"qobiltu nikahaha watazwijaha bimahril madzkur haalan"ucap seorang laki laki dengan satu tarikan nafasnya dan begitu tegas ,hingga bukan hanya menggetarkan semua para tamu undangan namun juga dapat menggetarkan arasy.
"Bagaimana para saksi?"tanya bapak penghulu pada semua undangan yang turut hadir menyaksikan pernikahan kedua mempelai itu.
"Saaaahhhh..."sahutnya serempak . Penghulu itupun langsung memanjatkan doa doa baik untuk kedua pengantin yang baru sah menjadi suami istri.
Berselang beberapa detik pengantin wanita dihadirkan ke meja akad dengan ditemani oleh ibu dari mempelai laki laki ,untuk menyapa sang suami serta menandatangani beberapa dokumen dari negara.
Dengan baju berwarna putih syar'i serta balutan make sedikit pada wajahnya membuat semua orang terkesima dengan kecantikan yang dimiliki oleh pengantin wanita itu.wajahnya yang begitu teduh hingga membuat orang tak henti henti nya menatap pengantin wanita nya.
Pengantin wanita langsung di giring untuk duduk di kursi samping mempelai pria.
"Ayo Salim dulu nak.."perintah umi Sarah pada menantunya .
Dengan tangan yang gemetar dan degup jantung yang berpacu lebih cepat,ia memberanikan dirinya untuk mengulurkan tangan nya ke hadapan laki laki yang sudah halal baginya.Dengan penuh ta'dzim wanita bernama Aisyah itu mencium punggung tangan suaminya .sedangkan suaminya Gus Zizan memanjatkan doa pada ubun ubun sang istri baru setelah itu menciumnya seperti pengantin pada umumnya.
"Silahkan di tandatangani"ucap penghulu itu pada kedua pengantin.
Gus Zizan langsung membuka penutup penanya dan mulai mencoret kertas itu dengan penanda dirinya begitu juga dengan Aisyah."Alhamdulillah,kalian berdua sudah resmi menjadi suami istri.buka hanya di agama saja melainkan juga secara negara.semoga pernikahan kalian menjadi pernikahan yang sakinah mawadah warahmah"ucap penghulu itu sembari menarik bibirnya untuk membentuk melengkung.
"Aamiin allahumma aamiin"sahut kedua pengantin mengamini doa dari pak penghulu.
Kedua pengantin kembali di pandu menaiki dekor untuk meminta doa restu pada kedua orang tua pengantin.
Gus Zizan dan Aisyah mengambil tangan kedua orang tuanya dan langsung menciuminya dengan ta'dzim secara bergantian.
"Semoga pernikahan kalian sakinah mawadah warahmah ya nak.umi dan Abi akan selalu mendoakan yang terbaik untuk kalian berdua"ucap umi Sarah pada putra dan menantunya.
"Jadilah sebagai pemimpin yang tepat bagi istri kamu nak.bimbing istri kamu dalam hal kebaikan nak ,hingga nanti kalian akan bersama sama menuju ke surga allah ."ucap kyai Ahmad pada putranya.
"Insyaallah bi,Zizan akan selalu mengingat pesan dari Abi"ucap Gus Zizan sembari tersenyum tipis kearah sang Abi.
Setelah selesai meminta ridho pada kedua orang tua Gus Zizan ,mereka berdua langsung berlalu menuju kearah pak Ridwan.
Mereka berdua pun kembali mencium punggung tangan pak Ridwan dan istrinya.
"Om.. Tante.."panggil aisayah dan langsung berlalu masuk kedalam pelukan pamannya."Jangan menangis nak,sekarang ini adalah hari bahagia kamu.kamu nggak boleh sedih.ayah dan kakak kamu pasti sudah bahagia disana"ucap pak Ridwan pada Aisyah air matanya pun juga tak bisa ia bendung.
"Apa yang dikatakan om kamu itu benar nak... Sekarang adalah hari bahagia kamu.seharusnya air mata itu tidak jatuh.karena Allah sudah kembali menghadirkan sosok laki laki yang begitu baik dan akan menjaga kamu selamanya"ucap Tante Rahma pada ponakannya
Aisyah juga sebenarnya tak ingin menangis.namun apalah dayanya ketika ia mengingat semua kejadian satu bulan yang lalu.
Badai besar menghampiri nya secara berturut turut.orang orang yang disayanginya perlahan meninggalkannya sendirian.bukan hanya meninggalkannya sebentar,namun seumur hidup.hingga Aisyah tak mampu lagi menatap wajahnya kembali.
Hari yang biasanya menjadi momen terindah bagi sang kakak kini berpindah pada dirinya. Sebenarnya dia bukan hanya merasa sedih dengan garis takdirnya sendiri.
Melainkan ia juga merasa kasihan melihat suaminya yang harus terpaksa menikahinya karena permintaan sang ayah.
Jauh di dalam fikirannya.ia tidak pernah terfikir harus menikah dengan seorang laki laki yang sudah ia anggap selama ini menjadi kakaknya sendiri.karena ia akan menjadi suami dari kakak nya.
Begitulah perjalanan hidup.terkadang dunia memberikan sebuah kejutan secara tiba tiba dan terkadang dunia memberikan kesedihan secara tiba tiba.
"Congration ya Syah,semua doa terbaikku untuk kamu .semoga kamu bahagia selalu.dan aku akan tetap menjadi sahabat terbaik kamu selamanya"ucap Melli sembari memeluk tubuh Aisyah.
"Hemmm,jadi sedih deh dengernya" ucap Aisyah sembari membalas pelukan sahabat nya Melli.
"Terima kasih Melli.kamu memang sahabat aku yang paling baik dan mengerti"ucap Aisyah pada Melli"Jangan sedih sedih gitu dong.masa di hari pernikahannya nangis.harusnya kamu itu bahagia sekarang.nanti kalau sedih terus bisa ilang loh cantiknya,Iyya kan Gus?"tanya Melli meminta pembenaran pada Gus Zizan.
Gus Zizan menatap kearah mereka sembari tersenyum tipis dan menjawab ucapan Melli.
"I-iyya"sahutnya singkat ."Tuh kan,denger apa kata suami kamu"ucap Melli pada Aisyah.
Aisyah hanya mampu terdiam sembari menatap kearah sang suami yang berada di sampingnya.Hatinya berdegup begitu kencang ketika mendengarkan suaminya menjawab ucapan Melli.meskipun bukan Gus Zizan sendiri yang mengatakan kalau dirinya cantik .namun hal seperti itu saja sudah membuat jantungnya kembang kempis.
"Yehhh,malah bengong "ucap Aisyah sembari membunyikan jari tengah dan jempolnya .
Aisyah terbuyar dari lamunannya itu dan langsung menatap kesal kearah sahabat nya yang jahil.
"Apaan sih mell.."ucap Aisyah pada Melli."Lagian kamu dari tadi ngapain bengong ajah .orang dari tadi ngomong sama kamu ,eehh malah di cuekin .mana senyum senyum nggak jelas lagi.memangnya lagi mikirin siapa sih?"tanya Melli pada Aisyah dengan suara nada yang pelan.
"Nggak,nggak ada kok"ucap Aisyah pada Melli"oooh,yasudah kalau gitu aku mau nyicipin makanan dulu.kalau kamu butuh apa apa bilang aku ajah langsung" ucap Melli dan di angguki oleh Aisyah
Semua tamu undangan kini sedang menikmati sajian yang sudah di siapkan .
Sedangkan aisyah kini kakinya sudah merasa pegel karena sudah hampir satu jam dia berdiri menyambut para tamu yang memberikan selamat kepadanya.Sedangkan dirinya merasa tidak enak dengan Gus Zizan untuk duduk sendiri. Alhasil ia hanya terdiam dan memegang kakinya untuk mengurangi rasa pegalnya .
Gus Zizan yang berada disamping Aisyah diam diam memperhatikan gerakan sang istri.sehingga ia mengetahui kalau sang istri tengah kelelahan hingga ia terus menerus memegang kakinya.
"Duduk saja nggak papa,lagian para tamu masih menikmati hidangan" perintahnya pada sang istri dengan wajah datar tanpa sebuah ekspresi di wajahnya.
"I-iyya Gus,T-terima kasih"sahut Aisyah terbata bata.
Aisyah pun langsung berlalu duduk di sofa yang berada di belakangnya agar kakinya dapat lebih mendingan kembali.*Maafkan saya Gus.karena saya, Gus harus mengorbankan kehidupan Gus untuk menikahi wanita yang tidak Gus cintai.saya berjanji tidak akan pernah menuntun sesuatu apapun dari Gus Zizan.*
*Bahkan jika sampai nanti Gus Zizan masih tidak bisa mencintai ku,dan beliau lebih mencintai orang lain.aku akan ridho dan ikhlas untuk di poligami*
gumam Aisyah didalam hatinya sembari menatap suami nya yang tengah berdiri dan mengobrol dengan temannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Deary Gus Zizan
Teen FictionPernahkah kalian mendengar cerita pernikahan yang terjadi karena permintaan terakhir seorang ayah ? Ya,ini lah kisah seorang Gus muda.dimana tepat dihari ia kehilangan tunangannya ,ia mendapat sebuah amanah dari seorang ayah untuk menjaga putri satu...