06

2K 141 63
                                    

Rosie terbangun saat mobil tiba-tiba berhenti. Ia mengedarkan pandangan nya dan berpikir bahwa mereka mungkin sudah sampai di mansion . Namun nyata nya mobil kini terparkir di depan sebuah restoran dengan hidangan makanan khas Jepang.

"Ayo turun."

Rosie bersedekap dada dan membuang pandangan nya dengan kesal.

"Rosie? Apa paman harus menggendong mu?" Tutur Vante

"Coba saja! Apa paman berpikir untuk menyogok ku dengan makanan setelah puas membuat selangkangan ku sakit?" Ucap Rosie dengan pedas.

"Ya sudah terserah saja."

Vante tak membujuk gadis itu lagi dan memilih masuk sendiri. Ia cukup lapar dan sejujurnya entah mengapa ia masih kesal mengingat Rosie yang sebelumnya nampak menggoda senior nya.

Rosie tak diam saja, ia mendengus kesal lalu keluar dari mobil. Buru-buru ia mengejar Vante yang sudah membuka pintu restoran dan memasuki nya.

"Paman benar-benar kejam padaku!" Cicit Rosie lalu mencebikkan bibirnya.

"Mungkin jika kau bersikap baik maka aku akan ramah padamu."

Keduanya sudah duduk di meja paling ujung, dimana cukup sepi dan area bebas merokok. Vante membakar rokok nya lalu memesan menu hidangan yang selalu di pesan nya. Rosie pun ikut memesan, ia memesan makanan dengan cukup banyak, sengaja ingin menguras kantong paman nya itu.

"Kau bisa menghabiskan semua nya dengan tubuh kecilmu?" Singgung Vante tepat setelah waitress meninggalkan meja mereka.

"Kenapa? Apa paman takut kehabisan uang?"

Rosie bersedekap dada dan menyeringai, sementara Vante menyebat rokok nya lalu terkekeh geli.

"Aku bahkan rela menyerahkan seluruh harta ku untuk mu, Rosiella."

"Ya sudah kalau begitu jangan mengeluh dengan porsi makan ku. Ingat, uang paman adalah uang keponakan nya juga." Tutur Rosie

"Baiklah-baiklah. Sekarang apa kau bisa menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi padamu dan si kurcaci itu?"

"Namanya Jimmy, paman.."

"Ya terserah lah apa namanya. Apa kau menggoda nya?"

Rosie memainkan epitel pipinya dan memandang lekat Vante.

"Untuk apa aku menggoda nya, kedua paman ku bahkan jauh lebih tampan darinya." Jelas Rosie dengan santai.

"Lalu?"

"Lupakan Jimmy. Dia memang genit kepada semua gadis di club . Bahkan ia sering tidur dengan Alisa. Tapi aku tak menanggapi nya, sungguh! Semua yang terjadi tadi siang hanya kesalahpahaman."

"Ck, dia memang gila." Lanjut Rosie yang masih kesal karena perbuatan semena-mena Jimmy.

Vante tersenyum tipis, "Baiklah. Aku anggap itu hanya kesalahpahaman. Tapi berjanji lah setelah ini kau akan benar-benar menjaga jarak dari semua lawan jenis."

"Kalau bersetubuh dengan sejenis?"

"Kau lesbian ?"

"Pamaannnnn!!" Rengek Rosie

Vante hanya tertawa kecil. Namun netra nya masih memandang lekat kearah Rosie yang menurutnya sangat menggemaskan. Ah.. Vante rasanya ingin menyetubuhi gadis itu, lagi.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hell Or Heaven - Taerosékook [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang