21.Kakak saya?

5.1K 304 130
                                    

Hai my love😻🌷

Selamat hari raya idul adha bagi yang merayakan, hari ini rumah aku ada lontong😼

Aku update again

Aku kasih tantangan buat kalian, biar aku juga ada jeda sedikit

Tembusin 300vote untuk next part, tandai typo biar aku revisi

Happy reading!

...

Elard menghentikan mobilnya tetap didepan gerbang SMA Berlian, ia menatap gadisnya yang sedang menatap kearahnya dengan tatapan yang menurutnya sangat menggemaskan.

"Ini uang jajan kamu babe,"Elard menyerahkan uang berwarna merah lebih dari lima lembar.

"Udah engga usah, uang Lora udah banyak banget tiap hari di kasih sama cinga galak,"tolak Vlora dengan bibir yang ia majukan merasa kesal.

"Untuk jajan babe,"Elard merampas dompet Vlora yang berada di saku seragamnya, lalu menyimpan uang itu di dompet gadisnya.

"Cinga galak!"kesal Vlora.

"Yes babe. jangan lupa di habisin,"Elard mengecup bibir gadisnya.

"Huh! Yaudah Vlora mau sekolah dulu,"Vlora membuka pintu mobil. "Bye-bye cinga galak,"Vlora memberi kiss bye kepada tunangannya itu.

Elard yang melihat itu tidak memejamkan matanya, ia terus saja terpesona oleh gadisnya yang sudah membuatnya gila. "Lama-lama aku bisa masuk rumah sakit jiwa,"monolog Elard.

Elard yang ingin menancap gas seketika berhenti saat melihat gadisnya yang ditahan oleh seorang pria, ia melihat dengan jelas siapa yang berani-beraninya berbicara pada gadisnya.

"Itu bukannya,"Elard menyipitkan matanya agar bisa melihat lebih jelas siapa pria itu.

"Oh, dia menyamar menjadi guru, atau sedang meminta sesuatu,"monolog Elard, ia juga sedikit merasa kesal saat melihat gadisnya tersenyum manis.

•••

Vlora berjalan dengan bersenandung pelan, ia juga tidak segan menyapa semua orang yang tersenyum kearahnya dengan tatapan gemas.

"Aku suka banget liat orang-orang yang natap aku dengan senyuman mereka. Berarti mereka bahagia kalau liat aku,"batin Vlora yang yang senyumnya tidak luntur.

"Ra!"

"Ra!"

Vlora berhenti melangkah saat ada yang memanggilnya, ia melihat sekeliling mencari seseorang yang seperti memanggil namanya.

"Vlora,"

Vlora menoleh kedepan. "Eh iya pak?"

"Saya boleh bertanya?"izin pria yang tadi saja di panggil pak oleh Vlora.

"Boleh,"Vlora mengangguk.

"Nama ibu kamu siapa?"tanya Max

Seketika Vlora terdiam, ia jadi merindukan kedua orang tuanya, ia menunduk. "Kedua orang tua saya sudah tidak ada pak,"ujar Vlora pelan.

Sontak Max yang mendengar dengan jelas apa yang dikatakan Vlora menjadi merasa kasihan, ia jadi bingung harus bagaimana. Di satu sisi ia penasaran, di sisi lain ia kasihan.

"Vlora maaf, saya tidak bermak-"Ucapan Max terpotong karena Vlora yang sudah menjawab.

"Tidak apa-apa pak. Nama ibu saya Kaluna Vania Miya dan nama ayah saya Andara Candra,"ujar Vlora dengan sekali tarikan nafas.

The Lion ObsessionsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang