hallo, akhirnya bisa lanjut up wkwkwk
selamat membacaa, jngan skip vote nyaa biar lebih cpet up nyaa.
.
.
.
.
Kantin siang hari ini sangatlah ramai di isi dengan para siswa siswi yang sedang makan siang, ada pula yang masih mengantri begitu pula dengan ravyan yang tengah mengantri untuk memesan makanan yang dia mau sedangkan kedua temannya tengah asih duduk santai di salah satu meja kantin.
Haidar dan malino kini tengah bercanda dan mengbrol sambil menunggu sahabat mereka yang memesan. Tak lama dari itu ravyan datang sambil membawa pesanan mereka di bantu dengan si bibi kantin yang berjualan di sana, setelah menyimpan makanan di meja ia pun ikut bergabung duduk bersama kedua sahabatnya.
"Makasih bi makanan nyaa" ucap mereka
"Sama - sama, selamat menikmati" jawabnya serasa tersenyum dan berjalan pergi menjauhi meja mereka.
Tak lama suara bel berbunyi seluruh siswa kembali ke kelasnya masing - masing untuk melanjutkan pelajaran terakhir mereka.
Saat ini kelas ravyan giliran pelajaran matematika, terlihat beberapa teman kelasnya yang mengantuk ada juga beberapa yang memperhatikan
"Dar, lo ngerti nggak?" tanya vyan dengan fokusnya yang melihat ke papan tulis
"Udah pasti gak ngerti lah gw" jawab haidar sambil mencoret coret bagian belakang bukunya
"MTK siang - siang begini lagian anyiing" ucap vyan sambil menghembuskan nafas dan di balas anggukan oleh haidar
Sedangkan guru di depan sana masih menjelaskan, sesekali beberapa murid menjawab jika guru nya bertanya.
Di lain tempat kini san sedang melakukan meeting di perusahan milik elvian, ia menyandarkan badan ke kursi sambil sesekali melihat ke arah jam tangan yang ia kenakan.
Tak berselang lama meeting pun selesai, beberapa dari mereka langsung keluar ruangan termasuk san dan elvian, kini mereka tengah berjalan di lorong kantor dan memasuki lift, terdengar suara helaan nafas dari elvian yang di lirik langsung oleh san
"Kenapa lo?" tanya nyaa
"Pegel gw meeting nya kelamaan" jawab elvian dan di jawab kekehan oleh sang sahabat
"Btw, lo sama si vyan gimanaa?" tanyanya secara tiba - tiba
"Ada kemajuan lah, udah gw bilang ke dia kalo dia udah jadi pacar gw" jawab san
"Emang dia mau sama lo?" tanya elvian kembali
"Mau gak mau gw paksa jadi mau" jawab san
"Taik banget lo" ucap elvian
.
.
.
.
.
Di sore hari ini kedua orang berbeda usia tengah berada di dalam mobil yang sama, keadaan jalanan sore hari ini macet, beberapa pengemudi banyak yang tidak sabaran dan mengeluh, terkecuali satu orang di dalam mobil yang tengah santai menikmati kemacetan karena di temani orang yang di anggap pacar olehnya
"Ini kapan lancar nya jalan sih anying lama banget" ujar vyan dengan nada kesal
terdengar kekehan dari san di sebelahnya lalu ia berucap "Sabar lo, gak mau banget deket - deket sama gw"
"Emang gak mau, lo ngeselin, cabul, mesum di chat juga" jawab vyan sambil menatap sinis ke arah san
"Sama pacar sendiri masa gak boleh?" ucap nya
"Gw bukan pacar lo gw gak setuju" ucap vyan
"Gak minta persetujuan lo kok" jawab san sambil terkekeh
"Bacot ntar lo bucin sama gw harus ngasih gw 1Triliun" ujar vyan
"Gak bakalan bucin gw lebih cinta diri gw sendiri, lo yang bakalan bucin sama gw" jawab san dengan pd nya
Vyan hanya menatap malas ke arah san lalu ia pun memalingkan wajah nya dan menatap keluar mobil dengan muka kesalnya.
Setelah melewati kemacetan kini mobil milik san terpakir di rumah vyan, sang pemilik rumah ingin segera keluar mobil namun tangannya di tahan oleh san
"Apaa? pulang sana lo gw mau masuk rumah" ujar vyan sambil menoleh ke arah san, namun tak ada jawaban dari san ia hanya terfokus ke arah bibir milik vyan yang sedari tadi dia perhatikan.
Tanpa basa basi, san mendekatkan dirinya ke arah ravyan ia pun langsung saja mendekatkan wajah dan menatap sekilas mata ravyan yang terlihat kaget sekaligus bingung, kemudian yang mereka berdua rasakan adalah kedua bibir mereka yang tengah menyatu di susul dengan sedikit lumatan dari sang dominan, ravyan masih memproses yang terjadi pun mulai memejamkan kedua matanya dan membalas lumatan sang dominan.Tak lama dari itu ravyan pun kembali tersadar saat merasakan bibir nya yang di gigit oleh sang dominan, ia pun segera melepas ciuman mereka dan mendorong san agar menjauh darinya.
"Sakit anying ah lo bibir gw" ujar vyan dengan sedikit teriak dan ringisan
San yang tersadar atas kelakuannya, ia pun menyentuh sendiri bibir nya kemudian tersenyum menatap ke arah ravyan dan ia berucap "Manis, gw suka"
"Lo ngapain juga cium - cium gw hah?!" ujar ravyan sambil menatap kesal sekaligus malu ke arah san
"Gemes sama bibir" jawab san dengan santai serasa terkekeh
mendengar jawaban dari sang dominan, vyan pun segera membuka pintu mobil karena ia semakin merasakan pipinya yang memanas karena malu, ia pun menutup pintu mobil dengan sedikit kencang lalu berjalan cepat masuk ke arah rumahnya tanpa mengucapkan sepatah kalimat pun.
San yang berada di dalam mobil hanya tersenyum puas sambil terkekeh dan kemudian ia kembali menjalankan mobilnya dengan suasana hati yang gembira.
Ravyan masuk ke dalam rumahnya dengan tergesa - gesa untuk menuju kamarnya, sang ibu dan adiknya hanya menggelengkan kepala melihat tingkah laku dirinya yang di pandangan mereka aneh dan bertanya - tanya
Sedangkan sang empu kini tengah menidurkan badannya di atas kasur sambil terus mengumpat dan memegang bibirnya sendiri lalu menggelengkan kepalanya karena kejadian tadi terus terputar di otaknya.
"San, an nya anyiing gelo tuh orang cabul banget bangsat bibir gw bajingan" ujarnya sambil menendang nendang - nendang udara.
Sedangkan di lain tempat,san kini baru saja keluar dari kamar mandi sambil mengeringkan rambutnya, ia kembali terkekeh saat mengingat kejadian tadi dan masih merasakan manisnya bibir yang baru saja ia coba.
buat chapter ini cukup sampai sini ajaa yaa, tungguin aja up nya terus soalnya up nya nggak nentu jadi harus sabar-sbar kalian ajaaa yaa, sorry kalo pendek.
vota + komennya kakaa
see you next chpater
KAMU SEDANG MEMBACA
Everything always with you
Teen FictionRavyan si anak remaja yang beranjak dewasa bertemu dengan pria bernama San Gevardian yang menurut dia san itu orang yang menyebalkan. Bila ada kesamaan nama, tokoh, tempat dan latar itu unsur ketidak sengajaan ya, soalnya ini pure hasil dari pemik...