10

582 106 19
                                    

Hari ini mereka ujian Aljabar. Tentu saja pengawasnya Sunghoon. Sunoo duduk di barisan nomor 3, di samping kanannya ada Jungwon dan di samping Kirinya ada Rei. Dari tadi teman-temannya sibuk bertanya ini itu padanya. Membuat Sunoo pusing.

Seorang teman Sunoo berjalan cepat masuk kelas.

"Pak Sunghoon noh."

Dan semua duduk di tempatnya masing-masing.

Sunghoon masuk dan langsung menuju kersi dosen. Ia menatap ke sekeliling kelas lalu mulai membuka map soal.

"Sesuai pesan pak Namjoon. Kalau ada dari kalian yang ketahuan mencontek, membuka buku, memakai hp, dan kecurangan lainnya. Saya akan ambil kertas ujian kalian dan kalian dipastikan gagal semester ini."

Semua mahasiswa menahan nafas. Faktanya baru semester ini mereka dapat dosen pak Namjoon. Meskipun mereka sudah dengar dari senior bagaimana pak Namjoon itu, tapi dengar langsung tetap buat mereka kaget.

"Jadi kerjakan dengan baik dan jangan macam-macam. Paham?"

Terdengar pelan suara sahutan mereka. Sunghoon mulai membagikan lembar jawaban, lembar buram, terakhir lembaran soal.

"Silahkan dimulai."

Dan hanya keheningan yang ada di kelas itu.

Sunghoon membuka laptopnya dan mulai mengerjakan tesisnya. Sebenarnya, semester ini ia sudah harus menyelesaikan tesis dan menunggu sidang saja. Tapi karna permintaan pak Namjoon dan juga beberapa dosen, makanya ia tunda tesisnya. Ia masih dibutuhkan untuk membantu penelitian dosen. Sunghoon tak masalah, karna masa depannya sudah terjamin. Setelah lulus ia akan jadi dosen di sini. Sesuai kesepakatannya dengan pak Namjoon.

Sesekali mata Sunghoon menatap ke sekeliling kelas, memastikan tidak ada kecurangan.

25 menit kemudian, semua soal sudah diselesaikan oleh Sunoo. Totalnya ada delapan soal. Ia memutuskan istirahat sejenak sebelum membantu Giselle. Sunoo mulai melirik teman-temannya. Ia melihat lembar jawaban Jungwon. Nomor empat. Lalu ia melihat lembar jawaban Rei. Nomor tiga. Sunoo mengangguk-ngangguk. Ia mulai memeriksa jawabannya sendiri. Tak perlu panjang-panjang. Ia ringkas saja.

Setelah selesai memeriksa, ia mengangkat pandangan ke arah Sunghoon.

Dan pandangan mereka bertemu.

Sunoo dengan cepat menurunkan kembali pandangannya ke kertas jawabannya.

Sambil mengatur napas dan menunggu timing, ia melirik jam tangan. Ada sekitar 50 menit lagi. Ia harus pastikan Sunghoon tak melihat ke arahnya agar ia bisa memulai aksinya.

Lagi, ia mengangkat pandangan ke arah Sunghoon. Syukur kali ini Sunghoon fokus ke laptopnya. Sunoo tersenyum kecil.

Ia mulai memusatkan fokusnya. Menutup mata, mengatur napas. Dan,

Blink!

Ia membuka mata lalu tersenyum. Ia ada di raga Giselle.

Segera ia mulai menuliskan jawaban di lembar jawaban Giselle. Dari delapan soal, Giselle sudah menyelesaikan dua. Seenggaknya ia tidak pasrah dan menerima begitu saja.

35 menit kemudian ia selesai. Tentu jawaban yang ada di kertas Giselle berbeda dengan jawaban di kertasnya. Ia harus membuat rincian jalan setiap soalnya.

Setelah itu, ia kembali memusatkan fokus, menutup mata, mengatur napas.

Blink!

Ia membuka mata dan langsung terbatuk-batuk. Membuat seluruh kelas melihat ke arahnya. Jungwon menatap cemas. Ia tau. Tapi ia tidak bisa bantu.

Money First, Love You Later| Sunsun's StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang