Suasana yang terlihat canggung itu sangat mengejutkan Heru, untung saja mereka berdua cepat tersadar dan kembali ke posisi semula.
"Maafkan saya" wajah Shakira sangat merah seperti kepiting rebus, bukan hanya Shakira saja, tampaknya Ryan juga mengalami hal yang sama
"Apa kau baik baik saja? " Ryan mencoba untuk menenangkan dirinya, tidak biasanya dia bersikap seperti ini
"Iya, saya baik baik saja, Terima kasih pak direktur karena telah menolong saya" masih dalam keadaan yang sama, Shakira masih terus menunduk dan tak mau mengangkat wajahnya sedikitpun
Suasana ini terlalu canggung, sampai dimana ketika Ryan mencoba untuk bersikap profesional kembali.
"Baiklah, sebaiknya kau bergegas merapihkan barang barangmu, aku tidak mau melihat clien ku kecewa" mendengar ucapan Ryan barusan, Shakira pun bergegas menuju ke ruangannya untuk mengambil barang barangnya
Heru yang sedari tadi memerhatikan wajah Ryan yang begitu memerah langsung mengatakan sesuatu kepada sang direktur itu.
"Apa anda baik baik saja pak? Wajah anda terlihat-" belum selesai Heru berbicara, omongan itu langsung dipotong oleh Ryan
"Tutup mulutmu! Atau ku potong gajimu" Ryan memang tipe orang yang seperti itu, selalu mengatakan hal tanpa memikirkan perasaan orang lain
Tentunya Heru lebih memilih untuk menutup mulutnya ketimbang gajinya dipotong.
Tiba saatnya mereka tiba di sebuah hotel yang sudah dijanjikan clien, Shakira dan Ryan pun bergegas masuk ke dalam hotel mewah tersebut.
Arsitektur mewah yang dimiliki oleh hotel itu mampu menghipnotis Shakira untuk terus menatap setiap inci arsitektur yang dimiliki oleh hotel tersebut, tentunya hal itu membuat Ryan marah karena sedari tadi Shakira selalu salah fokus dan terus menabrak dirinya.
"Bisakah kau berjalan dengan baik?! Berhenti menabrakkan dirimu seperti itu" Ryan sangat kesal dengan sikap yang dimiliki Shakira
Shakira yang mendengar hal itu hanya bisa menunduk dan terdiam, kini Shakira memilih untuk fokus dan berjalan mengikuti Ryan.
Setibanya mereka berdua di ruangan yang dijanjikan clien, Ryan pun langsung berjabat tangan dengan para Clien.
"Maafkan saya karena telah membuat Anda menunggu lama" ucap Ryan
"Tidak apa apa, duduklah" ucapan clien itu pun langsung dituruti oleh Ryan
Tentunya hal itu membuat Shakira ikut duduk di sampingnya, seketika tatapan tajam itu menyerangnya lagi.
"Apa yang kau lakukan? " bukan salah Shakira bila clien itu menyuruhnya duduk
"Duduk" jawaban Shakira mampu membuktikan bahwa dirinya begitu lugu dan polos untuk mengikuti rapat tersebut, hal ini membuat Ryan sedikit geram kepadanya
"Cepat berdiri, tak ada sekretaris yang bisa duduk disamping direkturnya" ucapan Ryan itu dibalas dengan tatapan kesal Shakira
Mereka melaksanakan rapat sekitar 30 menit, Shakira sudah tak tahan untuk berdiri lagi, kakinya sudah sangat pegal karena selama 30 menit ini dia hanya berdiri dan memerhatikan Ryan yang sedang berdiskusi dengan clien.
"Terima kasih atas bantuannya" jawab Ryan sembari membungkukkan badannya sekilas
"Ada apa denganmu? " Ryan heran karena sedari tadi Shakira terus menatap kesal ke arah dirinya
"Selama 30 menit, kau membiarkan ku untuk terus berdiri seperti ini, apa kau tak memiliki hati nurani?! " Ryan yang mendengar hal itu memilih untuk tidak peduli
KAMU SEDANG MEMBACA
Choose!
Teen Fiction"rapihkan barang barangmu, kita pergi ke hotel" "APA KAU GILA?! KAU TIDAK PANTAS BERBUAT SEPERTI ITU!!" "apa yang kau bicarakan? clien ku membuat pertemuan disana, mengapa kau marah seperti itu? apa kau memikirkan hal lain? " hampir saja pikiran Sh...