1. Karma (I)

110 11 0
                                    

Apa kau tahu apa itu iblis?.
Iblis adalah wujud yang di ciptakan tuhan untuk berada di bagian gelapnya dunia, mereka di kenal karna sering melakukan kejahatan. Dan menjadi salah satu hal yang di salahkan oleh orang orang ketika melakukan kesalahan.
Para iblis di kenal sebagai mahluk kejam dan tidak berperasaan.
Tapi....
Di antara semua mahluk yang di ciptakan oleh tuhan, ada mahluk lain yang lebih kejam dari pada iblis.
Mereka adalah manusia....
Manusia selalu tamak dan serakah,iri dan dengki yang membuat penyakit hati yang besar besaran.
Menjatuhkan orang lain dengan mudah demi mencapai sesuatu.

Yah mereka adalah manusia...
Namun meski sejahat jahat apapun mereka ada sebuah titik balik yang akan menghampiri mereka.
Titik balik yang dinamakan
KARMA...

Seorang pria berambut hitam pekat berjalan sembari memegang tas di tangannya.
Wajahnya bisa di katakan terbilang manis dan sangat enak di pandang.
Ia melewati kelas kelas lalu berhenti didepan sebuah kelas 11-1 yang berada di lantai 2 gedung 3 lantai itu.

Seorang guru wanita yang berdiri didepan kelas menyambut kedatangannya.
"Hallo semuanya, Namaku Vino. Senang bertemu dengan kalian!"ucap anak itu tersenyum, lesung pipi terlihat dari kedua pipinya yang berwarna kuning Langsat tersebut.

"Baik, Vino. Kau bisa duduk di sana!"ucap guru menunjuk sebuah kursi kosong yang ada di barisan tengah.
"Hei..."bisik seseorang di belakangnya terlihat pria berambut coklat dengan kacamata.
"Namaku Wan!"ucap pria itu tersenyum.
Aku perlahan mengangguk dan ikut tersenyum.
"Aku vino!"jawabku tersenyum.

Para anak anak lain begitu ramah kepada vino.
Begitupun vino juga ramah kepada mereka, wajahnya yang cukup manis menarik perhatian pria dan wanita disaat bersamaan.

Saat bel istirahat berdengung terlihat 2 pria mendekati kursi vino.
"Vino... Hallo, namaku Prao!"ucap pria berambut hitam itu.
"Sedangkan aku Neo!"ucap pria berambut merah di sampingnya.
Vino tersenyum mengangguk.

Terlihat ketertarikan terpancar dari mata Neo tepat keara Vino.
Waktu berjalan dan 2 pria itu pergi menuju tempat yang mereka tuju dan meninggalkan vino dan wan yang masih di kelas.
"Vino kau harus hati-hati dengan Neo!"ucap wan
"Memangnya ada apa Wan?"tanya vino
"Neo... Adalah orang yang terkenal karna sangat berengsek!"ucap wan.
"Emh, vino mengerti!"jawab vino.
"Kalau begitu mari kita pergi kekantin, vino masih belum terbiasa dengan sekolah ini!"ucap vino memegang tangan wan.

__
"Berhenti, kumohon hentikan. Sakit sakit!"suara keras terdengar begitu nyaring.
Namun orang hanya berlalu lalang saja.
"Wan... Ada apa disana?"tanya vino.
"Vino jangan kesana, kau akan terkena masalah!"ucap wan gemetar sembari memegang tangan vino.
Vino melirik keara ramai itu sembari berlalu, terlihat 2 orang yang tak asing untuknya.
Mereka berdua adalah Prao dan Neo, orang yang mengajak vino berkenalan beberapa saat lalu.
Mereka tertawa sembari menindas nindas orang yang ada di kakinya, menyulut rokok bahkan membakar dahi anak itu dengan korek batangnya.

Vino terdiam... Lalu berjalan kembali mengikuti wan yang masih gemetar

"Kemana pun aku pergi, ternyata manusia Masi lebih keji dari kami"ucap vino bergumam.
"Emh apa yang baru saja kau katakan?"tanya wanita menatap vino.
"Tidak ada"vino hanya tersenyum
___
Saat bel pulang.
Hujan turun begitu deras, sehingga para murid banyak yang terkurung di dalam kelas.
Vino perlahan berdiri dari bangkunya.
"Vino kau mau kemana?"tanya wan.
"Vino ingin pergi ke toilet"ucap vino tersenyum.
"Oh begitu, jangan lama ya"ucap wan.
Vino menggangguk tersenyum.

Awan hitam menutupi keseluruhan langit dan membuat hari menjadi .
Tik lampu koridor tiba tiba mati, saat hidup kembali. Vino yang awalnya berada di koridor langsung menghilang.

Di sebuah gedung sekolah kelas 10.
Terlihat seorang pria berambut coklat di ujung gedung tubuhnya begitu basa karna hujan yang jatuh.
Dari seragam putihnya yang basah terlihat beberapa luka kebiruan.
Swaddikhab, perkenalkan namaku vino."ucap vino memegang payung berwarna hitam itu.
Kehadiran vino membuat pria itu terkejut dan segera berbalik.
"Apa ini?, aku tidak mendengar suara apapun. Sejak kapan dia ada disana?"

"Kalau tidak salah, namamu Khan kan anak kelas 11 -5"ucap vino tersenyum
"Apa yang khan lakukan disini?, apa khan akan melompat?"ucap vino berjalan mendekat.
"Kau—siapa kau?"ucap pria berambut coklat itu waspada.
Srrk vino berdiri di hadapan Khan dan memayungi pria yang sudah kuyup itu.
"Sudah kukatakan, namaku vino"ucap vino tersenyum.

Vino menyodorkan payung itu kepada khan.
Lalu di berdiri di ujung gedung
"Hei apa yang kau lakukan?"ucap pria itu kaget sembari memegang payung yang di berikan vino.
"Aku bertanya lagi, apa khan ingin mati?"ucap vino berjalan jalan kecil di pagar yang terbuat dari beton pembatas beranda.
Ket: lebar beranda sekitar 10 cm jadi muat untuk menginjakan kaki di sana.

Pria itu terdiam lalu
"Tidak..."ucapnya dengan wajah berpaling.
"Begitu"ucap vino.
"Lalu apa khan ingin hidup seperti ini selamanya?, di bully, di peras dan di hina?"tanya vino melipat kedua tangannya kebelakang pinggangnya.
"Aku juga tidak mau seperti ini, tapi aku bisa apa"ucap pria itu dengan suara keras.
"Kalau begitu..... Mau vino bantu?"tanya vino tersenyum.
"Apa maksudmu?"tanya pria itu

Vino tersenyum.
"Apa khan ingin mereka berdua mati?, atau mungkin lebih dari itu?"ucap vino menatap Khan
Wajah Khan seketika memucat.
Matanya menunjukan keraguan, namun melihat vino yang berkata seperti tanpa beban membuat dia menjadi lebih curiga.
"Kau.... Siapa kau sebenarnya?"tanya Khan menatap vino tajam.
"Khan jangan khawatir, vino bukan orang aneh kok"ucap vino tersenyum.
"Hanya saja, vino tidak suka melihat kekerasan"ucap vino tersenyum.
Khan kembali berfikir dalam kepalanya.
"Vino akan memberikan waktu untuk berfikir. Jika Khan sudah selesai, temui saja aku. Aku akan menunggumu"ucap vino mengambil payung dari tangan Khan.
Perlahan berjalan.
"Hei tunggu du—saat Khan berbalik. Sosok pria berambut hitam pekat itu sudah menghilang bersamaan dengan payung hitam yang ia kenakan tadi.
"Kenapa dia cepat sekali?"ucap pria itu melihat kebawah gedung
Dan sudah melihat vino disana, dengan payung yang sama dan tubuh kuyup.
Pria itu tersenyum sembari melambaikan tangannya keara Khan.
"Benar-benar, siapa sebenarnya pria itu?"ucap Khan memegang rambutnya
_____
"Vino kau cukup lama juga ya"ucap wan yang duduk membaca buku.
"Emh, perut vino sakit sekali"ucap vino tersenyum.
Vino duduk di samping wan, dengan pakaian dan tubuh kering.

Beberapa hari kemudian terlewat.
"La-la-la-la" pria berambut hitam itu bersenandung sendirian di atas gedung kelas 10 lantai 5 itu.
Dia bersenandung sembari menggerakan kakinya seperti sedang bermain.
Trak pintu terbuka keras.
Terlihat seorang pria berambut coklat yang di penuhi lebam.
"Vino"ucap Khan dengan keras.
Vino terhenti, lalu ia melirik keara pria itu.
Vino tersenyum dengan mata tertutup.
"Emh, ada apa Khan?"tanya vino.
"Tolong bantu aku"ucap Khan dengan air mata di wajahnya.

Vino turun dari pagar pembatas itu.
"Apa yang khan ingin vino lakukan pada mereka?"tanya vino menyentuh bahu pria yang sudah terduduk di lantai penuh memar itu.
"Mati.... Aku ingin mereka mati dengan tersiksa"teriak Khan keras penuh air mata.
"Baiklah"ucap vino tersenyum.

From Another (BL)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang