bahwa laki-laki mungil ini adalah miliknya. Tangan kanannya ia gunakan untuk melintir puting berwarna merah muda itu.

"Ngghh.. G-gem..."

Gemini menggeram pelan mendengar suara seksi itu, keadaan di bawah sana sudah sangat sesak meminta untuk di keluarkan.

Baru saja Gemini ingin menempel kedua bibirnya, pintu kamar di ketuk oleh seseorang yang mau tak mau Gemini akhirnya merubah posisinya.

"Phi saja yang buka pintunya." ujar Fourth dengan sedikit berbisik.

Gemini membuka pintu kamar Fourth, dan menampilkan seorang lelaki paruh baya yang ia kenali adalah Daddy-nya.

"Loh Gem, kenapa ada di sini? Fourth mana?" tanya Mew.

"Fourth sedang mandi, dan aku pergi ke kamarnya karena ingin meminjam earphone milik Fourth karena milikku tertinggal di rumah Pond." jawab Gemini dengan tenang. "Daddy sendiri ada apa ke kamar Fourth?" tanya balik Gemini.

"Tolong katakan setelah Fot selesai mandi, suruh dia bersiap karena Daddy ingin mengajak Fourth ke Korea untuk menemui Nenek."

"Apa aku akan ikut juga?" tanya Gemini.

Mew menggeleng sambil tersenyum. "Besok kamu ada rapat penting dengan perusahaan LTY, jadi tidak bisa. Lagian Nenek dan Kakek mu pasti bosan melihat wajahmu." jawab Mew.

"Ohoo! Dad, aku ingin ikuttt." rengek Gemini tanpa sadar.

"Tidak bisa, lagian kami hanya pergi tiga hari saja."

"Pergi bersama Mama juga?"

"Tentu saja."

"Baiklah-baiklah! Kalau saja lebih dari tiga hari belum pulang, Gemini akan menyusulnya."

Rewrite Destiny [GEMINIFOURTH]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang