04

118 10 0
                                    

welcome to chapter 4

Jangan lupa vote + komen !!!

Selamat membaca

Setelah menyelesaikan pekerjaannya, kini kedua pria itu sedang duduk bersantai di sofa dengan di temani secangkir kopi dan beberapa cemilan sambil mengobrol santai

"El kalo semisal gw ngedeketin temen sepupu lo, menurut lo gimana?" tanya san kepada elvian

dengan raut kagetnya elvian menoleh ke arah sang sahabat dan berucap "maksud lo, lo mau ngedektin cowok lagi?!"

"Ya iseng - iseng doang, siapa tahu gw bisa move on dari yang kemarin" jawab san dengan santai nya

"Terserah lo dah, orang mah abis putus sama yang kemarin tobat ini malah lanjut part 2" ujar elvian

"Lo ada nomor tuh bocah nggak?" tanya san kembali

"Nggak ada, minta aja ke si malin dia yang punya"  jawab elvian

"Males ah gw, nanti aja minta langsung sama anak nya" ujar san

"Emang bisa lo san?" tanya elvian

"Liat aja nanti" jawab san dengan sombong nya.

.

.

.

.

.

.

Hari minggu kembali tiba, di pagi ini ketiga sahabat itu sedang berkumpul di salah satu rumah mereka yaitu di rumah malino, mereka sedang merencanakan kegiatan yang akan mereka lakukan di hari ini.

"Jadi pertama kita bakalan ngapain?" tanya haidar sambil memakan kripik dengan toplesnya yang dia peluk

"Main - main dulu aja keluar, ntar siang balik ke rumah si malin santai - santai, sore nya kita ke pasar malem sampe malem" jawab vyan sambil ikut mengambil kripik yang sedang haidar makan

"Okelah, lagian kalian udah bawa baju ganti, mandi di sini aja nanti" ucap malin sambil menganggukkan kepala tanda setuju.

Setelah memutuskan kegiatan yang akan mereka lakukan, kini ketiga nya mulai bergegas mengendarai motor mereka masing - masing untuk pergi ke tempat tujuan mereka bermain.

Sementara itu di tempat lain, seorang pria tengah mengendarai mobilnya menuju ke suatu tempat. Saat sudah sampai di tempat yang ia tuju, ia pun segera keluar dari mobilnya dan berjalan ke arah gedung perusahaan yang ada di depannya. Saat sudah sampai di ruangannya, ia segera berjalan ke arah meja kerja kebanggaannya dengan beberapa berkas yang sudah menumpuk di atas mejanya, waktu ia sudah duduk di kursi dia pun segera membuka dan memeriknya.

Setelah beberapa jam menyelesaikan pekerjaannya, kini san menyandarkan badannya ke sandaran kursi dan menghela nafas lelah. Waktu dia sedang memejamkan kedua matanya, tiba - tiba saja wajah seorang  remaja terlintas di pikirannya ia pun segera membuka kedua matanya dan melirik ke arah jam tangan yang dia kenakan,

"Apa yang gw pikirin tadi, hahh mending gw telpon el  kali aja ada info soal bocah itu" ucapnya sambil terkekeh, lalu ia pun mengambil handphone nya dan mendial nomor sang sahabat.

"Ngapain lo telpon gw san? ada masalah sama kerjaan?" tanya elvian di sebrang telpon

"Bukan, gw cuman mau nanya doang" jawab san

"Nanya apaan dah?" ujar elvian penasaran dengan sahabatnya itu

"Lo ada info gak soal temen sepupu lo itu?" ucapnya sambil terkekeh pelan

"Ck, gw kira apaan tapi setahu gw nanti sorean mereka mau ke pasar malam" jawabnya

"Ikut mereka yok, sekalian gw awal pertama deketin dia" ujar san dengan santainya

"Males lah gw san ngapain gabung sama bocah - bocah tengil itu?" jawab elvian sembari menghela nafasnya

"Ayolah bantuin sahabat lo ini, ntar kalo jadi gw kasih apapun yang lo mau"  ucap san mencoba untuk membujuk sang sahabat, setelah menunggu jawaban elvian, ia pun tersenyum senang dan segera mematikan sambungan telponnya.

Sedangkan di sebrang sana, elvian hanya bisa menghela nafas sambil menggelengkan kepalanya karena ulah sahabatnya itu dan melanjutkan pekerjaan yang belum selesai.

.

.

.

.

.

Sore hari pun tiba, kini ketiga sahabat itu tengah bersiap untuk pergi ke pasar malam sampai suara bel rumah berbunyi menandakan seseorang datang bertamu, merekapun saling melirik satu sama lain saat mendengarnya.

"Siapa tuh mal yang dateng?" tanya vyan kepada sahabatnya

"Gak tahu cok ntar gw cek dulu kalian ntar nyusul aja ke bawah" ucap malino

Setelah mengatakan hal itu malino pun berjalan keluar kamar dan menghampiri pintu depan rumahnya. Saat ia sudah membuka pintunya, terpampanglah dua pria dengan pakaian santai milik mereka yang membuat malino yang melihat mereka terheran dibuatnya.

"Ngapain bang el sama bang san ke sini? mama papa gw lagi gak ada di rumah, gw mau keluar" ujar malino

"Lo sama dua curut mau ke pasar malam kan?" ujar elvian balik bertanya dan di jawab anggukan oleh malino

"Nah biar gak di motor, kita kasih tumpangan  di mobil lumayan kan" ucap san sambil tersenyum dan melirik ke arah belakang ketika ia melihat siluet yang dia cari sedari tadi

"Wiihh ada babang elpi, ngapain bang?" tanya haidar tiba - tiba saat ia dan vyan sudah berada di samping malino

"Mau ikut main sama kaliam refreshing lah sekali kali"  jawab elvian sambil tersenyum

"Loh yang tua - tua juga butuh refreshing toh?" canda vyan sambil tertawa

"Yeuu bocah, kita ini masih muda yang tua tuh kakek sugiono" jawab san tiba - tiba

"Gak nanya lo, gw nanya bang elpi" ucap vyan dengan nada sinisnya

"Sini amat lo sama gw dek" ucap san

"Masih dendam gw sama lo yaa" jawab vyan

Saat san akan kembali berucap elvian lebih dulu melerainya, setelah itu ketiga sahabat itu setuju untuk pergi ke pasar malam dengan menaiki mobil milik san, dengan posisi elvian yang menyetir dan haidar yang di depan sedangkan di belakang ada malino, san dan vyan yang berada di tengah. Selama di perjalanan san terus beberapa kali melirik ke arah vyan dengan di balas tatapan sinis oleh vyan, karena sudah terlampau kesal vyan pun memberanikan diri menoleh dan menatap san dengan tatapan sengitnya.

"Ngapain lo liatin gw mulu? kalah ganteng lo sama gw ya, iri lo?" ujar vyan

"Gantengan juga gw, mau kenalan boleh gak?"  tanya san sambil tersenyum

"Ganteng apaan kaya sempak firaun mah iya, Gak boleh" jawab vyan

"Nama gw san gevardian lo bisa manggil gw san, sayang juga boleh" ucap san seraya terkekeh

"Taiik bangeett, gw gak nanya" jawab vyan dengan masih mempertahankan tatapan sinisnya dan di balas kekehan oleh san

Setelah haidar berhasil melerai dua orang beda usia itu bertengkar karena dia sudah pusing, akhirnya di dalam mobil hanya terdengar suara musik yang mengalun.
Sebenarnya san sudah mengetahui nama vyan dia hanya iseng saja karena menurutnya itu menyengkan.

Chapter 4 sampai sini dulu yaa, keseruan lagi di pasar malamnya di lanjut chapter berikutnya!!!

see you next chapter, jangan lpa vote + komennya

Everything always with you Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang