16. DEARY AISYAH

47 0 0
                                    

Aisyah berlalu menuju ke dapur,karena tak mungkin juga ia kekamarnya . Hal itu akan menambah mood Gus Zizan menjadi rusak nantinya.

" Aku cuci piring ajah disini ,daripada Gus Zizan tambah marah nantinya sama aku " ucapnya beralih mengambil spon nya dan mulai mencuci piring satu persatu.

Sedangkan Gus Zizan kini beralih menutup pintu kamarnya dan menguncinya agar Aisyah tidak mengganggunya hari ini.

Gus Zizan membuka jaket yang ia kenakan dan melemparkannya keatas kasur sembari merebahkan tubuhnya .

" Maafkan aku Syah " ucapnya tampak gusar .

Gus Zizan merasa bersalah ketika mengingat perlakuannya yang tak pernah baik pada Aisyah. Bahkan bisa dikatakan seperti bukan seorang suami.

Gus Zizan kembali bangun dari duduknya dan menuju kearah meja kerjanya .

Pandangannya teralihkan ketika melihat gantungan kunci kesayangan nya yang sudah ada di atas meja. Dan tentu saja itu semua Aisyah yang merapikannya.

" Maafkan aku sal.. aku tidak bisa membahagiakan adik kamu. Kamu pasti tahu kan perasaan aku sekarang ? Kamu pasti tahu alasan aku kan ?" Ucap Gus Zizan sembari memandangi gantungan kunci itu.

Kring...( Suara pesan masuk di handphone Gus Zizan )

Gus Zizan menoleh kearah handphone yang yang berbunyi. Dan beralih meletakkan gantungan kunci itu di tempatnya.

Namun ketika Gus Zizan hendak melangkah. Tiba tiba ia tidak sengaja menjatuhkan sesuatu.

Gus Zizan beralih mengambil buku yang tak ia kenali. Ya, itu adalah buku deary mimik Aisyah.

Gus Zizan mengambil buku itu sembari menatap nya.
" Deary mimik Aisyah " ucap Gus Zizan .

Gus Zizan pun hendak membuka deary itu,namun ia teringat kalau dia tidak memliki hak untuk hal itu. Dan juga ia tak mau membaca privacy Aisyah. Ya meskipun Aisyah sekarang adalah istrinya.

Ketika Gus Zizan meletakkan nya kembali, Gus Zizan merasa terdorong dan penasaran dengan isi deary itu. Karena secara tak sengaja saat terjatuh ia membaca satu kata yang tak lain adalah namanya sendiri.

Gus Zizan kembali mengambil deary itu.
" Maafkan aku Aisyah karena ku tidak izin sama kamu. Tapi, aku membacanya sebagai suami kamu bukan musuh kamu" ucapnya ketika hendak membaca.

Gus Zizan pun mulai membaca lembar demi lembar kata yang di tulis oleh Aisyah.
Hingga ia sampai di sebuah tulisa Aisyah yang sedang mengutarakan isi hatinya.

Ya.. isi hati Aisyah pada Gus zizan . Dan semua perasaan yang ia rasakan di setiap hatinya bersama sang suami.

Gus Zizan merasa heran ketika membaca tulisan tulisan Aisyah. Karena tidak ada satupun kata benci dan marah ketika ia menulis nama Gus Zizan.

Aisyah malah sangat bersyukur dan beruntung didalam tulisannya.
Dan hal itu membuat Gus Zizan sangat merasa bersalah karena selama ini ia telah berbuat tidak baik pada Aisyah. Namun ,dia harus melakukan hal itu pada Aisyah.

Gus Zizan kembali meletakkan deary milik Aisyah itu ketempat nya dengan sangat rapi agar tidak di curigai owlh Aisyah kalau dia sudah membacanya.

Gus Zizan kembali menuju keranjangnya untuk melihat siapa yang mengirimnya pesan.

" Andre lagi" ucap Gus Zizan ketika melihat notif pesan itu dari sahabat nya.

Tak lama setelah Gus Zizan membuka pean dari Andre.
Tiba tiba ponselnya kembali berdering . Kini Andre menghubungi nya lewat via call

📞" Hallo Dre..." Sapa Gus Zizan pada Andre di seberang telepon.

📞" Assalamualaikum Gus " salam Andre pada Gus Zizan yang lupa memberikan salam.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 11 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Deary Gus Zizan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang