Harap bijak dalam membaca❤️🔥
⚠️Follow dulu sebelum membaca⚠️
Nour Aisyah Adzkiya, wanita sholehah berusia 26 tahun yang berprofesi sebagai dosen ini terpaksa menerima perjodohan dari orangtua angkatnya untuk menikah dengan anak mereka yang 4 tahun...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sejam lebih Aisyah duduk termenung di teras balkon kamarnya. Malam ini dia tidak tidur sekamar dengan Fadel. Keduanya memutuskan untuk menginap di rumah orang tua mereka karena permintaan Mama Sarah sendiri.
"Pintu hati gue akan terbuka hanya untuk orang yang memang pantas memasukinya. Hati gue udah penuh dengan nama dia. Siapapun termasuk lo gak akan bisa menggantikannya."
"Gue gak nafsu sama tubuh tepos lo itu. Ngelihat wajah lo aja udah bikin gue mual apalagi sampe nyentuh lo, bisa-bisa kena penyakit gue."
"Tunggu saatnya tiba gue bakal ceraiin lo!"
"Yang gue inginkan lo pergi dari hidup gue!"
"Dasar cewek murahan!!"
"Perempuan macam lo memang pantasnya itu di hina!"
"Gue muak liat muka lo!"
"Gue najis di sentuh sama lo!"
"Gue gak bakal jatuh cinta sama lo!"
"Dasar munafik! Pembohong! Penggoda! Omongan lo bulshit tau gak!
"Karena gue mencintai perempuan lain! Gue gak bisa terus-terusan membohongi perasaan gue sendiri!! Lo tahu kan gue gak pernah menerima pernikahan ini!! Gue dan lo gak bisa bersama! Setiap kita bersama bukan bahagia yang datang tapi penderitaan!! Lo bakal terus-terusan merasa tersiksa dengan sikap gue dan gue juga bakal tersiksa karena hidup dengan perempuan yang gak gue cinta!!"
Aisyah memejamkan erat matanya, kedua tangannya melingkar memeluk kuat lututnya saat semua ucapan Fadel kembali berputar-putar memenuhi pikiran Aisyah.
Disela-sela mata yang terpejam, air matanya memaksa untuk keluar. Aisyah menangis dalam diam. Cinta bertepuk sebelah tangan? Ya, itu lah yang dialami Aisyah saat ini.
Mengharapkan cinta suami bukankah keinginan para istri? Lalu apakah salah jika Aisyah juga mengharapkan hal itu? Tentu saja tidak.
Aisyah membuka matanya yang memerah karena tangis, beralih menatap langit malam. Di langit itu tidak ada cahaya bintang dan bulan yang bersinar hanya langit gelap seakan mewakili perasaan Aisyah saat ini.
"Kenapa kisah kita menjadi seperti ini, mas? Apa kita memang tidak di takdirkan untuk bersama? Atau... apa mungkin kita hanya di takdirkan untuk saling mengenal, bukan untuk saling memiliki?"
"Nyatanya sampai saat ini saya belum bisa mendapatkan cintamu, mas. Entah siapa perempuan yang sudah berhasil mengambil seluruh cintamu itu. Apakah dia Aura? Viera? Atau siapa?"
Aisyah menarik nafasnya dalam-dalam lalu menghembuskannya perlahan. Dia menghapus air matanya dengan kasar, menunduk menatap cincin pernikahan yang tersemat di jari manisnya.
"Ya Allah... apa saya harus menyerah?"
🤵🧕
Pagi harinya, tepat pukul 10.22. Fadel dan anggota inti Vortex sudah berada di ruang bawah tanah. Hanya merekalah yang tahu letak pintu menuju ruang bawah tanah itu. Karena tempatnya sangat rahasia maka tidak semua anggota Vortex di perbolehkan masuk ke sana.