8

444 97 25
                                    

"Lo nggak boleh terima sepupu Giselle itu, Noo."

"Gue tau, Won. Tapi dia ngancem."

Jungwon menghembuskan nafasnya. Malam ini ia tidur di kos Sunoo. Karna, Jungwon sadar. Setelah Sunoo mengangkat telpon dan keluar, ia tampak kesal, marah, takut, dan nggak fokus. Jadi, Jungwon pikir, Sunoo harus cerita.

Dan tebakannya benar.

Ini bukan masalah sederhana.

"Tapi, lo tau akibatnya."

Suara Jungwon memelan.

"Terima satu orang lagi kayaknya nggak bakalan kenapa-napa, Won."

"Penelitian lo di Desa kita kan?"

Sunoo mengangguk, mengernyit ke arah Jungwon.

"Tanyain ke nenek lo."

Sunoo menggeleng. "Kalau gue ceritain ke nenek, nenek pasti bakalan tau semuanya. Dari gue yang joki tugas, joki skripsi, sampai jokiin ujian. Nenek bakalan kecewa banget sama gue, Won"

"Noo, lo tau masalah ini bahkan lebih besar dari rasa kecewa nenek lo ke lo."

Suara Jungwon meninggi. Ia kesal dengan pemikiran Sunoo. Rasa kecewa neneknya tidak seberapa dibandingkan resiko yang akan ia terima kelak.

"Just one person, it doesnt matter."

Jungwon mengeraskan rahangnya.

"Lo lupa, waktu lo terima Giselle? Setelah itu apa yang terjadi sama lo?"

Jungwon menatap tajam mata Sunoo. Ia tidak ingin kejadian itu terulang kembali. Ia ingat, bagaimana Sunoo harus mengurung dirinya di kamar kos selama sebulan dan tidak boleh ditemui oleh siapapun.

Jika waktu bisa diputar kembali, Jungwon tidak akan pernah membiarkan Sunoo menampakkan kelebihannya. Kalau bisa, ia akan mengawasi Sunoo 24/7 agar Sunoo tidak bertemu dengan Giselle.

Giselle...

Nama itu semakin membuat Jungwon muak.
Tadi, ketika ia menawarkan kuaci kepada Giselle, bukanlah karna ia ingin bersikap baik. Tapi itu menunjukkan sarkasnya kepada tuan putri manja yang bahkan tidak bisa melakukan apa-apa untuk dirinya sendiri itu.

Kalau lo bodoh, ya belajar. Bukannya cari jokian.

Rasanya, Jungwon ingin meneriakkan kalimat itu pada Giselle dan sepupunya.

"I can handle it."

Suara Sunoo menyadarkan lamunan Jungwon.

"Kita nggak tau apa yang bakalan terjadi, Noo. Apalagi ini untuk kedua kalinya. Bisa aja makin parah dan bahaya."

"Gue nggak mau Yunah bocor dan kasih tau semuanya. Gue nggak siap buat di DO. Gue masih mau kuliah di sini, Won."

Untuk kesekian kalinya, Jungwon menghela napas dan mengeluarkannya dengan keras.

"Terserah."
———————————————————————

Kelas pend. A saat ini sedang hening. Pasalnya, mereka sedang kuis. Benar, soal yang di latihan 2.4 yang keluar. Tapi...angkanya diganti. Mereka yang menggunakan strategi menghapal dari pada memahami tampak kewalahan. Mereka tidak expect sama sekali.

Sunghoon memberikan 3 soal dengan durasi kuis 20 menit. Dan Sunoo hanya butuh waktu 7 menit untuk menyelesaikan kuis. Ia menunggu di kursinya. Menunggu sampai waktu kuis selesai. Ia tidak ingin memberikan tekanan kepada teman sekelasnya.

Sunoo menoleh ke kanan, tempat Jungwon berada. Ia tersenyum saat Jungwon sedang mengerjakan soal nomor 3. Kepalanya memutar ke kiri, tempat Rei berada. Senyumnya makin lebar saat melihat Rei juga telah menyelesaikan semuanya.

Money First, Love You Later| Sunsun's StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang