"Apa maksudmu bukan ibundanya?" Shakira menatap Heru dengan tatapan yang sangat intens
"Ibu kandung pak direktur telah tiada ketika pak direktur menginjak usia 5 tahun akibat penyakit multiple sclorosis yang dialaminya" ucap Heru, nampaknya Shakira bingung dengan penyakit langka tersebut
"Multiple Sclorosis?" tanya Shakira dengan raut wajah yang bingung
"Penyakit langka yang menyerang sistem saraf pada otak, mata, dan tulang belakang, dan penyakit itu tidak bisa disembuhkan" jawab Heru
"Ayahnya menikah lagi ketika ia menginjak usia 6 tahun dan ia memiliki seorang adik yang terpaut usia sekitar 10 tahun dan kau pasti tahu bahwa adiknya telah tiada" lanjut Heru
Shakira pun mengangguk pelan dan memahami bagaimana rumit dan sulitnya menjadi seorang Ryan.
"Terima kasih karena telah memberi tahu ku, mendengar ceritamu aku jadi sadar dan bersyukur bahwa hidup itu tak semudah yang kita bayangkan" mendengar ucapan Shakira, Heru pun mengangguk pelan
Singkat cerita sudah 1 minggu Ryan tertidur lemas diatas ranjangnya, dan tepat di hari Jum'at ia telah pulih dan sadar dari komanya.
Saat ini Ryan tengah duduk diatas ranjangnya sembari melukis diatas sketchbook miliknya, tapi Ryan mendengar suara ricuh para pasien yang tengah berteriak seperti terpesona akan sesuatu hal yang mengagumkan.
Tibalah 3 orang pemuda tampan yang tengah membuka pintu ruang rawat Ryan, ia adalah Dion, Vio, dan Reza, tampaknya Ryan tak peduli dan hanya menatap sekilas ke arah mereka bertiga dan melanjutkan aktivitasnya.
"Sahabatku!!" ucap Dion sembari berlari ke arah Ryan dan hendak memeluk Ryan, tapi hal itu gagal karena Ryan menahan tubuh Dion
"Berhentilah menggangguku" ucap Ryan sembari mendorong kepala Dion
"Ah, kau ini terlalu jahat padaku, kau tau aku sangat merindukanmu, apa kau tak rindu padaku?" tanya Dion sembari bertingkah gemas
"Tidak" ucap singkat Ryan
"Ayolah, kau ini sangat menjengkelkan" raut wajah Dion terlihat kesal akibat sikap dari Ryan
"Berhentilah bersikap seperti itu, kau membuatku geli" dengan wajah tanpa dosa, seorang Vio mengatakan hal itu tanpa ada beban
Mendengar ucapan Vio, Dion pun menatap tajam ke arah Vio dan tentunya Vio tak merasa bersalah ia hanya menatap dingin Dion sembari memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celana.
"Ah berhentilah bertengkar, apa kalian tak bisa melihat kondisi dimana kita sedang berada?" amarah Reza sudah hampir memuncak karena kebodohan teman temannya ini
Vio dan Dion hanya bisa diam tanpa menjawab apapun ucapan Reza.
"Bagaimana kondisi mu, apakah kondisimu sudah membaik?" tanya Reza
"Iya, bila beberapa hari kedepan kondisi ku semakin membaik, dokter memperbolehkan aku untuk pulang" ucap Ryan sembari menyimpan buku sketchbook nya diatas meja kecil yang ada disamping kanannya
Tak lama Shakira pun masuk ke dalam ruangan Ryan sembari berjalan anggun dengan membawa tas kecil yang ia genggam di tangan kanannya, tentunya semua mata rekan Ryan menatap ke arah Shakira dengan tatapan terpukau terutama Vio yang tak berkedip menatap Shakira.
"Apakah ini teman temanmu?" tanya Shakira sembari menunjuk sopan ke arah mereka bertiga
"Oh ya, perkenalkan dia sekretaris ku" ucap Ryan ke arah teman temannya, tentunya dengan cepat mereka bertiga mengenalkan dirinya masing masing
"Hai aku-" ketika Dion hendak bersalaman dengan Shakira, seorang Vio mendorong Dion dengan sangat kencang yang membuatnya jatuh tersungkur mencium lantai rumah sakit
KAMU SEDANG MEMBACA
Choose!
Teen Fiction"rapihkan barang barangmu, kita pergi ke hotel" "APA KAU GILA?! KAU TIDAK PANTAS BERBUAT SEPERTI ITU!!" "apa yang kau bicarakan? clien ku membuat pertemuan disana, mengapa kau marah seperti itu? apa kau memikirkan hal lain? " hampir saja pikiran Sh...