halawww ak kambek gaiseuu🫶🏻🫶🏻
happy reading yes🙇🏻♀️🙇🏻♀️
💥💥💥
"Hari ini jadi pulang?" tanya Meteor tanpa melihat ke arah orang yang dirinya tanyain. Memilih memfokuskan matanya pada satu titik. Buku tebal yang berada di atas pangkuannya.
Ditengah-tengah kegiatan menyiapkan buku pelajaran miliknya, Jenggala mengangguk singkat. "Iya, hari ini Ayah pergi ke China, jadi rumah sepi, kasian kalo ditinggal sendiri, nanti kalo digotong orang gimana?"
Mendengar jawaban nyeleneh Jenggala, Meteor memutar bola matanya malas. Namun tak ayal kilatan sedih kini mulai terlihat dari binar matanya. "Kenapa nggak nanti aja pulangnya? Gue masih mau makan masakan Bunda," tutur remaja laki-laki itu dengan nada pelan.
Mendengar suara pelan Meteor, Jenggala terpaku sejenak. Remaja laki-laki itu kini menatap teduh pada sang abang. "Gimana kalo lo ikut kita pulang aja? Emangnya lo nggak kangen sama rumah?"
Meteor tertawa hambar, lalu mengangguk pelan. "Kangen, Gal, kangen banget," tuturnya lirih.
Bohong jika Meteor berkata dia sama sekali tidak merindukan rumahnya. Rumah yang sejak kecil dirinya tempati dan satu-satunya tempat yang menjadi saksi bisu sehancur apa hati Meteor karena kesalahan ayahnya kala itu.
Mengingat lagi hal tersebut membuat hati Meteor kembali berdenyut kecewa. Meteor tidak bisa membayangkan sesakit dan sekecewa apa Jenggala pada ayahnya nanti jika remaja laki-laki itu mengetahui semua masalah yang ayahnya perbuat. Dulu.
"Sama, A, gue juga kangen belajar sama lo, kangen tidur sekamar sama lo, kangen sama semua dongeng-dongeng yang dulu lo ceritain ke gue sebelum tidur. Gue kangen semuanya, semua hal yang ada sebelum lo milih pisah rumah sama kita."
Deg!
Meteor menatap tak percaya ke arah Jenggala. "Gal …?" lirihnya pelan.
"Maaf, A … tapi nggak semudah itu gue lupain semuanya."
Meteor termenung. "A'a juga kangen, Gal … A'a kangen masa kecil kita yang tenang dulu …" batin Meteor berucap sedih.
Melihat abangnya termenung, Jenggala terkekeh pelan. Remaja laki-laki itu kini mendekat ke arah Meteor dan mendudukkan dirinya disebelah sang abang. "Lo tau nggak, Bang? Wishlist gue masih sama kayak dulu, lo inget nggak?" tanya Jenggala dengan tubuh yang disandarkan dan mata terpejam.
Meteor ikut menyandarkan tubuhnya, lalu mengangguk pelan. "Yang pertama, pengen liat sunset sama orang yang jadi first experience lo. Yang kedua, pengen bikinin kebun bunga tulip buat Bunda. Yang ketiga, pengen liat bunda sembuh dari semua rasa sakitnya. Yang keempat pengen jadi orang yang berguna, dan yang terakhir ..."
"Tau alesan utama hubungan kekeluargaan kita sama Ayah renggang."
💥💥💥
Anasera Pov.
Bandung, sebuah kota yang dikenal memiliki ratusan hal-hal indah dan istimewa di dalamnya. Sebuah tempat yang banyak di impikan oleh berbagai kalangan yang berasal dari luar kota. Entah untuk melihat pesona alamnya, bangunan-bangunan tua yang sampai saat ini masih berdiri tegak dengan penuh semangat, atau bahkan hanya untuk mengenang hal-hal indah yang pernah atau bahkan sempat terukir di sana.
Namun disini, aku tidak bisa mengenalkan secara menyeluruh soal kota Bandung. Karena aku hanya akan mengenalkan Bandung menurut pandanganku saja.
Mengenalkan Bandung yang penuh dengan sejuta kenangan kepada kalian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hadiah Dari Bandung: 10 Kisah Kita
Fiksi Remaja。:゚✧゚:。 Anasera Auryna. Gadis manis yang sayangnya seorang tunarungu. Wajah cantik, otak yang cerdas, juga sikap santun dan ramahnya tidak akan pernah terlihat hanya karena satu kekurangan itu. Anasera selalu diperlakukan tidak adil, membuatnya m...