05

92 9 0
                                    

welcome to chapter 05 !!!

selamat membaca dan jngan lupa vote + komen nya, makasih sama sama

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Saat ini mereka sudah sampai di pasar malam yang akan mereka kunjungi, setelah elvian memarkirkan mobil mereka pun segera keluar dari mobil dan berjalan memasuki area pasar malam.

Area pasar malam sudah terlihat sangat ramai oleh pengunjung, kini kelima orang itu sedang mengelilingi area pasar malam sambil mengobrol

"Ini mau keliling aja? naik wahana apa ke jajan ke" ujar malino

"Naik apaan?" tanya haidar sambil menoleh ke arah malino

"Nggak tahu hehehe" jawab malino sambil cengengesan

Mereka pun tetap melanjutkan perjalanan mengelilingi pasar malam itu, saat elvian menyarankan untuk memainkan salah satu permainan di sana mereka pun menyetujui nya dan berjalan mendekat, kecuali vyan yang malah berbelok untuk membeli makanan yang terlihat menarik di matanya.

Saat mereka sampai di tempat main panahan, satu - satu dari mereka pun mulai mencobanya dan belum menyadari bahwa vyan tidak ada di sana karena keasikan mencoba permainan itu sampai,

"Vyan giliran lo dari tadi kita mulu" ujar haidar, merasa tidak ada jawaban haidar mulai mengedarkan pandangannya kesekelilingi teman-temannya

"Woy vyan manaa?!" ujarnya kembali, sontak ketiga orang itu melihat sekitar dan tidak mendapati sosok yang mereka cari

"Lah iyaa tuh bocah mana, perasaan tadi masih sama kita" ucap elvian dan mengedarkan pandangan kesegala arah

"Tuh bocah malah misah udah mah kecil nih tempat rame susah nyarinya" kata malino sembari menghela nafas

"Kita cari aja palingan gak bakalan jauh dari sini, nanti coba juga kalian telfon dia" ujar san dan di setujui oleh yang lainnya, setelah itu mereka pun mulai berpencar dan mencari vyan

.

.

.

.

.

Sementara itu orang yang mereka cari sedang duduk santai di dekat beberapa pedagang dengan beberapa plastik berisi makanan yang dia beli

"Nih yang lain pada kemana? kok gak balik jalan sini mana hp gw batrai nya abis" gumam vyan sambil memakan sosis

Saat ia sedang asik dengan makanannya, ia merasakan seseorang memegang bahu nya lalu ravyan pun menoleh ke belakang dan melihat seorang pria yang sedang menatapnya

"Apa lo liatin gw?" tanya vyan kepada orang itu

"Karena gw punya mata lah, makanya liatin lo" jawab san seraya dia ikut duduk di samping vyan

mendengar hal itu vyan hanya memutarkan bola matanya malas sambil melanjutkan memakan sosisnya

"Yang lain lagi nyariin lo, lagian malah pisah kemana lo?" tanya san

"Ya beli makanan tadinya mau gw susul cuman mager jalan jadi nunggu kalian balik ke sini" jawab vyan sambil mengambil minuman yang dia beli lalu meminum nya

"Kenapa gak ngasih tahu temen - temen lo?" tanya san kembali

"Hp gw batrai nya habis, yaudah lo aja telpon bang elpi suruh pada kesini" jawab vyan sambil menyodorkan minuman yang dia minum

"Ntar gw chat aja, itu lo nawarin gw?" tanya san sambil menatap vyan bingung

"Lah iyaa mau nggak?" jawab vyan sambil menatap san

"Mau lah dikit" jawab san sambil mendekatkan kepala ke arah minuman yang vyan sodorkan, tapi sebelum dia sempet meminumnya minuman tersebut sudah di tarik dan kembali di minum oleh sang pemilik

"Beli lah gw cuman nawarin bukan mau ngasih" ucapnya santai sambil terus meminumnya

"Bocah sialan" gumam san dengan muka kesalnya, lalu dia pun segera mengambil hp dan mengirim pesan kepada sahabatnya.

Vyan yang mendengar gumaman itu hanya terkekeh pelan sambil kembali meminum minumannya itu. Selang beberapa menit, teman - teman mereka datang dan menghampirinya, elvian yang menghampiri sang sahabat dan kedua sahabat vyan itu sibuk memarahi sahabat mereka.

Setelah acara debat singkat itu usai, kini mereka kembali bermain di area pasar malam, mulai dari menaiki beberapa wahana dan juga permainan berhadiah yang ada di sana.

Kini jam menunjukkan pukul 22.00 WIB, kelima orang itu memutuskan untuk pulang karena tiga dari mereka yang akan berangkat sekolah besoknya, tentu saja dua orang dewasa itu juga harus pergi bekerja.

Saat sampai di rumah malino, ke empat orang pun turun dari mobil milik san, mereka memutuskan untuk segera pulang dan beristirahat.

"Mal, vyan besok kalian awas kesiangan ya gw balik duluan" ucap haidar yang sudah menaiki motor kesayangannya

"Tenang aja elah gw gak bakalan kesiangan, gak tahu si vyan tuh" jawab malino

"Lah gw juga gak bakalan kesiangan anying liat weh besok gw lebih awal dari lo berduaa" jawab vyan dengan nada kesal nya dan terdengar suara kekehan seseorang dari dalam mobil, mendengar hal itu sontak vyan menoleh ke arah san dan menendang ban mobil milik san.

"Gak usah ketawa lo gak lucu, dahlah mau balik gw udah ngantuk" ucap vyan sambil berjalan ke arah motornya lalu menaikinya

Mereka yang melihat tingkah vyan hanya menggelengkan kepalanya, setelah itu mereka kembali berpamitan untuk pulang.

.

.

.

.

.

Pagi hari kembali tiba dan jam sudah menunjukkan pukul 06.25 WIB, vyan sedang menyelesaikan sarapannya agar segera berangkat ke sekolah untuk membuktikan ucapan dia yang semalam.

"Tumben kamu udah mau berangkat jam sekarang yan?" tanya sang ibu

"Kan hari senin mau upacara biar gak kesiangan mamaah" jawab vyan

mendengar itu sang ibu hanya menganggukan kepala dan vyan pun segera keluar rumah untuk menaiki motor kesayangannya dan berangkat ke sekolah.

Setelah menempuh perjalan kurang lebih 15 menit, kini vyan sudah sampai di sekolahnya dan memarkirkan motornya, dia berjalan menuju ke arah kelasnya sambil bersenandung pelan dan melihat sekolah yang baru di datangi beberapa murid. Saat sampai di kelas, ia belum melihat haidar dan dia pun tersenyum lalu kembali berjalan keluar kelas setelah dia menyimpan tasnya.

Saat dia sedang asik dengan ponselnya, dia merasakan seseorang duduk di sampingnya lalu vyan pun menolehkan kepala ke arah orang itu

"Gw kira siapa anjir mal" ujar vyan sambil memasukan hp nya kedalam saku celana

"Hahaha kaget yaa, gw ngira juga tadi bukan lo" jawab malino

"Gw kan buktiin bacotan gw yang semalem, malah si haidar yang kesiangan yakin gw" ucap vyan

Setelah mengobrol singkat kini mereka berdua dan semua murid berbaris di lapangan untuk melaksanakan upacara bendera, dan benar saja di saat pertengahan upacara vyan terkekeh saat melihat haidar yang telat datang.

.

.

.

.

.

Dah segitu dulu yaa nanti di lanjut lagi, semoga suka sama chapter ini

see you next chapter !!!

Everything always with you Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang