19: END🕊

15 3 0
                                    

.
.
.

"Selamat, anda pemenang permainan ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Selamat, anda pemenang permainan ini." Ucap gadis itu.

"Tapi mengapa saya tidak bisa keluar?." Tanya Bianca.

"Karena....."

⟅ 🕊️ ֹ ⟆

Mata Skayara terbuka dan melihat kawannya sedang bercanda di dalam bus mereka.

"Saya datang pada malam hari, pergi pada siang hari,
Tidak pernah berjalan, hanya diam di tempat. Siapa kah saya?."

"Fiks hantu." Tebak angga percaya diri.

"Lu mah hantu terus."ucap Galen menonyor dahi Angga.

"Mohon maaf Angga, jawaban lo salah."

"Kelelawar?."tebak Bianca.

"Salah."

"Cinta."tebak Bisma menggalau, yang langsung mendapatkan jitakkan dari Akhtar.

"Belum move on lo dari Audrey."tanya Akhtar.

"Masih nanya lagi lo."ucap Bisma menggeplak Akhtar.

Skayara sedikit tertawa melihat kelakuan kawannya itu, namun ia tiba tiba teringat jika awalnya mereka sedang berada di dalam game sialan itu. Ia pun segera berjalan ke arah supir.

"Skayara lo mau kemana."

Banyak panggilan yang tidak Skayara tanggapin, ia terus berjalan dan berharap jika kali ini mereka akan selamat.

"Pak berhenti pak." Ucap Skayara.

Supir yang tadinya fokus pun menoleh ke Skayara dengan wajah pucat, sehingga membuat Skayara syok. Ia pun menoleh kebelakang untuk melihat kawannya, namun kawannya sama pucat nya dengan sang supir, sehingga membuat nya ketakutan.

Ia pun mulai menutup matanya sambil memeluk kedua lututnya, sungguh ia takut untuk saat ini.

"Kenapa takut?."

"Buka mata mu Skayara."

"Buka."

"Buka."

"Buka."

Suara-Suara itu semakin mendekati Skayara, suara itu hilang dan di ganti kan oleh kuping nya yang berdengung sehingga ia semakin menutup kupingnya dengan tangan nya.

Sehingga akhirnya dengungan itu hilang dan di ganti kan dengan suara tangisan dan asap yang membuat Skayara mencoba memberanikan untuk membuka matanya.

Ia melihat keadaan yang cukup ramai serta pemadaman kebakaran dan mobil ambulance yang sedang sibuk.

Ia bisa melihat para wanita paruh baya dan pria paruh baya yang sedang menangis
histeris, entahlah gadis itu pun tak tau tentang apa yang telah terjadi.

GO HOME || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang