15

750 48 1
                                    

Sudah hampir satu jam Fourth tak sadarkan diri, membuat Gemini tak bisa tenang. Laki-laki itu bahkan tak mengalihkan pandangannya dari wajah Fourth.

Tangannya terulur mengusap bibir Fourth yang terluka mungkin karena Bright ahh bukan tetapi laki-laki brengsek itu yang mencium Fourth dengan paksa. Mengingat itu, Gemini rasanya ingin membunuh laki-laki brengsek itu.

"Maafkan aku, Fot."

Gemini menidurkan kepalanya di atas brangkar dengan tangan yang menggenggam tangan Fourth.

Lima belas menit kemudian, Fourth sadarkan diri. Tatapannya terfokus pada laki-laki yang tengah tertidur dengan tangannya yang dia genggam.

Fourth menghela nafas saat dirinya tau sedang ada di rumah sakit. Nafasnya tercekat kala mengingat kejadian dimana dirinya di gerayami oleh laki-laki brengsek.

Fourth terisak mengingatnya, dia merasa kotor, apa setelah ini Gemini akan membencinya?

Gemini terbangun ketika mendengar suara isakan, dia mengerjapkan matanya melihat Fourth yang sudah bangun dan sedang menangis.

"Fot, kenapa menangis?" tanyanya selembut mungkin.

"Phi, laki-laki itu dia--" Gemini langsung membawa Fourth ke dalam dekapannya, mengusap punggung Fourth dengan lembut.

"Sttt, tenanglah Phi di sini." bisiknya.

"Phii, aku rusak." lirihnya, hatinya terasa lebih sakit ketika mendengar Fourth mengatakan itu.

"Kamu tidak rusak Fot, kamu sempurna."

"Tapi dia..." Fourth menyentuh leher dan bibirnya yang sudah di sentuh lebih oleh Bright.

"Aku akan menghapusnya."

Gemini mendekatkan wajahnya ke wajah Fourth, menempelkan bibirnya dengan bibir halus Fourth. Kali ini Gemini mencium bibir Fourth dengan penuh kelembutan bahkan mungkin ini adalah ciuman paling lembut yang Gemini berikan kepada Fourth.

Gemini melepaskan tautan bibirnya, menatap wajah memerah Adiknya itu. Gemini memegang tengkuk Fourth dan kembali menyatukan kedua bibirnya. Ciuman Gemini turun ke area leher, membuat beberapa kissmark baru di leher milik Fourth.

Gemini membaringkan tubuh Fourth dengan hati-hati, lalu membuka satu persatu kancing baju rumah sakit yang dikenakan oleh Fourth.

Tatapan Gemini teralihkan kepada nipple pink milik Fourth dengan beberapa bekas gigitan di sampingnya. Tanpa menunggu lama Gemini langsung menghisap nipple Fourth.

"Emmhh.. Gem..." desah Fourth, tangannya terus menekan kepala Gemini.

"Stophh.. Gem..."

Gemini langsung menghentikan kegiatannya dan kembali mengancingkan baju Fourth.

"I'm sorry."

"It's oke."

Gemini membawa tubuh Fourth ke dalam dekapannya, mengelus lembut kepalanya serta mencium kening Fourth.

"Phi." panggil Fourth sambil mendongakkan kepalanya menatap wajah Gemini.

"Hmm?" Gemini kembali duduk di kursinya.

"Khao bilang, Phi sudah menghamili Kakaknya. Apa.. itu benar?"

Gemini menggenggam tangan Fourth. "Itu benar,"

"JADI PHI BENAR MENGHAMILINYA?" potong Fourth.

"Dia memang benar hamil, tapi bukan anakku."

"T-tapi kenapa Khao--"

"Ingin tau yang sebenarnya?" Fourth mengangguk.

"Dua tahun yang lalu, seperti yang kamu ketahui dia hamil dan itu bukan anakku walaupun kami saat itu sedang berpacaran. Saat itu dia menemui ku, dan mengatakan bahwa dirinya tengah mengandung anakku. Aku tidak langsung percaya, karena aku sangat ingat bahwa kami melakukan hubungan intim dua minggu sebelum dia mengatakan bahwa dirinya hamil sedangkan dia mengaku hamil sudah satu bulan."

Rewrite Destiny [GEMINIFOURTH]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang