Part 18 ( Sunrise )

139 17 35
                                    

"Harin, bukan begitu. Kamu tau kan aku sangat membenci perselingkuhan. Dan aku tidak rela jika Doah mempermainkan Junghee dan Juhee."

"Apa kamu marah karena kamu masih mencintai Juhee?"

"Harin please... aku tidak pernah mencintai Juhee. Tapi aku tau dia wanita baik, dan aku sudah sangat menyakitinya di masa lalu. Aku tidak ingin dia juga disakiti oleh sahabatku Doah."

"Jadi benar ini semua karena Na Ju Hee?"
Terlihat Harin yang mulai emosi. Matanya memerah.

"Sayang, bukan seperti itu. Kenapa kamu selalu membahas aku dan Na Ju Hee, padahal kamu tau cuma kamu yang kucintai. Bahkan aku langsung memutuskan hubunganku dengan Na Ju Hee sehari  setelah kita makan gelato bersama."

"Tapi dari tatapannya, sepertinya Juhee masih menyukaimu."

"Sayang, aku tidak berhak mengatur perasaan orang lain padaku. Yang bisa aku pastikan adalah perasaanku sendiri, yang aku yakini itu hanya padamu."

Ck.. Harin hanya berdecak.

"Manis sekali mulut buaya ini, tapi kenapa aku menyukainya. Hihihi." batin Harin.

"Harin-ah... Junghee itu sahabat kita, apa kamu rela jika Doah menyelingkuhinya?"

"Tentu saja tidak. Pertanyaan macam apa kamu ini!."

"Sama, aku juga. Makanya tadi aku sangat emosi dan menonjoknya. Tapi malah dia menonjok ku balik sampai babak belur seperti ini." Soji terlihat seperti anak kecil yang sedang mengadu pada eommanya.

Harin yang tidak tahan melihat ekspresi Soji yang menggemaskan pun seraya mencubit perut Soji.

Awww

Harin pun terlihat masih kesal menatap Soji.

"Baek Ha Rin, percayalah padaku.. aku hanya cinta dan sayang sama kamu." ucap Soji dengan tangan yang memegang dagu kekasihnya itu.

"Tapi tetap saja, apa yang tadi kamu lakukan bisa membuat Juhee salah paham. Bisa-bisa dia malah berfikir kalau kamu sedang cemburu karena kamu masih punya perasaan padanya."

"Iya, aku tau aku salah. Tapi aku tidak ada maksud apa-apa pada Juhee. Doah benar-benar memuakkan, setelah berkali-kali dia bilang padaku sangat mencintai Junghee dan ingin menikahinya tapi apa-apaan dia malah mencium wanita lain sembarangan."

"Hummm.. awas saja jika sampai kamu berani berselingkuh dariku seperti yang Doah lakukan. Akan ku bakar rambutmu sampai habis." ancam Harin.

Soji pun hanya tersenyum seraya mengecup bibir Harin yang cemberut.

"Sayang, bisa kah kamu tidak ke kantor besok? Aku ingin jalan-jalan bersamamu."

"Song So Ji, apa kamu sedang merayu ku agar aku melupakan kekesalanku barusan padamu?"

"Tidak, aku memang ingin menghabiskan lebih banyak waktu dengan kekasihku yang sangat cantik ini." ucap Soji menoel hidung mancung Baek Ha Rin.

Harin pun berusaha menyembunyikan senyumnya karena gengsi.

"Ahh aku tau kamu pasti bisa, kamu kan bos nya. Besok jam 9 pagi aku akan menjemputmu." ucap Soji dengan penuh keyakinan.

"Ehh, aku belum bilang setuju." protes Harin.

"Ayo kita pulang sayang, kepalaku pusing karena ditonjok Doah, bocah sialan itu." ucap Soji seraya menyandarkan kepalanya dengan mata terpejam.

Yes, It's You (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang