11

4.1K 500 27
                                    

Tidak lama kemudian greshan datang dan langsung duduk di sofa lain yang berada di ruang tv, mereka melihat ch2 yang sedang fokus ke tv nya.

"Udah di makan pizzanya?" Tanya gracia.

"Udah ci" jawab chika langsung memainkan hapenya.

"Ck, tangannyaaa" ucap christy kesal kala lengan tangan chika menutupi wajahnya.

"Ya kamu turun lah dari atas badan kakak, orang kakak mau main hape kok" balas chika.

"Sini dede sama cici" pinta shani.

Christy dengan cepat beralih ke pangkuan shani, tapi sebelum itu, christy dengan sengaja menekan dada chika sekilas.

"De sakit ah"

Kini christy sudah berada di pangkuan shani, ia sandarkan kepalanya di bahu shani sambil memeluk lehernya.

"Gaboleh nakal gitu dong ke kakaknya" nasehat shani sambil mengelus punggung christy, ia tau bahwa christy sedang manja.

"Dede udah makan pizzanya?" Tanya gracia dengan lembut.

"Ditanyain kagenya loh sayang" ucap shani karena christy hanya diam.

"Udah" jawab christy cuek.

"Hapenya ada di kage, kalo belum masuk sekolah ga boleh di ambil" peringat gracia.

"Terserah" balas christy.

"Papa mama, kakak² jahat sama ade" batin christy sambil memejamkan matanya.

"Dede ngantuk?" Tanya shani sambil menciumi pipi christy.

"Udah sore jangan tidur" peringat chika.
"Nanti kalo tidur, bangunnya marah² pasti" lanjutnya.

"Gada yang tidur, gausah sotoy" balas christy sambil memasukkan tangannya ke dalam baju shani, ia memilin niple shani dan mengelusnya.

"Cium cici sayang" pinta shani langsung memajukan bibirnya.

Muach
Christy langsung menciumnya sekilas.

"Dede belum cium kage loh dari tadi, cium sayang" pinta gracia juga sambil mendekatkan wajahnya ke christy.

Muach
Christy langsung mencium bibir gracia juga.

"Maaci dedeee" gemas gracia sambil mencubit pipi christy pelan.

"Tadi aja marah², sekarang minta cium, gajelas" gumam christy yang hanya dapat di dengar oleh shani.

Shani terkekeh dan langsung mencium bibir christy sambil melumatnya, christy juga membalas lumatan shani.

Mwah
Mwah
Mwah
"Gemes banget anak bandel" ucap shani.
"Anak bandel masih mainin nenen ih, kasih tau adel sama zee ah nanti" lanjutnya dengan nada yang mengejek.

"Cici mau main hapeee" rengek christy sambil menduselkan wajahnya ke pipi shani.

"Gaboleh sayang" balas shani langsung menidurkan christy di pangkuannya.

"Cici gamau giniii, ade bukan anak kecilll" rengek christy sambil memberontak di pangkuan shani.

"Diem ah, kamu masih kecil, soalnya masih mainin nenen cici" balas shani sambil mendekap christy.

Christy pun akhirnya pasrah.

Tring
Tring

"Zee telfon nih" ucap chika.

"Speaker chik" pinta gracia.

"Halo"
"Kak, toya ada ga? Kok hapenya ga aktif?"
"Disita zee, ga boleh main hape sama ga boleh keluar rumah"
"Waduh, boleh ga kak aku ngomong sama toya?"
"Gaboleh" sambar gracia tegas.
"Gaboleh zee"
"Yahhh, yaudah deh kak"
"Oke zee"
Tut.

"Kesel banget sama gracia² itu" gumam christy sambil menulusupkan wajahnya ke dada shani.

Shani pun terkekeh dan langsung menggendong christy dan membawanya menuju kamar.

"Ci, ga berlebihan gitu itu ci?" Tanya chika.

"Biarin aja chik, biar dia diem" jawab gracia.






"Ciciii" rengek christy yang sudah rebahan di kasur bersama shani.

"Apasih hemmm muach"

"Ade mau pergi aja deh dari sini"

"Kenapa?"

"Ya ade di sini selalu di kekang, adek gasuka" ucap christy dengan suara yang sudah bergetar.

"Ya kan itu salah dede sendiri, dede bandel"

"Tapi ga gitu juga ci hukumannya, cici sama kakak² gapernah ngertiin ade, cuma papa sama mama yang bisa ngertiin ade hiks" tangis christy.

Shani kaget melihat pertama kali christy menangis semenjak kepergian orang tuanya.

"Sayanggg kok nangis sih" panik shani langsung mendekap tubuh christy.

"Kalian jahat sama ade, ade mau ikut papa sama mama aja hiks"

"No, gaboleh ngomong gitu, cici gasuka"

"Ade juga gasuka kalo cici hukum ade kayak gini hiks"

"Kan salah dede sendiri"

"Tapi ga gini juga ciciii hiks, kalo gini ade jadi benci sama kalian bertiga hiks"

Christy melepaskan pelukan shani, ia beranjak dari kasur, berlari keluar kamar dan menuju kamarnya sendiri.

Saat sudah di kamarnya, christy mengunci pintunya.

"Harus gini dulu biar cici sama kage bisa ngembaliin hape gue" ucap christy yang sekarang sedang berdiri di balkon kamarnya sambil mengusap airmatanya.
"Keren juga akting gue" lanjutnya sambil terkekeh.

Sedangkan shani? Ia langsung pergi ke ruang tv untuk menemui gracia.

"Ge, kasih aja hapenya dede, kasian ge, baru aja dia nangis tau, aku ga tega liatnya" ucap shani.

"Ga akan ci, dede itu pasti akting doang, udah biarin aja"

"Ga aku bolehin keluar rumah itu aja udah cukup ge, kasian tau dengerin dia nangis tadi"

"Hadeh ci², cici itu baperan, dede itu punya banyak cara buat keinginannya tercapai"

"Tapi kasian juga cige, dede gapernah nangis loh setelah kepergian papa sama mama, dan hari ini dia nangis? Kasian ci, kasih aja hapenya" sambar chika.

"Aku gamau dia benci sama kita ge, dia hanya punya kita, dia tadi ngomong mau ikut sama papa mama, aku gamau ge, aku sayang sama dia, meskipun aku cicinya, aku udah nganggep dia kayak anak aku sendiri ge, gatau kenapa aku sayang banget sama dia" ucap shani lirih.

Gracia yang mendengar curahan hati shani pun langsung tersentuh.

"Huft, yaudah kalo itu mau cici, nanti aku kasih hapenya ke dede, aku juga sebenernya kasian ci, tapi dede selalu nakal, aku gasuka liatnya"

"Makasih yaaa, secepatnya ge kasih hapenya, dia ada di kamarnya ngambek"

"Cici aja sana yang kasih, hapenya ada di kamar aku"

"Yaudah biar aku yang ngambil"

Shani langsung bergegas menuju kamar gracia.

"Kamu chik"

"Apa cige?"

"Awas kamu sampek pacaran, cici ga segan² buat bawa kamu ke luar negeri" ancam gracia.

"Kok sampek pacar²an sih ci, gajelas ah cici"

"Iya awas aja pokoknya"

"Iya ciciku sayanggg muach" ucap chika langsung mencium pipi gracia.




KesayanganTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang