Pagi ini nampak begitu sangat cerah. Aisyah yang memang seorang gadis tak bisa tinggal diam. Setelah solat subuh tadi ia langsung berlalu menuju kedapur untuk membuat sarapan pagi ini.
Ia kini sedang membuat makanan kesukaan suaminya. Tak lupa juga ia menguatkan makanan kesukaan mertuanya.
Ini hari pertama dan akan menjadi kali pertama Aisyah memasak sarapan pagi dengan tangannya sendiri untuk si suguhkan pada suami dan kedua mertuanya.
Di dalam hatinya ia merasa sangat degdegan. Ia berusaha semaksimal mungkin untuk memasak makanannya .
" Semoga saja Gus zizan suka nanti " monolognya setelah selesai menaburkan bawang goreng di atas ayam kecap yang ia buat khusus untuk sang suami.
Aisyah kini langsung membawa piring berisi ayam kecap itu dan segara meletakkannya di atas meja dan menatanya serapih mungkin agar terlihat indah .
" Masyaallah... Ternyata wangi yang enak ini dari sini toh.. perut ummi yang dikamar sampai meronta ronta mendengar wanginya" ucap ummi Sarah sembari tersenyum kearah Aisyah
" Ini semua kamu yang Masak nak ?" Tanya ummi sarah melihat makanan yang tertata rapi di atas meja makan.
"Iyya umi,semuanya Aisyah yang masak " sahut Aisyah tak lupa dengan senyum indahnya pada mertuanya.
" Masyaallah, kamu pandai sekali memasak nak.. kelihatan nya semua nya enak enak " ucap ummi Sarah pada menantunya.
" Aisyah masakin sayur kesukaan ummi" ucap Aisyah sembari menunjukkan nya pada ummi Sarah.
" Masyaallah... Kamu tahu sayur kesukaan ummi nak ?" Tanya ummi Sarah pada Aisyah.
" Iyya ummi, tidak hanya itu. Aisyah juga masak makanan kesukaan Abi dan Gus abidzar" sahut Aisyah dengan senyuman yang tak pernah luntur dari bibirnya.
" Abi dan suami kamu pasti akan sangat senang nantinya nak.. " ucap ummi Sarah pada Aisyah.
" Iyya mi, semoga saja semuanya suka dengan makanan Aisyah"ucap Aisyah pada ummi Sarah.
" Pasti suka lah nak, orang kelihatan nya enak gitu. Jadi pengen nambah terus tahu " ucap ummi Sarah diiringi dengan tawa nya.
" Ummi bisa ajah " sahut Aisyah dan ikut tertawa.
" Yasudah, kamu gih mandi dulu nak. Setelah itu kamu ajak suami kamu buat sarapan nantinya " ucap ummi Sarah pada Aisyah.
" Iyya ummi, kalau begitu Aisyah permisi " pamit Aisyah dan di angguki oelh ummi Sarah.
Aisyah kini berlalu menaiki tangga untuk pergi ke kamarnya.
Setalah sampai di depan kamar nya. Terlebih dahulu Aisyah akan mengetik pintunya dan memberikan ucapan salam. Baru setelah itu masuk kedalam kamarnya.
" Assalamualaikum " salam Aisyah sembari menekan gagang pintunya untuk membuka pintunya.
Kamar itu nampak begitu sunyi dan terlihat tidak ada tanda tanda kehidupan disana. Ia segera mengalihkan pandangannya menatap kearah sofa.
Dan benar saja . Saat ini suaminya masih tertidur pulas .
" Ternyata dia masih belum bangun " ucapnya sembari menatap wajah laki laki itu.
Aisyah pun memutuskan untuk pergi mengambil handuk dan hendak masuk kedalam kamar mandi .
Namun tiba tiba langkahnya terhenti ketika melihat di pipi sang suami terdapat sebuah nyamuk yang sedang menikmati darah suaminya.
Aisyah pun memutuskan untuk mendekati suaminya yang masih tertidur pulas dan nampak tidak terganggu dengan gigitan nyamuk itu.
Perlahan Aisyah mendekati tubuh suaminya. Dan duduk di samping suami secara perlahan untuk mengusir nyamuknya.
* Bagaimana nanti kalau Gus abidzar bangun karena aku memukulnya ?* Monolog nya sembari menatap nyamuk yang tak mau pergi dari pipi sang suami .
" Kalau aku pukul,nanti yang ada Gus Zizan bangun dan marah sama aku " monolognya pelan merasa bingung dengan apa yang akan dia lakukan untuk mengusir nyamuk itu.
"Hus.. hus..." Usir Aisyah pada nyamuk itu .
Aisyah merasa bahagia ketika nyamuk itu beranjak dari pipi sang suami. Namun kebahagiaan nya kini tidak berselang lama. Nyamuk itu kembali hinggap di batang hidung suaminya.
Aisyah semakin bingung untuk mengusir nyamuknya itu.
Ia tak bisa memukulnya karena akan membuat Gus Zizan bangun ."Hus.. hus.. pergi.. jangan gigit suami aku " ucapnya pelan berusaha mengusir nyamuk nya.
Namun apalah daya nya,nyamuk itu tidak mengerti dengan bahasa manusia. Ia makin santai dan betah duduk di batang hidung Gus Zizan seperti makhluk yang tak punya dosa.
Aisyah yang tak memiliki cara lain, kini ia mendekatkan dirinya dan hendak menutup nyamuk itu agar pergi dari hidung Gus zizan.
* Semoga saja berhasil* gumamnya sembari mendekatkan wajahnya untuk meniup nyamuk itu.
Namun ketika Aisyah hendak meniup nyamuk itu ,tiba tiba nyamuk itu terbang dengan sendirinya.
Aisyah pun merasa lega ketika nyamuk itu pergi dari batang hidung Gus zizan.
" Ngapain ?" Tanya Gus Zizan membuat Syifa terkejut dan terjatuh duduk di lantai sembari memegangi dadanya.
"Astaghfirullah.. astaghfirullah.." ucap Aisyah sembari mengelus dadanya.
" Kamu mau nyentuh aku ya ?" Tanya Gus Zizan kembali sembari bangun dari tidurnya sembari menatap Aisyah dengan mengangkat satu alisnya.
"Ng..nggak Gus.. Ng..nggak gitu" sahut Aisyah terbata bata dan tak berani mental wajah Gus Zizan karena merasa malu dan takut .
" Terus.. mau apa kamu tadi ?" Tanya Gus Zizan dengan nada tegasnya.
" Itu Gus.. tadi itu.. ada itu..." Aisyah merasa ngeblank ketika hendak menjelaskan kejadian nya tadi pada sang suami.
" Bicara yang bener . Jangan belibet " ucap Gus Zizan pada Aisyah.
" Saya cuman mau ngusir nyamuk ajah Gus . Nggak ada maksud lain kok" ucap Aisyah menjelaskan kebenaran nya pada Gus zizan.
Gus Zizan yang mendengar ucapan Aisyah kini tertawa. Karena ia sama sekali tidak percaya dengan lelucon yang di buat olehnya.
" Kamu jangan bohongi saya Syah.. kamu pasti mau melakukan sesuatu kan terhadap saya ?"tanya Gus Zizan pada Aisyah.
" T_tidak Gus.. saya tidak berbohong. Saya hanya ingin membantu Gus Zizan saja untuk mengusir nyamuk nya " sahut Aisyah pada Gus Zizan.
" Mana ada nyamuk di ruangan ber AC ini Syah.. kamu ngarang ya..? " Ucap Gus Zizan .
" Nggak kok Gus.. saya nggak ngarang. Saya beneran kok "sahut Aisyah pada Gus zizan.
" Kalau memang ada beneran .. apa urusannya sama kamu ? Dia kan ngisep darah saya . Kenapa kamu yang repot?" Tanya Gus Zizan pada Aisyah.
Aisyah menatap wajah Gus Zizan ketika mengucapkan kata kata yang baru saja dia dengar.
" Saya hanya ingin membantu Gus Zizan saja " sahut Aisyah pada Gus zizan.
" Tidak perlu Syah.. mungkin kita memang suami istri. Namun ,apapun yang terjadi sama saya kamu tidak perlu ikut campur begitu juga dengan saya .saya akan melakukan hal yang sama terhadap kamu" Ucap Gus Zizan pada Aisyah.
" Maafkan saya Gus.. saya pikir saya hanya ingin membantu Gus Zizan saja. Maafkan saya kalau itu membuat Gus Zizan tidak nyaman " ucap Aisyah dan langsung berlalu berdiri dari hadapan Gus Zizan.
" Hemm.." sahut Gus zizan pada Aisyah.
Aisyah melangkah kan kakinya menuju kedalam kamar mandi sembari menahan genangan air matanya yang sudah hendak menetes.
KAMU SEDANG MEMBACA
Deary Gus Zizan
Teen FictionPernahkah kalian mendengar cerita pernikahan yang terjadi karena permintaan terakhir seorang ayah ? Ya,ini lah kisah seorang Gus muda.dimana tepat dihari ia kehilangan tunangannya ,ia mendapat sebuah amanah dari seorang ayah untuk menjaga putri satu...