20

767 63 4
                                    

"Fourth, apa boleh aku memperjuangkan mu?"

"Phi---"

"Aku benar-benar mencintaimu, aku tidak peduli apa status kita, aku mencintaimu." sepasang mata Gemini menatap dalam, meraih tangan Fourth dan menggenggamnya dengan erat.

"Kamu percaya 'kan padaku? Aku bisa membahagiakanmu, aku juga tau kamu mencintaiku juga. Kita bisa pergi dari sini dan hidup berdua dengan penuh cinta serta kebahagiaan."

"Ini gila Phi--"

"Aku memang gila! Jadi mari kita pergi dan mengubah ulang takdir bahwa aku ditakdirkan untuk bersamamu. Tak akan ada yang bisa memisahkan kita, kamu akan menjadi seseorang yang memang seharusnya aku temukan."

"Apa Phi pikir ini gampang? Aku juga ingin seperti pergi dari sini dan hidup bersamamu. Tapi, ada dinding yang membatasi kita dan ada pintu yang tidak bisa kita lewati. Kita sebenarnya bisa, tapi saat kita membuka pintu itu lalu keluar, Phi akan sadar dan melihat bahwa tidak ada harapan sama sekali."

"Tidak ada yang bisa menentukan kita akan seperti apa, ini terserah kamu dan terserah aku. Jadi kenapa tidak kita saja yang merubah takdir? Mungkin dunia ini akan menjadi milik kita."

"Tonight." lanjut Gemini. Setelah itu Gemini menindih tubuh Fourth.

Jantung Fourth semakin berdebar, saat Gemini semakin mendekat. "Kamu mau 'kan merubah takdir bersamaku?" bisik Gemini.

"Hmm."

"Lakukanlah apa yang ingin Phi lakukan. Di malam ini-- kita akan merubah segalanya." Fourth terkejut detik juga, kala Gemini menarik tiba-tiba lalu melumat bibirnya penuh gairah.

Tentu saja, hal itu membuat Fourth sulit bernafas saat sentuhan Gemini tak dapat ia imbangi.

"Mmhhh." Fourth meremas kuat kaos yang menutupi dada kekar Gemini.

Gemini memang benar-benar ganas.

Gemini melepaskan tautan bibirnya, menatap mata di hadapannya seraya menautkan jemarinya pada jemari si manis lalu membawanya ke atas kepala anak itu.

Fourth semakin berdebar, darahnya seolah mengalir dengan cepat. Bagaimana cara Gemini menatapnya, membuatnya berusaha mengendalikan diri.

Hening beberapa detik, keduanya masih saling menatap satu sama lain.

"Phi--"

"Hmm?"

"Tolong lakukanlah dengan lembut." ucap Fourth dengan gugup. Ini baru pertama kalinya dirinya melakukan hubungan intim, jadi wajar saja meminta Gemini untuk melakukannya dengan lembut.

Gemini mengangguk sebagai jawaban, lalu kembali melumat bibir Fourth tanpa permisi membuat Fourth memejamkan matanya, merasakan serangan panas tersebut.

Sampai akhirnya, Fourth mulai tenggelam dengan setiap sentuhan yang di berikan Gemini.

Gemini menurunkan sentuhannya, menggoda ketegangan tubuh anak itu saat ia membawa lidahnya untuk menyapu bagian leher serta telinga anak itu.

Tentu saja hal tersebut membuat Fourth semakin hilang kendali, itu adalah bagian area sensitifnya.

Gemini melakukannya lagi dan lagi, mencoba menarik Fourth tenggelam dalam sentuhan, sebelum melakukan ke bagian intinya.

Hingga beberapa saat kemudian, Gemini menghentikan sentuhannya. Menatap lekat mata indah Fourth yang sudah sayu, bersama nafasnya yang sedikit berderu.

"Aku akan berusaha melakukannya dengan lembut, tapi mungkin ini akan sedikit sakit di awal. Apa tidak apa-apa?"

Rewrite Destiny [GEMINIFOURTH]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang