11. Uang VIII (end)

27 8 0
                                    

Jam 18:00 matahari sudah terbenam dan hari mulai gelap.
Phing mengendarai mobilnya ketempat pertemuan mereka.
"Dimana wanita itu?, Apa di sini?"tanya Phing melihat handponenya
Terlihat seorang wanita berambut hitam bergelombang melambai keara mobilnya.
Tuk tuk
Wanita itu mengetuk mobil Phing.
"Apa kau sudah siap?"tanya vino tersenyum.
"Masuklah"ucap Phing membuka pintu
Vino duduk di kursi samping kemudi.
"Kenapa kau mengajakku kesini?, Ini cukup jauh dari sekolah"ucap Phing.
"Bukankah kita perlu tempat untuk menguburkan nya?"ucap vino tertawa.
"Lalu... Dia juga ada disini?"ucap vino tersenyum.
"Dia?"tanya Phing
"Orang yang ingin kau bunuh dan juga kekasihmu"jawab vino.

"Sialan kenapa dia masih saja menggoda park"teriak Phing keras.
"Seharusnya aku sudah menyingkirkannya sejak awal"ucap Phing kesal.
Mereka menunggu di mobil beberapa saat,
"Itu dia, dia sudah muncul"ucap vino menunjuk seorang pria berambut hitam bergelombang.
lalu terlihat vino pria sedang berlari di jalan yang sepi itu.
Phing tersenyum lalu menurunkan rem tangannya, dengan cepat menginjak pedal gas.
Gubrak
Vino tertabrak keras, terpental sekitar 3 meter.

Vino wanita dan Phing turun dari mobil mendekati vino pria.
"Dia belum mati"ucap vino wanita.
"Aku akan melindasnya lagi"ucap Phing hendak masuk kedalam mobil.
"Hei... Bukankah terlalu mudah jika membiarkannya mat begitu saja"ucap vino wanita tersenyum.
Mereka saling bertatapan, lalu membawa vino pria dan memasukkannya kedalam bagasi mobil.

___
Di sebuah gudang yang jauh dari keramaian.
Terdapat dua orang wanita dan seorang pria disana.
Pria itu masih tak sadarkan diri terikat di kursi kayu rusak itu.
"Kau bajingan, beraninya kau menggoda park"ucap Phing menendang kepala vino pria.
"Ughk"
"Matila matila matila kau"teriak Phing terus menendangi wajah vino.
"Phing"ucap vino wanita memberikan gunting.
"Bukankah kau harus menyingkirkan benda kebanggaannya itu"ucap vino wanita menunjuk celana vino.
"Hahah, ide bagus"ucap Phing tersenyum.

Phing mengambil gunting itu dari tangan vino dan memgang benda itu.
Denga tawa dia mulai memotong benda itu.
"Aghkkk sakit, Phing apa yang kau lakukan"teriak vino keras.
"Aghkk Phing"teriak vino lagi.
Phing terus memotong benda itu dari bagian kepala sampai bagian bolanya.
Dia memotongnya sedikit demi sedikit agar bisa menikmati teriakan itu.
Dan akhirnya benda itu sudah menjadi beberapa bagian sekarang dan hanya tergeletak di lantai.
"Hahah inilah akibatnya karna kau sudah menggoda kekasihku"teriak Phing

"Angkat tangan"tiba tiba berapa polisi muncul semabri mengacungkan pistolnya.
"P'park"teriak vino tiba tiba muncul dari belakang polisi.
"Vino? Kenapa dia bisa disana"ucap Phing segera berbalik.
Dan terlihat jelas park berbarin di sana dengan luka dan kehilangan penisnya.
"Park?, Park"ucap Phing.
Grak par polisi mulai memborgol Phing.
"Kau di tangkap"ucap polisi itu.

"Tidak kemana wanita itu?"tanya Phing melihat kesekitar.
Lalu matanya terhenti kepada seorang wanita di belakang yang berada di pintu.
Wanita itu tersenyum
"Tidak.... Jangan pergi kau jalang"teriak Phing keras.
"Pak polisi wanita itu, tangkap wanita itu. Dia juga pelakunya dia juga"ucap Phing keras
"P'park bertahanlah, ambulance sudah datang"ucap vino berjalan berdampingan dengan perawat yang membawa tandu.
____
"Sudah ku katakan, aku bersama denga seorang wanita disana. "Ucap Phing didepan polisi.
"Kenapa kalian begitu tidak percaya. Kalian bisamelihat riwayat teleponku "ucap Phing keras.
Polisi memutar matanya,
"Tapi tidak ada riwayat panggilan satupun di telepon mu"ucap polisi memperlihatkan handpone Phing.
Trak
Pintu itu terbuka terlihat wanita berambut hitam bergelombang dengan pakaian sekolah menghampiri.
"Itu dia, wanita itu. Wanita itu, dia adalah orangnya pak"ucap Phing menunjuk nunjuk.

Brak
Vino wanita dengan keras menendang kursi yang di duduki Phing.
"Kau... Kau wanita yang memukuli adikku kan"teriak wanita itu keras dengan wajah marah.
"Hah.. apa kau ini?, Apa kau sedang berpura pura?"tanya Phing.
"Kau bajingan, setelah menyiksa adikku. Kau malah menuduhku menjadi salah satu pelaku... Apa sebegitu inginnya kau menghancurkan keluarga kami"teriak vino wanita.

"Aku akan membunuhmu, aku akan membunuhmu"teriak vino menjambak rambut Phing.
"Nona, nona "ucap beberapa polisi melerai.
"Hei... Kau jalang, beraninya kau menyentuhku. Aku akan mengadukanmu pada orang tuaku. Jangan harap kau bisa hidup bebas setelah menjebakku"ucap Phing mengambil handponenya dari polisi.

Drrinnng dringg
"Hallo ibu"
"Phing kau kemana saja?, Kenapa kau tidak menjawab teleponku "Terdengar suara wanita cukup keras.
"Aku sedang berada dalam masalah sekarang ibu, apa ibu bisa membantuku?"ucap Phing.
"Phing cepatlah kembali, ayahmu... Dia dia terkena serangan jantung"ucap ibu.
"Apa maksud ibu?, Lalu ibu dimana?"tanya Phing
"Ibu sedang mencari pinjaman sekarang, kau cepatla pulang"ucap ibu
"Pinjaman, kenapa ibu mencari pinjaman. Bukankah kita cukup kaya"ucap Phing.
"Phing...., Apa kau berkhayal tentang kehidupan kita yang mewah lagi?. Apa sebegitu bencinya kau hidup dalam miskin?. Perusahaan ayahmu sudah bangkrut 1 tahun yang lalu"
Seketika tangan Phing bergetar dan handpone itu jatuh dari tangannya
"Apa maksudnya bangkrut 1 tahun lalu?, Bukankah tadi pagi kita masih memiliki semua uang itu?, Apa maksudnya ini?"tanya Phing.
Mata Phing melihat keara vino.
Terlihat senyuman licik dari bibir vino.
"Kau.... Itu pasti kau kan"teriak Phing menarik kerah pakaian vino.

"Kau bajingan, apa yang kau lakukan kepada kami"teriak Phing keras.
"Bukankah kau sendiri yang bilang ' berapa pun harganya aku pasti bisa membayarnya ' jadi aku mengambil 1 tahun kekayaan kalian"bisik vino tersenyum.
"Lepaskan lepaskan aku"teriak vino mencoba melepaskan dirinya.

Tuk
Phing terjatuh dan tak mampu berkata kata lagi.
"Pfft hahahah jadi begitu yah, sekarang aku adalah orang miskin hahaha"ucap Phing mulai tertawa.
"Hahaha hahahaah hahahahah"dia tertawa keras.
____
Dalam semalam semua kasus yang disembunyikan mulai terungkap.
Di siang harinya semua guru yang terlihat dalam penggelapan dana dan menutupi kasus ini ditangkap oleh pihak polisi.
"Hei kau dengar, katanya Phing ditangkap polisi"
"Aku dengar dia memotong penis park dengan gunting"
"Lalu yang lebih penting lagi adalah, ternyata keluarganya sudah bangkrut 1 tahun lalu"
"Apa?... Jadi dia berpura pura kaya"
"Uwaw, kenapa dia begitu memaksakan diri untuk terlihat kaya?"

Terdapat beberapa tulisan disana
"Banci"
"Tidak ada penis"
"Lady boy"

Seorang pria berambut hitam itu berdiri sembari memegang tasnya.
"Siapa yang menulis ini"teriak Park keras.
"Aku... Memang kenapa?"tanya seorang pria yang merupakan mantan teman park.
"Ajin, jadi itu kau. Apa maksudnya ini?"teriak Park keras.
"Bukankah itu fakta?"tanya ajin tertawa.
"Kau... Apa kau tidak tahu ayahku"teriak Park keras menarik kerah bajunya.
"Aku tahu.... Tapi bukankah sekarang ayahmu bukan apa apa tanpa uangnya"teriak ajin.
"Ayahmu sudah masuk penjara karna korupsi uang negara. Dan akan di hukum pancung dalam beberapa hari lagi"teriak ajin mendorong Park keras.

Setelah ayah park di hukum mati, park mencoba untuk bunuh diri didalam kamarnya.
Tapi berkali kali dia mencoba sebuah rencananya selalu gagal.

"Tidak bisa..."
"Tidak bisaa..."
Suara suara mulai muncul bersamaan dengan beberapa wanita.
"Kami tidak akan membiarkanmu mati dengan mudah."teriak para wanita yang merupakan korban atas prilaku bejat park.
"Kau harus merasakan apa yang kami rasakan jugaaaa"
Teriakan para arwah yang tidak puas, menggagalkan beberapa kali percobaan bunuh diri park.

Sedangkan Phing, dia mendekap didalam rumah sakit jiwa sekarang. "Mati kau mati kau mati kau"teriak Phing didalam kamar yang tertutup rapat itu.
Tertawa dengan tubuh yang diikat dengan kasur.
"Hahah hahah hahahah, mati kau vino matiiiiii"

"Kakak!"suara gadis terdengar menyentuh tangan parm yang tertidur, mata Parm terbuka dan seketika mengeluarkan air matanya.
"Pan..."

"Kakak apa yang sedang kau lakukan?"tanya sea duduk di samping gadis berambut abu abu itu.
"Aku merangkai bunga"ucap Sun tersenyum
"Begituka, itu sangat indah"ucap Sea tersenyum.

Adik Parm yang siuman dan komanya, dan kakak Sea yang mulai membaik dari traumanya.
Semua hal baik mulai terjadi setelah badai menerjang.
Sebuah kebenaran dan ketidakadilan yang selalu tenggelam akhirnya terungkap ke permukaan.

Vino wujud perempuan dan vino wujud pria berdiri diatas rooftop itu lalu Tersenyum secara bersamaan lalu....
"Aghkkkkkk ada orang  bunuh diri"

Mari bertemu lagi di sekolah selanjutnya.

From Another (BL)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang