Part 26. Threats

8 0 0
                                    

Up!!!

Happy Reading 🤗


*****

Setiap orang mungkin merupakan tokoh antagonis bagi seseorang, dan berperan protagonis untuk yang lainnya. Namun bagaimana jika dia dulunya adalah sosok yang sangat berharga di dalam hidupmu yang melindungimu dengan segenap jiwanya namun juga memberikan luka kepadamu tanpa ia sadari?

Lea nyaris menjatuhkan keranjangnya, mendapati wajah seseorang tepat didepannya sembari menyunggingkan senyum yang terkesan mengerikan dibanding ramah.

"Aku udah cari kamu dari lama,"

Raka, sosok itu masih sama. Masih Raka yang memiliki paras rupawan bak seorang aktor ternama, ia jadi kembali bertanya-tanya pada dirinya sendiri, apa yang membuatnya memutuskan hubungan sepihak selain karena sifat posesif laki-laki itu?

"Kak - "

Dua pasang obsidian itu saling bertemu, salah satunya memandang penuh rindu, namun yang lain entahlah mengapa terasa berbeda meskipun ia tidak mengerti. Dulu sekali Lea mengharapkan penuh dapat dicintai oleh seorang Raka, Lea berharap laki-laki itu melihat usaha kerasnya walau hanya sekejap. Kenyataannya semua harapannya yang sempat terwujud itu tak menghasilkan apapun selain rasa sakit, mungkin bukan salah laki-laki itu tetapi salahnya yang terlambat memahami siapa yang dirinya butuhkan sebenarnya. Karena pada dasarnya bersama dengan Raka hanya membawa kenangan lama tentang Yeonjun - ya Lea tidak ingin perasaanya masih dibayangi rasa bersalah akan pengakuan tiga tahun lalu malam itu.

"Kita gak pernah berakhir kan?"

Laki-laki itu menggapai tangannya, raut wajahnya seolah memohon agar Lea tidak pergi ketika menyadari si gadis perlahan mundur.

"Kalau kamu pikir lari bakal buat aku jauh kamu salah."

Kali ini, Lea berharap Ansel kembali masuk dan membantunya keluar dari tempat ini sekarang juga. Ia tahu, penjelasan seterang apapun tidak akan membuat Raka mundur begitu saja.

"Aku yang buat Kenzo luka karena selalu jauhin kamu sama aku. Aku juga gak bakal segan buat siapapun dalam bahaya kalau kamu masih berusaha pergi Lea."

Lea tetap bungkam meski kebenaran yang ingin ia ketahui sudah terjawab. Otaknya masih terlalu lambat untuk memberikan respon atas seringai penuh kemenangan yang kembali Raka tunjukkan padanya. Ia bahkan tak dapat menolak ketika tubuhnya ditarik mendekat hingga tenggelam dalam dekapan laki-laki itu.

"Aku sayang banget sama kamu Lea, selama ini aku nyari kamu dan nunggu waktu yang tepat buat bicara ini semua. Aku gak mau berakhir, kamu janji bakal ada buat ku selamanya dan aku ga terima pengingkaran ya' kita belum berakhir dan gak akan pernah berakhir."

Sejujurnya Lea tak pernah mengenal Raka dengan baik, Lea juga tak mengetahui kehidupan Raka sebaik ia mengetahui bagaimana Ansel, Kenzo, dan Yeonjun. Raka terlalu samar, tidak dapat ditebak dan pintar menutupi, Raka selalu ingin tahu seluruh tentang dirinya tapi tidak untuk sebaliknya. Lea tak pernah merasa benar-benar dicintai, ia lebih seperti orang asing yang dapat pergi kapan saja saat tidak lagi diinginkan. Lea adalah pihak yang akan dirugikan bukan? sebab ia tak tahu siapa sebenarnya Raka, orang yang tengah memeluknya penuh keegoisan saat ini.

"Kita udah selesai!"

Seolah tak peduli akan ancaman yang diucapkan laki-laki itu, Lea mendorong bahu tegap yang mengukungnya. Sekali lagi ia mencari alasan di kedua manik Raka, alasan yang mungkin bisa meyakinkannya akan keputusan selanjutnya.

"Benar, kita udah lama selesai!" ucapnya dengan suara sedikit bergetar

Lea sungguh tak lupa bagaimana dulu ia begitu keras dalam mengidolakan sosok Raka. Bahkan dirinya rela belajar diluar kapasitasnya hanya agar mendapatkan hati laki-laki itu. Dirinya tidak peduli orang lain mengatainya 'adik kelas tidak tahu malu' saat kedapatan menunggu Raka sepulang sekolah untuk memberikan secarik surat.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 14 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Spin off How Feels : Without YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang