4

888 148 9
                                    

Sunoo menjelaskan pertemuannya tadi dengan tim penelitian di ruang dosen kepada Jungwon dan Rei. Mereka berdecak iri. Pasalnya, mereka juga ingin ikut penelitian.

"Trus, lo nggak nolak kan?" Rei menuding Sunoo dengan telunjuknya.

"Ya nggak lah, dikasih kesempatan emas kok nolak."

"Emang siapa aja anggota tim nya?"

"Pak Hoseok, pak Namjoon, pak Suho, trus ada kak Ja...dua orang anak S2. Gue belum kenalan tadi."

Sunoo memutuskan untuk merahasiakan dulu identitas 2 orang tadi. Seperti yang ia katakan, ia sudah lama curiga ada hubungan apa Jungwon dengan teman sekamarnya yang bernama Jay itu. Dan apakah ini Jay yang sama? Jadi, sebelum ia mendapatkan jawabannya, ia akan mencari tau dulu dan tidak memberitahu Jungwon apa-apa.

Sebenarnya ini bukan urusannya. Mau Jungwon punya hubungan kek, punya anak kek, tidak ada hubungannya dengan Sunoo. Tapi, ia harus pastikan. Jay ini, apakah orang baik? Apakah ia layak bersama Jungwon? Seperti Jungwon yang sudah menjaganya, maka Sunoo rasa ia juga harus menjaga Jungwon dari orang-orang yang berpotensi akan menyakiti sahabatnya itu.

Karena mereka hanya berdua di kota ini. Setelah melakukan survey mahasiswa, sejauh yang ia tau, tidak ada satupun mahasiswa jurusannya yang berasal dari desanya. Desa Luna Nova. Jadi, mereka harus saling menjaga.

Begitu banyak yang Sunoo tau tentang Jay ini. Jungwon sering curhat padanya. Tentang Jay yang sering mengambil cemilannya di lemari dan menggantinya berkali-kali lipat untuk kemudian diambil lagi. Lalu, Jay yang tidurnya selalu larut malam karena mengerjakan tugas sehingga Jungwon terganggu. Jungwon tipe orang yang tidak bisa tidur kalau ada cahaya ataupun suara. Kemudian, Jay yang sering mengacaukan kamar mereka dan harus menunggu Jungwon marah dulu baru ia memberekannya. Jay yang susah dibangunkan, Jay yang sering masak kemudian memberikannya ke Jungwon. Dan masih banyak cerita lainnya. Tetapi, setiap kali ditanya ada apa diantara mereka, Jungwon hanya berkata 'we are roommates, bro. What else?'. Tetapi ceritanya tidak menggambarkan kalau mereka hanya teman sekamar.

Kalau ditanya, apakah Rei dan Winter tau cerita ini? Jawabannya adalah tidak. Karena Jungwon hanya cerita padanya. Bukan berarti Jungwon tidak mempercayai dua orang temannya itu. Hanya saja, Rei dan Winter punya pribadi yang unik dan barbar. Jadi, Jungwon takut kalau-kalau mereka bertemu dengan Jay, mereka akan membakar Jay di tempat.

"Kapan mulai penelitiannya?"
"Habis UTS."
"Dimana?"
"Desa kita."
"Waww, lo bakalan pulang dong? Iri banget gue."

Sunoo memasang wajah sombong.

"Jelas dong lo iri, gue hebat."

Satu pukulan bersarang di bahunya.

"Eh berarti, lo nggak bisa jemput winter dong, Noo?"

Rei melihat kalendar di hp nya.

"Gue kurang tau sih kapan waktu tepatnya. Semoga aja gue masih bisa ketemu Winter. Soalnya gue mau bawa baju baru ke rumah."

"Bahas-bahas rumah, gue jadi kangen deh."

Ingatan Jungwon melayang. Ia sudah tidak pulang sejak awal kuliah mereka di sini. Yaitu sudah dua tahun. Sebenarnya bukan hanya Jungwon, tapi Sunoo pun juga. Mereka memilih untuk tetap di kota ini meski libur semester sekalipun. Alasannya berbeda-beda.

Sunoo tidak pulang karena ia tidak ingin membuat adiknya -Sunni- sedih. Ia dan Sunni hanya berjarak 3 tahun, yang artinya saat ini Sunni berada di kelas 11. Saat-saat dimana seorang gadis membutuhkan ruangan privasi seperti kamar. Di rumah Sunoo, hanya ada 2 kamar. Satu untuk orang tuanya dan satu lagi, Sunoo berdua dengan Sunni. Kamarnya diberikan sekat, supaya barang Sunoo maupun Sunni tidak bercampur aduk. Setidaknya itu sebelum Sunoo masuk SMA. Setelah Sunoo masuk SMA dan mulai sibuk ikut olimpiade, orang tua Sunoo menyuruh Sunni untuk tidur di kamar mereka dan membiarkan kamar itu untuk sunoo. Supaya Sunoo tidak terganggu belajarnya. Dan supaya kamar Sunoo bisa diperbesar untuk menyimpan buku-buku tentang matematika.

Money First, Love You Later| Sunsun's StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang