6

707 123 27
                                    

Kabar Sunoo dihukum sudah tersebar luas. Bahkan senior-senior yang mau lulus saja tau. Hal ini membuat Sunoo semakin dikagumi. Kenapa tidak? Mengerjakan 27 soal yang belum dipelajari hanya dalam 15 menit. Sunoo jadi banyak dapat orderan joki. Di lain sisi, nama Sunghoon jadi terkenal. Banyak mahasiswa S1 yang mencari-cari Sunghoon. Baik jurusan matematika, maupun jurusan lain. Bahkan ada anak jurusan lain yang sengaja lewat ruang dosen jurusan matematika. Siapa tau, Sunghoon berada di sana. Hanya demi memuaskan rasa penasaran mereka.

Siang ini Sunoo sedang sarapan roti di kantin jurusan. Sudah empat hari berlalu sejak kejadian itu, tapi huru-hara ini masih terdengar di telinganya. Apalagi kabarnya, tadi pagi kelas pend.B, kelasnya Riki juga banyak yang dihukum berdiri di depan kelas karena tidak dapat menjelaskan jawaban di depan.

Mata kuliah aljabar ini terdiri dari 4 sks. sehingga, ada dua kali pertemuan dalam seminggu. Membayangkan besok dirinya akan bertemu kembali dengan asdos itu, Sunoo jadi mual. Ia menatap roti di tangannya. Membungkus sisanya, lalu menyimpannya ke dalam tas. Ia tidak berselera lagi.

Sunoo membuka buku aljabar, melihat latihan 2.3. Tugas mereka untuk besok. Tidak banyak, hanya 4 soal. Tapi soal HOTS semua. Untung Sunoo sudah mengerjakannya tadi malam, dan ia juga sudah mengirimkan jawabannya ke grup kelas mereka. Dan tentu saja ia mendapatkan transferannya.

Semoga besok pagi ia tidak terlambat lagi. Pokoknya malam ini, ini tidak boleh tidur larut. Sunoo kembali melihat kertas jawabannya, menulis sesuatu di kertas buram. Jawaban pakai cara lain. Cara cepat.

Ia memang tidak menggunakan cara cepat untuk teman-temannya, karna ia tidak ingin teman-temannya pusing. This is the fastest way, not the easier one. Cara cepat tapi begitu memusingkan.

Butuh satu setengah halaman untuk menyelesaikan satu soal HOTS menggunakan cara konsep. Tapi hanya 5 baris yang dibutuhkan menggunakan cara cepat.

Setelah menyelesaikan semua soal dengan cara lain, Sunoo menyimpan buku-bukunya, lalu berjalan ke kelas.

Kelas analisis riil akan segera dimulai, kebetulan ia tidak sekelas dengan Jungwon dan Rei. Dua orang itu tidak mau memilih pak Hoseok. Mereka bilang, pak Hoseok pelit nilai. Yah, Sunoo sih nggak masalah ya.

Ia kan pintar.
——————————————————————

Sunoo tersenyum lebar. Ia datang 10 menit lebih cepat. Meskipun begitu, kelas mereka sudah lumayan rame. Mereka sepertinya trauma melihat Sunoo terlambat.

Ia yang terlambat, sekelas trauma.

Baru aja Sunoo duduk, seorang teman sekelasnya datang.

"Noo, gue kurang paham yang ini. Kenapa bisa jadi x kuadrat?"

"Kedua ruas kita kuadratin, Ly. Buat ngilangin akarnya."

"Oh gitu, thanks ya."

Beberapa detik setelah Lily pergi, datang satu orang lagi.

"Noo, nomor 4 kok kita nggak pake determinan yang biasa?"

"Yang biasa kita pake itu namanya aturan Sarrus. Yang gue pake namanya metode minor-kofaktor. Sebenarnya ini juga harus dibiasain, soalnya ini lebih gampang. Kan kita nyari elemen yang belum diketahui. Jadi tinggal pilih mau baris atau kolom yang mana. Nggak ribet kayak Sarrus."

Dan penjelasan Sunoo terus berlanjut sampai Jungwon datang sambil minum sesuatu.

"Minum apaan lo?"
"Coklat panas."
"Tumben? Beli dimana?"
"Dibuatin si Jay."

Jungwon menjawab dengan nada agak kesal. Alis Sunoo terangkat.

"Ngapa lagi tu orang?"
"Dia kentut pas gue sarapan. Gue emosi dong. Yaudah dia buatin coklat panas buat minta maaf."

Money First, Love You Later| Sunsun's StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang