10. uang VII

32 10 0
                                    

____
Jam 15:30
"Apa kau yakin bisa pulang sendirian?"tanya parm dan sea bersamaan.
"Jangan khawatir, aku bisa pulang sendiri"ucap vino tersenyum.
"Terima kasih"ucap vino pada mereka dengan lebar.
"Hei kenapa kau tiba tiba berterima kasih, aneh sekali"ucap Sea menepuk bahu vino.
"Hahah, cuma mau berterima kasih saja"ucap vino tertawa.

"Apa kau benar benar bisa pulang sendiri?"tanya parm lagi.
"Parm... Jangan khawatir, aku bisa melakukannya"jawab vino tersenyum.
Kemudian mereka bertiga berpisa di depan gerbang dan mengambil jalur yang berbeda.
Ting
Pesan masuk.
"Vino, ini P'park. Vino tolong dengarkan penjelasan phi"
"Semua yang phi lakukan untuk kebaikan vino"
"Vino tolong balas pesan phi"
"Vino...."
"Vino...."
"Vino...."

"Apa lagi yang phi inginkan dariku"

"Vino tolong dengarkan phi, phi benar benar mencintai vino. Waktu itu phi sedang mabuk"
"Vino dengarkan penjelasan phi dulu"

"Mari kita bertemu, phi sungguh ingin bertemu dengan vino"
"Phi janji tidak akan menyakiti vino"
"Vino...."
"Vino..."

"Baiklah, mari bertemu di xxxx"
Vino masuk kedalam salah satu gang dan menghilang
___
"Phing, apa kau yakin ingin menemui perempuan itu?"tanya Dam
"Bisa saja wanita itu bohong padamu"ucap Lin
"Keputusanku sudah bulat"ucap Phing memasukan buku kedalam tasnya.
"Phing pikirkan bisa saja dia hanya memanfaatkan mu"ucap Lin
"Jika dia memanfaatkan ku lalu kenapa?, Bukankah kalian juga sama"ucap Phing berjalan cepat.
"Phing"ucap 2 wanita itu mengikuti langkah Phing.
Mereka sampai di parkiran mobil
Phing masuk kedalam mobilnya.

"Phing?"
"Phing?"ucap 2 wanita itu terus memanggil Phing.
Mobil mulai melaju dan meninggalkan kedua wanita tadi.
"Sialan Phing, beraninya dia meninggalkan kita"ucap Lin kesal
"Padahal tanpa orang tuannya, dia bukanlah apa apa"ucap Dam kesal.

"Kalian berdua sedang membicarakan apa?"tanya seorang wanita berambut hitam bergelombang yang muncul di belakang mereka berdua.
"Siapa kau?"tanya mereka terkejut.
"Aku?, Bukan siapa siapa"ucap vino tersenyum.
"Bisakah kalian ikut aku sebentar?"tanya vino tersenyum.
"Jika kami tidak mau, kau mau apa?"tanya Dam berteriak.

"Padahal aku berbicara dengan lembut, kenapa kalian malah begitu marah?"tanya vino bingung.
"Tapi.... Jika kalian tidak mau, yah aku hanya bisa memaksa"ucap vino tertawa.
Tuk
Dia menjetikkan jarinya seketika mereka bertiga sudah pindah di gedung olahraga.

Vino duduk di sebuah kursi kayu melihat 2 gadis di panggung itu dari bawah panggung
"Sorach,Line,Fari,pan,sun.... Astaga banyak sekali orang yang sudah kalian tipu"ucap vino membaca nama nama di kertas.
"Kalian memberi para wanita wanita itu obat, lalu meminta para teman teman pria kalian melakukan hubungan intim dengan wanita yang tak sadarkan diri dan merekam vidionya"ucap vino
"Lalu kalian juga mengancam para korban dengan vidio tersebut sehingga para korban tidak ada pilihan lain selain menyerahkan uang pada kalian. Astaga"ucap vino kaget.
"kalian juga menyukai park dan memanfaatkan Phing untuk uangnya. Berpura pura menjadi teman didepan tapi dibelakang menjadi orang yang menjelek-jelekkan Phing. Astaga astaga"ucap vino

"Kenapa kalian begitu, bukankah kalian temannya "ucap vino.
"Siapa kau sialan"teriak Dam.
"Bagaimana bisa kami ada disini"ucap Lin.
"Baiklah bagaimana kita bertukar rahasia "ucap vino tersenyum.

"Dam... Apa kau yakin mengenal Lin?"tanya vino kepada Dam.
"Apa maksudmu?, Kami sudah berteman dengannya sejak SD. Sudah pasti aku sangat mengenap Lin"ucap Dam.
"Benarkah?, Kalau begitu lihat itu"ucap vino menekan tombol di handponenya.
Sebuah layar muncul di sana.
"Hei Lin hentikan, Dam masih ada disini"ucap seorang pria.
"Ajin"ucap Dam.
"Tidak apa apa, Dan sedang mabuk. Dia tidak akan tahu apa apa"ucap Lin tersenyum lalu mencium ajin yang merupakan kekasih Dam.

"Lin apa maksudnya ini?"tanya Dam melihat Lin.
"Dam dengarkan aku, itu editan. Aku tidak perna sekalipun–"astaga padahal itu vidio asli, bagaiamna mungkin aku bisa mengedit vidio semulus itu"ucap vino bingung.
"Ah... Ajin, ah ... Ajin aku menyukainya"
Hal hal intim terjadi disana.
"Ai-Lin"teriak Dam menampar wajah Lin.
Lin terjatuh kelantai.
"Kau... Padahal aku sudah meganggapmu sebagai saudaraku sendiri, bagaimana bisa kau malah melakukan ini padaku"teriak Dam Mencekik leher Lin.
"Aku tidak, Dam dengarkan aku"ucap Lin.

"Dam jangan begitu kasar... Kau harus kasihan sedikit kepada bayi yang ada didalam perutnya Lin."ucap vino tersenyum.
"Anak?, Beraninya kau"teriak dan berdiri lalu menginjak injak perut Lin.
Darah keluar dari bagian bawah Lin begitu banyak.

"Aghk?, Aghkkkk sakitttt"teriak Lin keras.
"Dam.... Berhenti, kenapa kau begitu jahat. Bukankah kau juga melakukan hal yang sama"ucap vino mengubah vidio.
"Apa kau lupa?, Kau juga membohongi Lin dan menjadi selingkuhan ayahnya Lin"ucap Vino keras.
Terlihat vidio Dam sedang berhubungan intim dengan seorang pria brumur 40 tahunan.
"Ayah?"ucap Lin.
"Kau.... Jadi kau adalah orang yang membuat keluargaku hancur"teriak Lin berdiri.
"Beraninya kau bertingkah sebagai korban"teriak Lin menjambak rambut Dam.
"Kau juga brengsek"teriak Lin menarik narik rambut Dam.

Vino tersenyum lalu mengeluarkan 2 gunting dari tasnya.
Ia melemparkannya keatas panggung tempt Dam dan Lin sedang beradu.
"Lin.... Dia sudah menghancurkan keluargamu dan bayimu, apa kau benar hanya akan menjambak rambutnya"ucap vino memiringkan kepalanya.
Mata Lin menatap keara gunting yang tak jauh darinya lalu mulai menusuk wajah Dam.
"Aghkkkk aghkkkkkkkk"teriakan Dam bgitu keras.
"Dam .... Jika kau tidak melawan, kau akan mati dan harga yang di janjikan ayah Lin padamu akan menghilang"ucap vino lagi.
"Kau bajingaaaaan"teriak Dam mengambil gunting itu
Darah mulai membanjiri tubuh mereka berdua, mereka terus menusuk satu sama lain dengan membabi buta.
"Pfft hahaha, ayo teruskan. Teruskan"ucap vino merekam dengan hpnya.

Hingga salah satu dari mereka mati.
Lin tergeletak dengan wajah yang hancur.
"Hahah aku menang, aku mengalahkannya"ucap Dam berdiri.
"Tidak... Kau tidak berhasil"ucap vino menggerakan tanganya.
Ia membuat putaran di udara

Grak.
"Aghk?, Apa apa yang terjadi?"teriak Dam keras.
Tubuh bagian atas Dam mulai berputar seperti kain yang perah.
"Agkhh.... Aghkkkkk"
Cbrak
Tubuh Dam terbagi menjadi 2.
Darah Dam terlempar dan mengenai wajah vino, rambut panjang vino perlahan tertutupi oleh darah yang merah dan segar itu.
Vino tersenyum
"Selamat malam Lin, Dam"ucap vino berjalan.

Lalu menghilang
"Benar pak, kami mendengarnya dari sebelah sini"terdengar suara beberapa pria dari luar pintu.
"Cepat pak buka pintunya"
"Baik baik sebentar"ucap satpam.
Lalu pintu GOR terbuka, tidak ada apa apa disana.
Tis tis suara terdengar dari arah panggung GOR.
"Suara apa itu?"tanya pria berambut biru tua itu mendekati panggung yang tertutup beberapa kain.
Tis
Tiba tib tetesan air itu mengenai kepalanya.
Pria itu melihat keatas dan melihat 2 orang yang sudah tergantung disana.
Dan di antara 2 orang itu adalah satu orang yang kehilangan bagian pinggangnya kebawa.
"Aghk... Aghkkkkk"

From Another (BL)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang