08 | Bersama Cherry

243 16 2
                                    

NOTE : RAJIN VOTE SAMA KOMEN BIAR AKU JUGA RAJIN UPDATE GUYS

HAPPY READING!

•••

Hidup dalam tuntutan orang tua itu sangat melelahkan, itu yang di pikirkan oleh Amara. Dari dulu ia tidak pernah di izinkan untuk menentukan alur hidupnya sendiri, semua sudah di tentukan oleh orang tuanya, mulai dari pendidikan, teman, sampai pasangan sekalipun.

Terkadang ia merasa lelah, lelah karna hidupnya benar-benar penuh aturan. Namun tak ada pilihan lain selain menjalani kehidupan yang sudah di atur ini.

Tak terasa ia sudah seminggu tidak bertemu dengan Arzan. Jika dibilang bahagia, tentu saja, ia merasa sangat amat bahagia. Bagaimana tidak? Hidupnya terasa lebih enteng tanpa kehadiran laki-laki itu. Entah kemana perginya, Amara tak tahu.

Hari ini adalah hari libur dan Amara berencana akan pergi keluar bersama Cherry. Bisa di bilang mereka ini seperti sepasang sahabat dan  hubungan mereka semakin dekat.

Drrt
Drrt

Dering telfon yang berasal dari handphone nya itu membuat Amara menoleh, ia mengambil handphone nya, nama Cherry terpampang di sana. Dengan cepat, ia menggeser ikon hijau.

"Halo," ucap Amara.

"Kak! Gue di depan gerbang rumah lo, nih!"

Amara membulatkan mata, ia dengan cepat bangkit dari kasurnya dan melihat kearah jendela kamarnya, ternyata benar. Ada mobil Cherry di sana.

"Ini baru jam 9 loh? Bukannya kita janjian jam 1 siang?" tanya Amara heran sambil keluar dari kamarnya dan menuruni tangga.

"Tadinya sih gue juga mau jemput jam segitu, cuma di pikir-pikir, mending kita nyalon dulu, gak sih?"

"Tumben banget nyalon? Bukannya lo bilang lagi hemat?" tanya Amara lagi, tangannya hendak membuka pintu rumah sebelum seseorang memanggil namanya.

"Amara, mau kemana?"

Amara menengok kebelakang, di sana berdiri Papa nya yang menatapnya dengan alis terangkat satu. Amara memperlihatkan panggilan telfon nya dengan Cherry.

"Ada adiknya Arzan di depan, kita mau keluar," ucapnya.

"Kamu keluar pake pakaian seperti itu? Ajak ke dalam dulu, kamu ganti pakaian."

Setelah mengucapkan itu, Amara di tinggal sendiri. Takut-takut Cherry menunggunya terlalu lama, Amara bergegas keluar rumah, membuka pintu gerbang rumahnya membiarkan mobil berwarna merah itu masuk kehalaman rumah.

"Tiba-tiba banget ngajak nyalon?" tanya Amara ketika Cherry keluar dari mobilnya.

"Gue lagi banyak duit," balas Cherry dengan kekehan.

"Gaya bener, lo tungguin di dalem, gue mau mandi dulu, lo sih dadakan, jadinya gue masih pake baju tidur gini."

"Iya, sorry."

Keduanya berjalan masuk kedalam rumah. Cherry menunggu di ruang tamu dengan segelas minuman, sedangkan Amara segera bergegas kembali masuk kedalam kamar untuk bersiap-siap.

ARZANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang