part 5

255 28 1
                                    


Happy reading.


Hari minggu adalah hari di mana para pekerja dan pelajar menikmati waktu nya bersama teman atau keluarga maupun bersantai di rumah dengan di temani secangkir kopi ataupun teh. Namun, gadis satu ini sedari tadi bibir plumpy nya tak berhenti mengeluarkan sumpah serapah yang tak lain adalah Giselle. Tiada hari tanpa umpatan sangat bukan Giselle sekali.

"Chandra bangsat," umpat Giselle kesal dengan abang nya itu. Bagaimana tidak kesal, kaki nya yang di perban karna bekas semalam terantuk meja masih nyut-nyut an di geplak oleh abang nya.

Chandra hanya cengengesan saja dengan menggaruk tengkuk lehernya yang tak gatal. "Ya maaf."

"Maaf maaf," sinis Giselle.

"Kalau salting jangan geplak kaki gue anjir. Sakit nih," ujar Giselle.

Chandra salah tingkah karna dapat salam dan juga buket coklat dari Winter yang di titip Giselle.

"Sebagai permintaan maaf gue. Gue ajak jajan mau gak lo?" tawar Chandra membuat Giselle yang kesal langsung sumringah.

"YA MAU LAH!!"

"Giliran makanan aja cepet, makan banyak tapi badan gak gede-gede," celoteh Chandra.

Giselle menatap sengit sang abang, "BANYAK BACOT! Cepet gue laper nih."

"Iya lewer."

"Kalian berdua mau kemana? Terutama kamu Giselle, kaki kamu belum sembuh total," ujar sang papa melihat kedua anak nya yang berbeda gender itu sangat rapih dengan pakaian kasual.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Hanya ilustrasi)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Hanya ilustrasi)

"Mau jajan," sahut Giselle.

"Kaki kamu belum sembuh," ucap sang mama.
"Tapi aku bosen di kamar terus, boleh yah ma?," tanya Giselle.

Aruna selaku ibu dari Giselle dan Chandra menimang-nimang jawaban yang akan ia jawab, "Boleh asal kamu hati-hati jalan nya."

"Ay ay kapten."

Badgirl & Mr. CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang