17. The Deadly Killer

24 1 0
                                    

1 minggu berlalu, seseorang bertopi hitam dibalut dengan sebuah tudung dan masker yang berwarna hitam tengah berdiri diujung gedung kosong sembari menatap kosong sebuah jalanan yang dipenuhi oleh darah tepat dimana Reza ditemukan tak sadarkan diri.

Sebuah senapan Airgun berhasil melubangi dada sang intel, pria bertudung hitam itu kini tengah mengambil sebuah peluru dari saku celananya, ia terlihat menyeringai sembari menatap peluru kecil yang berisi zat toksin botolinum itu, ia merasa puas karena telah berhasil menembak seseorang yang sudah ia incar sedari lama.

Setelah memasukkan kembali peluru itu dalam saku celananya, ia kembali berjalan pergi meninggalkan gedung tersebut.

Di lain tempat, Dion sedang berjalan menuju ruang kerjanya tetapi ia mendapat sebuah telepon dari sang junior.

"Halo? Ada apa?" tanya Dion sembari terus melangkahkan kakinya

"Lapor ndan, kami telah menangkap dua orang yang diduga bagian komplotan pelaku yang telah menembak sodara Reza" mendengar ucapan sang junior, langkah Dion pun terhenti

"Berikan alamat lengkap nya, saya akan menuju kesana sekarang" ucap Dion sembari mematikan teleponnya

Dion pun bergegas menuju ke pintu keluar dan menaiki mobilnya.

Di lokasi dimana komplotan sang pelaku ditemukan, ada seorang polwan cantik yang tengah menatap dua orang tersangka yang diduga komplotan dari pelaku penembakan sang intel.

Tak lama Dion pun sampai di tempat tujuan dan menghampiri Adel sang polwan cantik tersebut, tapi ia terkejut ketika menemukan Shakira berada di tempat yang sama.

"Shakira, apa kau baik baik saja?" Tanya Dion dengan wajah yang sangat khawatir

"Aku baik baik saja" ucap Shakira sembari tersenyum ke arah Dion, Dion sendiri masih terlihat bingung akan kehadiran Shakira, ia sempat mengira bahwa Shakira tengah dirawat dirumah sakit karena selama 1 minggu ia tak melihat kehadiran Shakira

"Jadi memanglah betul komandan, bahwa sodari Shakira lah yang menangkap dan menghubungi kami dengan segera" mendengar ucapan Adel, Dion pun langsung paham dan mengerti bahwa Shakira lah yang menangkap para pelaku terlebih dahulu sebelum para juniornya

"Lalu bagaimana? Apakah merekalah orangnya?" Mata Dion tertuju kedua tersangka yang tengah berjongkok dihadapan sang anggota

"Siap, betul ndan, kami menemukan beberapa bukti seperti softgun dan beberapa senjata tajam yang sudah disimpan di dalam tas ransel mereka" ucap Adel

Salah satu junior Adel memberikan dua buah tas ransel hitam yang berisi senjata tajam dan softgun, Dion membuka tas itu dan menerima isi tas tersebut.

"Bawa ini ke markas, jadikan ini sebagai bahan bukti, kita akan melakukan proses interogasi" beberapa Junior Dion pun mengangguk paham atas ucapan sang senior

"Bawa mereka masuk kedalam mobil" dengan sigap beberapa anggota pun membawa masuk dua pelaku yang tangannya sudah diborgol ke dalam mobil tahanan

Ketika Shakira hendak berjalan, Adel langsung memanggilnya untuk menanyakan sesuatu.

"Shakira" panggil Adel yang dibalas dengan tatapan Shakira

"Apa kau ingat dengan lelaki yang menghiburmu ketika kau sedang dengan ayahmu?" tentu Shakira mengingatnya, bagaimana bisa ia melupakan lelaki yang tengah dekat bersamanya itu

"Tentu aku ingat, memangnya kenapa?" tanya Shakira

"Beberapa tahun yang lalu ia pernah mengguncangkan satu sekolah karena ia mengonsumsi sebuah alprazolam, kira kira saat ini ia masih mengonsumsi nya atau tidak ya?" tanya Adel sembari melanjutkan langkah kakinya bersama Shakira

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 28 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Choose! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang