12.OBAT SAKIT

124 5 0
                                    

Aisyah beranjak perlahan menaiki tangga untuk kembali ke dalam kamarnya.ia terus menerus mengusap air matanya yang tak hentinya mengalir di pipi ranumnya.

"Aisyah"panggil umi Sarah dari belakang Aisyah

Langkah Aisyah terhenti,ia segera menghapus air matanya dan berusaha kembali mengontrol dirinya sendiri.

"Iyya umi"sahut Aisyah membalikkan badannya dan menampilkan senyum manisnya kearah umi Sarah.

"Kamu belum tidur nak ?"tanya umi Sarah pada menantu nya.

"Belum umi,ini Aisyah baru saja mau ke kamar"ucap Aisyah sembari tersenyum.

"Emangnya kamu dari mana nak ?" tanya umi Sarah merasa penasaran pada menantunya.

"Itu umi,tadi Aisyah nganterin handuk buat Gus Zizan"Aisyah tersenyum kearah mertuanya.

"Jangan manggil Gus nak ,masak panggilannya sama kayak para santri.harus ada bedanya dong nak.kamu kan istrinya"ucap umi Sarah pada Aisyah.

"Iyya umi,maksud Aisyah mas Zizan " ucap Aisyah tersenyum dan sedikit canggung.

"Nah kalau begitu kan bagus"umi Sarah tersenyum sembari mengelus lengan menantunya.

"Kamu kenapa nak ?"tanya umi Salwa pada Aisyah ketika menatap wajah menantunya yang sedikit sembap.

"Aisyah nggak papa umi"sahut aisyah berusaha menutupi wajahnya.

"Kamu habis nangis ? Kok mata kamu sembab kayaknya .kamu kenapa ?"tanya umi sarah pada menantunya.

"Aisyah nggak papa mi,tadi cuman kena sabun ajah matanya .makanya jadi begini"ucap Aisyah tidak mengatakan yang sebenernya.

Namun,saat dia mandi tadi matanya memang terkena sabun dan memerah.
Sehingga ia bisa mengatakan hal itu sebagai alasannya agar umi Sarah tidak khawatir padanya.

"Astaghfirullah,kenapa kamu nggak hati hati nak.pasti sakit kan"ucap umi sarah pada Aisyah.

"Nggak begitu sakit kok mi"sahut Aisyah tersenyum pada mertuanya.

"Sudah di obati ?"

Aisyah membalasnya dengan gelengan kepala ke arah sang umi.

"Yasudah ayo umi obati dulu"ajak umi Sarah sembari menarik tangan Aisyah.

"Aisyah nggak papa kok umi,sebentar lagi ini pasti akan sembuh.ini sudah biasa untuk aisyah " ucap Aisyah sembari mengikuti langkah tarikan umminya.

"Udah jangan nge bantah nak,kalau nggak di obati bisa bisa bahaya nantinya " ucap umi Sarah smevrai mendudukkan Aisyah di sofa ruang keluarga.

Aisyah tidak berkutik ia pasrah dengan apa yang akan di lakukan oleh mertuanya.ia hanya duduk sembari menatap mertuanya yang sedang mengambil kotak P3 K yang tak jauh dari sana.

"Sebentar ya nak" umi Sarah meletakkan kotak P3 K nya di meja depan Aisyah dan langsung berlalu menuju ke depan pintu kamar yang di tempati oleh Gus Zizan sekarang.

Tok... Tok... Tok...

"Kamu masih di dalam nak ?"tanya nya sembari mengetok pintu.

Tidak perlu menunggu waktu lama pintu kamar tamu itupun terbuka dan muncullah Gus Zizan dari ambang pintu itu.

"Ada apa mi ?"tanyanya pada sang umi.

Sekilas Aisyah hanya menatap wajah sang suami dan setelah itu kembali menundukkan pandangannya .

"Udah selesai mandi nya ?"tanyanya pada sang putra.

"Baru selesai"sahutnya.

"Yasudah,kalau begitu kamu obati istri kamu"perintah umi Sarah membuat Gus Zizan mengerut kan keningnya.

Deary Gus Zizan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang