Part 22 ( Haelmoni )

109 15 8
                                    


2 Months Later

Sore itu, Harin akan pulang ke rumahnya. Kebetulan neneknya meminta Harin untuk menginap di rumah malam ini.

"Kira - kira kenapa haelmoni ingin aku pulang malam ini?" gumam Harin sembari melihat dirinya di cermin.

"Awas saja kalau haelmoni membicarakan tentang perjodohan lagi. Padahal aku sudah memperkenalkan Soji sebagai pacarku. "

Ting.. Tongg..

Tak berapa lama terdengar ada yang membunyikan bel apartementnya.

Seraya Harin membuka pintu, dan seperti dugaan itu adalah Soji. Ia sudah berjanji akan mengantarkan Harin pulang hari ini.

"Sudah siap?" tanya Soji dengan senyum mengembang di wajahnya begitu melihat kekasihnya yang selalu cantik.

"Sudah, ayok!" Harin seraya keluar menutup pintu apartementnya.

Mereka pun segera masuk mobil Soji.

"Sayang, aku ingin bertemu appa dan eomma mu."
Ucap Soji yang belum menyalakan mesin mobilnya karena ingin mengobrol sebentar dengar Harin.

"Untuk apa?"

"Kenapa kamu masih bertanya? Tentu saja karena aku ingin menikahi putri tunggalnya, yang sangat cantik ini." Soji yang gemas menoel pipi Baek Ha Rin.

Harin pun tertawa mendengar jawaban Soji.

"Maaf sayang, aku tidak bermaksud menertawakanmu. Hanya saja expresimu tadi terlihat lucu."

"Baek Ha Rin, aku serius padamu." ucap Soji sembari membelai pipi mulus Baek Ha Rin.

"Yes babe, I know that. Tapi appa dan eomma masih di US. Bagaimana kalau kita fokus mendekati haelmoni. Karena menurutku jika haelmoni setuju, maka appa dan eomma ku pasti akan tidak masalah."

"Baiklah..."

"Nanti aku akan coba bicara pada haelmoni."

"Apa aku tidak bisa langsung menemuinya?" Soji berusaha bersikap gentleman.

"Biar aku saja dulu." ucap Harin sembari menggeleng pelan.

Soji pun mengangguk tanda setuju. Seraya Harin mencium bibir kekasihnya itu. Soji pun tentu tak menolak. Dia membalas ciuman Harin dengan lembut. Tak mau terburu - buru, mereka begitu menikmati moment itu.

"Ayok antar aku pulang." ucap Harin setelah keduanya melepas ciuman hangat mereka.

"Baiklah, ayo." jawab Soji dengan senyum. Harin pun tersenyum dengan pipi merah. Ia merasa beruntung dicintai Soji, yang menurutnya dulu adalah playboy itu.

"Oh iya, ku belikan bunga untukmu dan haelmoni. Semoga haelmoni menyukainya." ucap Soji sembari menunjukkan 2 bouquet bunga yang ia letakkan di jok belakang. Harin pun segera menoleh ke belakang, dan ia tampak sangat senang.

"Terima kasih sayang" ucap Harin dengan senyum.

Soji pun tersenyum dan mengangguk halus.

Mobil itupun mulai melaju pelan menuju rumah keluarga Baek.

Baek's Family House

Setibanya di rumah, Harin pun segera berniat turun dari mobil Soji.

"Kamu yakin aku tidak perlu turun?" tanya Soji pada Harin dengan muka serius.

"Tidak usah, nanti biar aku atur waktu untukmu bisa bertemu dengan haelmoni." jawab Harin dengan yakin.

Seraya Harin pun mengecup singkat bibir Soji sebelum turun dari mobilnya.

Tak lupa Soji membantu Harin untuk mengambil bunga di jok belakang, sebelum akhirnya ia kembali duduk di kursi kemudi.

Harin pun melambaikan tangannya pada Soji sebelum akhirnya Soji berlalu dari hadapannya.

"Harin-ah.." terdengar suara Haelmoni yang memanggil Baek Harin begitu ia masuk ke dalam rumah.

Terlihat haelmoni yang melepaskan kaca matanya dengan Alkitab di pangkuannya. Dari tatapannya bisa ditebak, haelmoni sudah menunggu nya.

Harin pun segera mendekat dan memeluk haelmoninya itu.

"Banyak sekali kamu membawa bunga Harin.."

"Oh iya, ini satu untukku, satu lagi untuk haelmoni." kata Harin seraya memberikan satu bouquet bunga untuk haelmoni nya.

Haelmoninya pun terlihat senang. Senyum merekah di bibirnya.

"Haelmoni, itu dari pacarku."

Ekspresi haelmoni Harin pun langsung berubah menjadi datar.

"Pacar?" tanya haelmoni dengan tatapan tajam.

"Iya haelmoni, pacarku Soji. Song So Ji. Bukankah aku sudah bilang pada haelmoni saat Brunch beberapa waktu yang lalu."

Haelmoni Harin terlihat tidak senang. Dia pun segera meletakkan bunga itu di atas meja.

"Haelmoni, kenapa haelmoni terlihat tidak senang?" tanya Harin yang mulai terlihat khawatir.

"Duduklah, ada yang ingin haelmoni bicarakan padamu."

Harin pun menurut, segera duduk. Jujur saja saat ini Harin merasa tidak tenang, dia takut jika haelmoni akan menentang hubungannya dengan Soji.

"Haelmoni, jika haelmoni ingin membicarakan tentang perjodohan, aku mohon haelmoni.. hentikan perjodohan itu. Aku sudah punya Soji haelmoni. Aku sangat mencintainya." terlihat Harin berbicara dengan tatapan memohon.

"Harin...."

"Iya haelmoni...."

"Apa kamu yakin Soji bisa membahagiakan mu? Sebenarnya haelmoni ingin kamu menikah dengan laki - laki dari keluarga yang setara dengan keluarga kita. Haelmoni takut pacarmu tidak bisa mengimbangi keluarga kita. Jika seperti itu, bukankah akan sulit, baik untukmu maupun untuknya."

"Haelmoni... aku yakin aku bisa bahagia dengan Soji. Lagi pula kini Soji sudah memiliki pekerjaan yang bagus. Dia juga lulusan SNU, bahkan dengan predikat cumlaude. Aku yakin Soji bisa diandalkan haelmoni. Dia tidak akan membuat keluarga kita malu."

"Benarkah? Apa kamu yakin dia tidak mendekatimu hanya karena uang."

"Haelmoni, jangan pernah berkata seperti itu tentang Soji. Dia bukan laki - laki seperti itu. Aku mengenalnya dengan baik." Harin terus berusaha meyakinkan haelmoni nya.

Terlihat haelmoni menghembuskan nafasnya kasar.

"Kembalilh ke kamarmu. Setelah ini kita makan malam bersama." ucap haelmoni dengan ekspresi muka yang masih sulit diartikan.

Harin pun menurut, ia segera kembali ke kamarnya.

Dinner Time

Tepat pukul 19.00 , Harin sudah siap untuk makan malam bersama haelmoni.

Dia segera turun dari kamarnya dan menuju ruang makan. Betapa terkejutnya Harin melihat tamu haelmoni nya yang sudah duduk di salah satu bangku di meja makan itu.

 Betapa terkejutnya Harin melihat tamu haelmoni nya yang sudah duduk di salah satu bangku di meja makan itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.













Chingu ya....
Gimana perasaan kalian baca part ini?
Kira-kira siapa lagi itu yang diundang sama haelmoni? 🤔
Hemm.. lanjut besok deh ya.
Gomawo chingu-ya.. Saranghae...

Best Regards

Steph.

Yes, It's You (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang