05

2.4K 146 49
                                    

Kini sudah dua minggu sejak Rosie memutuskan untuk tinggal bersama kedua paman nya.

Rosie telah menandatangani kontrak perjanjian bahwa ia akan menjadi milik Jeon dan Vante.

Memang benar bahwa Rosie mendapatkan apapun yang ia inginkan namun dibalik itu dirinya harus mematuhi segala peraturan ketat yang telah dibuat diatas surat perjanjian. Segala peraturan yang telah disebutkan oleh Vante waktu itu.

Namun lama kelamaan Rosie merasa bosan juga. Hanya terkurung di dalam mansion besar yang dianggap nya sangkar emas dan hanya di perbolehkan keluar rumah saat berpesta dan berbelanja.

Rosie merasa amat jenuh, ia membutuhkan sesuatu yang dapat membuatnya sibuk diluar rumah.

Maka dari itu dengan bakat liciknya ia meminta pada Vante dan Jeon untuk memasukkan nya ke dalam club dance milik Alisa. Awalnya terdapat perdebatan di antara mereka, namun pada akhirnya karena ancaman gantung diri dari Rosie. Kedua pria itu pun menyanggupinya dengan syarat mereka lah yang akan mengantar dan menjemput dirinya.

Rosie pun akhirnya masuk ke dalam club dance milik Alisa, ia menari dan juga menjadi pelatih bagi new member , Alisa tentu saja memberikan kepercayaan sebesar itu sebab Rosie adalah teman dekatnya.

Disana Rosie berkenalan dengan banyak teman pria bahkan senior pria nya. Banyak yang meminta nama bahkan nomor ponsel nya. Sayangnya ia tak dapat memberikan nomornya begitu saja sebab ponsel nya telah di sadap oleh kedua paman nya itu.

Sore ini seperti biasa Rosie menunggu Vante untuk menjemput nya. Biasanya Alisa akan menemani nya namun hari ini Alisa sudah pulang sejak siang hari sebab ada acara makan siang dengan keluarga nya.

Awalnya Rosie menunggu sembari memainkan ponselnya namun tiba-tiba seseorang berdehem. Rosie mengangkat pandangan nya perlahan dan senior nya yakni Jimmy berdiri disana dengan senyuman tengil nya.

"Rosie, bukan?"

Rosie tersenyum tipis dan hanya mengangguk pelan.

"Aku Jimmy dari kelas tari C, kau kenal aku 'kan?"

"Ya. Aku mengenal mu."

"Hahaha, aku memang sangat terkenal." Jimmy tersenyum bangga sementara Rosie hanya menyeringai tipis melihat sikap percaya diri Jimmy.

"Kau sedang menunggu siapa?"

Jimmy kini sudah mengambil posisi duduk di sebelah Rosie.

"Paman ku."

"Oh, kau tinggal dengan paman mu?"

"Menurut mu?"

Rosie sudah cukup jengah dengan sifat keingintahuan Jimmy. Gadis itu melempar tatapan sinis dan memutuskan untuk kembali fokus memainkan ponsel nya, mencoba menghindari berkomunikasi dengan Jimmy yang entah mengapa kini telah memasang raut cabul nya.

Benar saja, selang beberapa detik Jimmy mengusap paha Rosie dengan sensual. Gadis itu hanya menggunakan rok pendek diatas paha. Karena itu tangan Jimmy mulai berselancar hingga memasuki rok nya.

Rosie tentu tidak tinggal diam, ia menghempas tangan Jimmy dengan cukup kasar hingga pria itu terlihat terkejut akan penolakan yang di terima nya.

"Hei, kau begitu rendah tapi berani menolak ku? Ayolah.. selama ini tak ada para gadis yang berani menolak sentuhan ku."

"Kau pikir aku peduli?"

Rosie bangkit berdiri namun Jimmy menarik pinggang nya hingga ia berakhir jatuh terduduk diatas pangkuan Jimmy. Pria itu tak membuang kesempatan begitu saja, ia langsung mencengkram dagu Rosie dan melumat paksa bibirnya. Rosie benar-benar kesal, sebelumnya ia memang sering di jamah oleh para pria namun ia tak suka di perlakukan dengan kasar seperti ini.

Hell Or Heaven - Taerosékook [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang