Up!!!
Happy Reading 🤗
Don't forget to Voment 🙌
"YANG AKU LIHAT ITU APA?"
Lea tidak lagi berpikir semudah itu harinya berlalu tanpa satupun masalah menghampiri. Gadis itu menyugar surai panjangnya kebelakang, dia menggeleng cepat kala merasakan keganjalan dihatinya yang ingin menumpahkan seluruh isinya pada pria didepannya.
"Dip, jangan gila!" Pekik satu lagi pria dengan posisi tersungkur disana. Bibirnya kembali mengeluarkan darah, belum satu jam perban melekat disana.
"KAMU DIAM!" Tunjuknya, Pradipta yang dimaksud tidak lain panggilan sang sepupu untuk seorang Raka Sagara.
"Aku butuh penjelasan Lea!" Tegasnya dengan nada dingin penuh penekanan.
Lea bungkam, meremat jemarinya kepalang erat. Giginya bergemeletuk sebab getaran tubuhnya yang mulai hilang kendali. Sudah dicoba, sudah diberikan sebelumnya. Namun Raka memintanya untuk diam selagi menghajar Kenzo beberapa menit lalu.
"Ya, jawab!"
Raka maju, mencengkeram bahu sang gadis dengan tenaganya. Tatapannya penuh amarah, seolah Lea benar-benar berkhianat. Padahal semua hanya kesalahpahaman,
"Kak, aku sayang kak Lea!"
Kenzo mendadak gila - batinnya
Lea sedang beranjak melihat adonan roti nya yang tak diindahkan lima belas menit lalu. Dia ingin melanjutkan kegiatannya untuk memanggang, namun terhalang oleh Kenzo yang memeluknya dengan tiba-tiba dari belakang.
"Ken, lepas Ken!"
Bukan apa-apa, mereka hanya berdua. Lea takut sesuatu yang tidak diinginkan malah terjadi sebab terlihat celah kesempatan. Lea masih sangat waras, bagaimana pun waktu yang diberikan Kenzo untuknya, perhatian dan khawatir darinya itu hanya bentuk kemanusiaan yang saling bertimbal balik. Perasaannya masih sama, tidak ada tempat untuk Kenzo.
"Ken, jangan bercanda. Bukan waktu yang baik!"
Sayangnya remaja itu tidak peduli, seolah telinganya mendadak tuli. Dia menghirup aroma rambut gadis dalam dekapannya, untuk kali ini. Kenzo mungkin akan jujur, kalau beberapa kali dia menginginkan waktu berpihak pada perasaan nya. Dia iri dengan sepupunya, dia iri dengan adik kelasnya, dia iri dengan pria yang masih mendiami relung hati gadis itu.
"Kenapa buat jatuh cinta sama kakak rasanya se-menyakitkan ini?"
Lea tahu kalau Kenzo adalah satu dari sekian laki-laki yang dikenalnya berusaha untuk bersikap palsu.
"K-Ken, kalau ada yang lihat gimana?"
Dia menggelengkan kepalanya, membuat usakan kecil pada tengkuk sang gadis dengan hidung bangirnya. Nafasnya terhela berat, hangatnya langsung menyapa hingga membuat rangsangan pada helai rambut tipis dibawahnya berdiri.
"Sebentar! Kenzo gak akan buat yang macam-macam sama kak Lea! Kenzo sayang kakak, dan akan jagain kakak sampai -"
Bughhh!!
Dekapan itu terlepas, Lea nyaris terhuyung bersama Kenzo yang sudah jatuh dibelakang nya. Dirinya menangkap presensi Raka dengan tinju mendarat tepat di rahang laki-laki berseragam SMA itu.
"BANGSATT!!!"
Gadis itu melangkah maju, dirinya ingin membantu memisahkan Kenzo dan Raka sebelum keadaan semakin menjadi. Baru saja digapainya seragam Kenzo, namun tangannya sudah dicekal Raka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Spin off How Feels : Without You
PertualanganDaniel kembali setelah memutuskan pergi, sementara Lea telah dihadapkan pada sebuah keadaan dimana perasaan nya sudah tak berwujud lagi. Rasa kehilangan, done! Rasa kecewa, always! Rasa sakit ? Mungkin tak terhitung Sebab dia pernah terlalu percay...