13.Tania

2.7K 251 25
                                    

안녕하세요 친구!
Happy Reading!

⑅⁠꒰⁠✧⁠◝⁠•⁠ᴗ⁠•◜⁠✧꒱⑅⁠

Keluarga Nakala dan Atmadja baru saja menyelesaikan dinner mereka, sekarang mereka semua sedang berkumpul diruang tamu keluarga Nakala. Kecuali Bening dan Shania, mereka berdua sedang berada dikamar Shania untuk membicarakan tentang bias mereka berdua.

Maveen duduk dengan tidak tenang, pikirannya masih tertuju pada foto yang dikirim oleh Eki tadi siang. Jari-jari tangannya dimainkan oleh tangan Rora yang sedang duduk disebelahnya.

"Mau nyebrang apa gimana nih, pegangan mulu." sindir Nana yang membuat Rora menjauhkan tangannya dari tangan Maveen.

"Jadi pengen tunangan kapan, Kak?" goda Athayya.

"Eh, eum nunggu Rora siap dulu. Sambil nunggu Rora lulus." jawab Maveen.

"Rora udah siap kok kak, udah siap jadi istri malah." celetuk Nana yang membuat Rora melotot, lalu Rora memukul paha Nana yang berada disebelahnya.

"Jangan dengerin Nana." ucap Rora menahan kekesalannya pada kembarannya itu. Semua yang ada disitu tertawa.

"Iya bener, juga belajar ngurusin perusahaan biar enak nantinya." ucap Yuda.

"Jangan sakitin Rora loh ya, gaboleh selingkuh apalagi 'main' sama perempuan." peringat Winda.

"Pasti engga Win, kalo sampe kaya gitu aku coret dari kartu keluarga. Rora tenang aja, kalo Maveen ngapa-ngapain kamu bilang aja sama Bubu. Nanti Bubu jewer kupingnya sampe putus."

"Bubu," melas Maveen.

"Tampang doang sangar, dalemnya yupi." celetuk Semesta.

Maveen hanya memutar bola matanya malas, begitu ternistakan ia disini.

⑅⁠꒰⁠✧⁠◝⁠•⁠ᴗ⁠•◜⁠✧꒱⑅

Caca baru saja pulang dari hotel tempatnya bekerja, ia mengundurkan diri dari pekerjaannya ditempat kelam itu. Tania yang berada dirumah membuatnya tidak bisa berangkat bekerja. Jika izin terlalu lama juga tidak enak, jadi Caca memutuskan untuk berhenti. Juga perutnya agak sakit belakangan ini, jadi ia mengurangi aktivitasnya untuk menjaga kandungannya.

Berjalan kaki dibawah bintang bintang bercahaya yang bertaburan di langit, membuat suasana hati Caca menjadi baik. Tadi ia juga sempat membeli cilok untuknya dan Tania, makanan yang berbahan dasar tapioka itu selalu menjadi makanan favoritnya.

Dulu waktu Caca dan Maveen masih kecil, mereka sering membeli cilok bahkan hampir setiap hari. Sebenarnya Maveen tidak terlalu suka cilok, tetapi karna tidak mau membuat Caca sedih jadi ia ikut membeli dan memakan makanan itu.

Pernah satu kali Maveen jatuh sakit karna cilok pedas yang dibelinya bersama Caca, Athayya langsung melarang Maveen untuk bermain bersama Caca. Tapi karna Maveen yang tidak bisa jauh dari Caca, Maveen tetap mengajak Caca bermain. Dan berakhir Caca dan Maveen yang dimarahi oleh Athayya.

Mengingat masa-masa itu membuat hatinya kembali sakit, Maveen kini menjadi laki-laki yang sangat brengsek baginya. Tak mau berlarut-larut, Caca melangkahkan kakinya untuk pulang kerumah.

⑅⁠꒰⁠✧⁠◝⁠•⁠ᴗ⁠•◜⁠✧꒱⑅⁠

Saat sudah sampai dirumahnya, Caca langsung mengunci pintu besar itu. Caca mengunci pintu karna Darren membawa kunci cadangan, jadi tidak perlu khawatir jika saat Darren sudah pulang bekerja tidak bisa masuk kedalam rumah.

LOSTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang