Gracia mengetok pintu kamar mandi christy dengan keras.
TOK
TOK
"CEPETAN MANDINYA!""Bentarrr" teriak christy dari dalam.
Cklek
Christy keluar dari kamar mandi dengan handuk yang ia kalungkan di lehernya, ia menatap heran ke arah cici dan kakak keduanya itu."Apa?" Tanya christy langsung duduk di tepi kasur.
"MASIH NANYA KENAPA? HA!" Marah gracia.
"Ya apa? Ade gatau" balas christy.
"SIAPA YANG NGAJARIN BALAPAN, TARUHAN GITU, HA! JAWAB!"
Deg
"Balapan, taruhan apa sih kak, ade ga pernah ngelakuin itu"
"MASIH GAMAU NGAKU?!" Ucap gracia sambil mencengkram baju atas christy.
"Lepas kage sakit" balas christy karena merasakan lehernya sakit.
Gracia melepaskan cengkramannya.
"DIEM DI SINI!" Pinta gracia langsung keluar dari kamar christy lalu masuk ke dalam kamarnya untuk mengambil sesuatu, setelah mengambilnya, ia langsung masuk ke dalam kamar christy lagi.
"INI KAN YANG KAMU MAU HA!" Ucap gracia langsung menghamburkan uang yang begitu banyak di hadapan christy.
Shani yang melihat itu pun kaget, bisa²nya adik pertamanya itu menghamburkan uang di hadapan adik bungsunya dan tepat di wajahnya.
"KITA BISA NGASIH UANG KAMU, TANPA KAMU IKUT BALAPAN CHRISTY!" Geram gracia.
"STOP! ADE TAU ITU KAK! TAPI ASAL KALIAN TAU, ADE NGELAKUIN INI KARENA ADE GAMAU NYUSAHIN KALIAN, ADE PENGEN CARI UANG SENDIRI TANPA BANTUAN KALIAN!" Balas christy emosi.
"TAPI GA HARUS BALAPAN CHRISTY!" ucap gracia dan akan menampar christy, tapi shani dengan cepat menahan tangan gracia.
"TAMPAR ADE KAK, AYOK TAMPAR ADE!"
"Keluar ge!" Pinta shani tegas.
Gracia menghempaskan tangan shani lalu pergi dari kamar christy.
Saat keluar, gracia berpapasan dengan chika.
"Ci kenapa?" Tanya chika panik kala mendengar suara keras dari kamar christy.
Gracia menatap chika sekilas lalu ia melanjutkan jalannya menuju kamarnya sendiri, chika pun langsung masuk ke dalam kamar christy.
"Ci kenapa?" Tanya chika kepada shani.
"Dan ini kenapa uang berhamburan gini?" Lanjutnya."Dede balapan" jawab shani.
"APA?!" Kaget chika.
"Dedeee kenapa kamu balapan?" Tanya chika lembut sambil duduk di samping christy yang kini sedang menunduk dan.......menangis.
"Cici marah sama dede, cici gapernah ngajarin dede bohong, kenapa dede ikut balapan?" Tanya shani.
"Udah ade kasih tauuu, ade pengen cari uang sendiri ci, ade gamau ngebebanin kalian lagi" jawab christy sambil menyeka airmatanya yang membasahi pipinya.
"Ga dengan cara balapan de!" Balas shani tegas.
"Kamu itu masih pelajar, belum waktunya kamu cari uang, cici masih sanggup biayain apapun yang kamu mau!" Lanjutnya."Keluar" pinta christy lembut.
"Jangan balapan lagi, cici mohon, nurut sama cici dan kakak² de, cici gamau kalo gracia sampai marah dan mukul kamu, kamu tau sendiri kalo gracia sampek marah, siapa pun itu pasti dia akan main tangan" ucap shani.
"ADE BILANG KELUAR YA KELUAR!" Marah christy.
"Ayo ci kita keluar dulu, biarin dede tenang" ajak chika sambil menggandeng tangan shani untuk keluar dari kamar christy.
Setelah shani dan chika keluar, christy langsung terduduk di karpet bulunya sambil bersandar di kasur dengan airmata yang membasahi pipinya.
"Pa ma, ade kangen sama kalian hiks, bawa ade pa maaa hiks" tangis christy pilu.
"Kenapa kage selalu kasar sama ade pa, ma" lanjutnya.Tiba² terdengar suara nada dering telfon dari hape christy, christy melihat siapa yang menelfonnya, ia langsung mengangkatnya.
"Gimana toy? Jadi ga balapan?"
"Ga del, lo aja yang balap, gue gaboleh keluar rumah"
"Lo kenapa? Kok kayak nangis?"
"Gue gapapa, gue tidur dulu del"
Tut."Apapun yang gue lakuin pasti salah di mata cici dan kakak² gue, hahaha bisa gitu ya?" Gumam christy dengan ketawa karirnya.
"Keren banget kage ngehamburin uang ke wajah gue, dia pikir gue segitu butuhnya kali ya" lanjutnya.Tidak lama kemudian christy merasakan lapar, ia enggan untuk keluar dari kamar, melainkan ia merebahkan tubuhnya di karpet bulunya itu sambil memejamkan matanya.
Skip
Sore hari kini ketiga kakak² christy sudah duduk di ruang makan."Non, non kecilnya ga makan juga? Ini sudah sore loh" tanya bisumi.
"Iya habis ini saya panggil bi" jawab shani.
"Baik non, saya permisi ke dapur dulu"
"Iya bi"
"Aku ke kamar dulu" pamit gracia.
"Sebentar ge, aku mau ngomong" ucap shani.
"Apa?"
"Minta maaf ke dede, aku gasuka liat sikap kamu kayak tadi"
"Iya nanti" ucapnya dan langsung pergi menuju kamarnya.
"Panggil dede chik" pinta shani.
"Iya ci"
Chika langsung bergegas menuju kamar christy, ia buka pintunya dan melihat christy yang tertidur di karpet dengan mata yang sembab.
"Kamu nangis ya? Sembab banget matanya" gumam chika.
"De" lanjutnya sambil mengelus pipi christy.Christy membuka matanya dan menatap chika sekilas lalu ia berdiri dan langsung masuk ke dalam kamar mandi untuk mencuci mukanya.
"Kenapa?" Tanya christy saat sudah keluar dari kamar mandi.
"Makan dulu yuk ke bawah" ajak chika.
"Ade ga laper, kakak aja yang makan" balas christy langsung duduk di sofa.
"Udah pada makan, tinggal dede yang belum, yuk makan dulu"
"Ade ga laper kak, kakak denger ga ade ngomong" ucap christy lembut.
"Kakak bawain kesini aja ya makanannya" ucap chika tapi tidak di respon oleh christy.
Akhirnya chika pun keluar dari kamar christy menuju ruang makan.
"Adenya mana chik?" Tanya shani.
"Ga laper katanya ci, langsung bawa ke kamarnya aja deh, takutnya nahan laper dia" jawab chika.
"Pasti itu chik, dia pasti nahan laper, kamu tau sendiri kan kalo dede itu gabisa jauh dengan namanya nasi"
"Iya ci"
"Yaudah, biar aku aja yang bawain ke kamarnya"
"Jangan di marahin lagi ci kasian, aku ga tega liatnya"
"Iya chik"