11

83 8 2
                                    

.

.

.

.

.

Setelah menghabiskan makanannya kini ravyan beranjak dari duduknya dan berjalan mendekati pintu uks, sedangkan san buru - buru mengikuti ravyan yang kini sudah berjalan keluar dari uks

"Yeuuu main ninggalin aja lo bocah" ucap san

mendengar hal itu ravyan kemudian menoleh ke arah san sambil memasang ekspresi julit nya sambil berucap

"Lo ngapain ngikutin gw mulu taik"

"Ya emang gak boleh ngikutin pacar sendiri?" jawab san sambil tertawa usil

"Bacot banget sempak fir'aun satu ini" ucap ravyan sambil menatap kesal pada san

san yang mendengar hal itu kemudian terkekeh sambil merangkul pundak ravyan dan berkata "awas loh nanti bucin sama gw"

"Nggak bakalan, kalo malah lo yang bucin ke gw gimana coba?" jawab ravyan sambil bersidekap dada dan menatap san sambil bersmirk

"Nggak lah, gw nih anti bucin" jawab san sambil ikut menatap ravyan sambil tersenyum

"Kalo gw bisa bikin lo bucin sama gw, berarti lo kalah" ucap ravyan

"Sok aja, gak bakal gw bucin sama orang" jawab san sambil terkekeh pelan

mendengar hal itu ravyan memalingkan wajahnya kemudian melepas tangan san yang tengah merangkulnya, ia pun berjalan cukup cepat meninggalkan san yang menatapnya sambil bersmirk. Setelah beberapa langkah di depan ravyan menengok ke belakang dan tersenyum tipis kemudian melanjutkan jalannya.

"Gw bakalan bikin lo jatuh cinta sejatuh jatuh nya sama gw, liat aja nanti " gumam ravyan

sedangkan di belakang sana san hanya bersmirk dan memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celananya kemudian berucap
"Lo menarik, gw cuma jadiin lo pelampiasan doang karena rasa sakit gw, gak bakalan gw bucin sama lo"

setelah mengatakan itu san pun berlalu dari sana saat mendapat pesan dari elvian yang menyuruhnya untuk segera kembali ke kantor.

.

.

.

.

.

Sore hari pun tiba perlombaan di sekolah ravyan pun telah berakhir dan akan dilanjutkan keesokan harinya, kini semua murid berhamburan meninggalkan sekolah.
Tak jauh berbeda dengan murid lainnya, ravyan dan kedua temannya kini berada di parkiran dengan menaiki kendaraan mereka masing - masing.

"Yan lo yakin bisa bawa motor?" tanya malino

"Elah gampang, gw cuma lecet dikit doang bukan lumpuh" jawab ravyan dan diangguki oleh kedua temannya

setelah itupun mereka berlalu meninggalkan area sekolah untuk pulang ke rumah masing -  masing.

Sesampainya di rumah ravyan bergegas masuk ke dalam, namun saat ia akan berjalan ke kamarnya sang adik menghalangi jalannya sambil tersenyum, ravyan yang melihat itu pun menatap bertanya kepada adiknya itu

"Apaan? awas lo mau ke kamar gw" ucap ravyan

"Bawa jajanan nggak aa? minta" jawab sang adik

"Nggak bawa gw, jajan aja sendiri sana" ucap ravyan

"Halah aa boong yaa, sini mana tasnya" ucap sang adik sambil menarik tas ravyan, sang kakak yang kesalpun kemudian melepas tasnya lalu memberikannya

"Tuh cek aja sendiri nanti simpen ke kamar gw ya" setelah mengatakan hal itu pun ravyan bergegas ke arah kamarnya tanpa menunggu jawaban sang adik.

Everything always with you Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang