15. Waiting For Love Or Waiting For Eternity

41 2 0
                                    

"Aku takut" ucap sang gadis yakni Hari yang kini tengah memeluk tubuh Reza

Reza hanya terdiam sembari menatap Hari.

"Nona" Reza berusaha untuk melepas pelukan Hari dari tubuhnya, tapi Hari begitu kuat memeluk nya

"Biarkan aku memelukmu untuk sementara waktu" ucap Hari, wajahnya kini masih berada di dada Reza

Reza akhirnya menuruti keinganan Hari, dan membiarkannya untuk memeluknya selama beberapa waktu, kini Reza mengambil ponsel yang berada di saku celananya sembari membiarkan Hari memeluknya, ia langsung menguhubungi salah satu rekannya.

"Apa kau memperkerjakan nya?" tanya Reza

"Siapa?" tanya Ryan dengan penuh keheranan

"Yoga" ucap Reza dengan tatapan tajam

"Iya, dia adalah satu pegawai ku, mengapa kau bertanya?" Reza langsung mematikan telponnya tanpa menjawab pertanyaan Ryan

Ryan heran dengan sikap sahabatnya itu, menutup telepon secara tiba tiba tanpa mengatakan apapun.

"Anak ini" ucap Ryan sembari menatap ponselnya yang masih tertera jelas nomor telepon Reza

Ryan pun menyimpan ponselnya di atas meja, tak lama dua rekannya datang ke ruang kerjanya.

"Halo sayangku!! Apa kau rindu padaku?" ucap Dion sembari menunjukkan kepalanya di ujung pintu ruangan Ryan

"Hentikan, kau membuatnya geli" ucap Vio sembari menarik kepala Dion sekilas

"Bagaimana hari ini? Apa kau menemukan manusia bertopeng itu?" tanya Vio sembari memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celananya

"Belum, dan aku masih mencarinya sampai saat ini" ucap Ryan sembari menutup dokumen yang telah ia periksa

"Bagaimana bisa kau belum menemukannya? Apa kau tak meminta tolong kepada polisi?" kini dua rekannya malah menatapnya dengan tatapan tajam, Dion merasa kebingungan apa ada yang salah dengan perkataannya

"Mengapa kalian menatapku?" tanya Dion sembari menatap kedua rekannya secara bergilir

"Hey" Dion pun menoleh ke arah Vio

"Tutup mulutmu" ucap Vio dengan wajah yang kesal

Ryan kembali membaca dokumen lain tanpa mengatakan apapun kepada Dion.

"Ryan" panggil Dion

"Apa?" Ucap Ryan tanpa menatap mata Dion

"Saranku benar kan? Mengapa kau tak meminta bantuan kepada polisi?" Dion terkejut ketika Ryan menutup dokumen itu dengan kencang

"Hey, dengarlah" ucap Ryan sembari menatap Dion dengan tatapan dingin

"Kau. Adalah. Seorang. Polisi" ucap Ryan secara tegas dan mengucapkan satu kata secara satu persatu

"Ya maksudku, tentu bukan aku saja yang akan mencarinya" ucap Dion dengan nada polosnya

"Lalu mengapa kau tidak membantuku layaknya Reza" entah mengapa Ryan mau mempunyai teman layaknya Dion

"Hey, setidaknya jangan membuat repot seseorang dengan kebodohan yang kau punya, apa kau mengerti?" Dion tak menjawab apapun, ia langsung menatap tak enak ke arah Ryan

belum seleasai mengurusi kebodohan dari seorang Dion, mereka dikejutkan oleh suara ricuh yang berasal dari koridor, semua orang berlarian menyusuri setiap koridor, membuat keempat keempat pangeran tampan yang tengah asik mengobrol santai pun segera menoleh ke sumber suara.

"Apa yang terjadi?" tanya Vio dengan wajah yang bingung sembari menatap orang orang yang sedang berlarian

Belum sempat pertanyaan Vio terjawab, seorang wanita cantik yakni Tiara, kini memasuki ruang kerja Ryan dengan wajah yang sangat panik.

Choose! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang