HAPPY READING!
Jangan lupa vote dan komen!❤️🔥
Selamat bertemu dengan Fourich!🚩
========
BITTERSWEET RUINS
[ Bagian 11 | The Shit Plan ]Luina menutup pintu mobil mahal milik Ardanthe, setelah tubuhnya keluar sepenuhnya dari mobil berwarna hitam tersebut.
Sebenarnya setelah bel pulang berbunyi, Luina sudah siap untuk kabur dan pulang sendiri tanpa melibatkan empat pemuda sombong itu. Tapi sayang, saat dirinya baru keluar kelas, tas nya sudah ditarik oleh Ardanthe dan diseret ke basement oleh lelaki itu.
Jadilah sekarang dia pulang ke mansion ini dalam keadaan badmood.
"Baby! Lo lama banget tadi gue tungguin," Regaska tiba-tiba muncul merangkul Luina. "Eh, itu. Lo dapet plester jelek itu dari mana?"
"Siapa yang nolongin lo di D'AIS?"
DEG!
Serentetan pertanyaan tak terduga keluar dari mulut Regaska.
Luina tidak menyangka, mereka lebih memilih mencari tau siapa yang menolongnya dibandingkan mencari tau siapa orang yang sudah membuat red person mereka terluka.
"Adalah," jawab Luina seenaknya, seraya melepas paksa rangkulan Regaska. "Ganteng. Lebih ganteng daripada lo semua!"
Alex mendecih geli. "Emang siapa yang lebih ganteng daripada kita?"
"Lah, bukannya kalian yang paling jelek ya di sana?"
Zirga tertawa. Padahal seharusnya dia marah, tetapi entah kenapa dia malah terhibur mendengarnya.
"L, i think you should say sorry."
"For what?"
"Cause i think someone got a little sensitive when you said that."
"Hah, siapa?" Luina bertanya bingung. "Emang orang jelek bisa kesinggung ya?"
Bruk. "Cepetan bawa tas gue. Jangan banyak omong."
Ardanthe melempar tas hitamnya tanpa aba-aba. Membuat Luina yang tidak siap, hampir jatuh terjerembab ke bawah, jika saja tangan Regaska tidak segera menahan punggungnya sambil terkekeh.
"Aba-aba dulu dong, sialan!"
Luina menatap nyolot pada Ardanthe sebentar, sebelum kembali ke Zirga, sambil menunjuk punggung Ardanthe yang menjauh. "Dia yang kesinggung?"
Gadis itu berdecih kemudian. "Narsis juga ya ketua lo. Sok ganteng."
Zirga, Regaska, dan Alex terlihat saling pandang sebentar, sebelum menyerahkan semua tas yang mereka bawa ke Luina.
"Siapa yang ketuanya siapa," kekeh Zirga seraya melempar tasnya.
"Woi!"
Alex terkekeh, lalu melakukan hal yang sama.
"Aduhh!"
Dan yang terakhir, "Sorry, baby." Tentu saja, Regaska.
"BRENGSEK!" Umpatnya kesal.
Bisa-bisanya keempat laki-laki itu memberikan empat tas sekolah ke seorang perempuan yang tubuhnya lebih kecil dari mereka.
Memang kurang ajar!

KAMU SEDANG MEMBACA
BITTERSWEET RUINS
Teen Fiction🚩Re-Publish! New Version of Bad Luck [ for Luina ]🚩 ❗️50% Different [ updated with additional scenes with deeper conflicts ]❗️ • "You look so scared, baby. What's going on?" "Relax, L. We're not here to bite you." "Come on, Lui. You know there's n...