tiga

150 19 1
                                    






Terdengar suara tangisan bayi di dalam rumah minimalis berwarna putih tersebut. Sepertinya sang penghuni tengah kesulitan mengurus anaknya.

Tangisannya pun sudah terdengar beberapa menit, namun tak kunjung berhenti.

Padahal si mamah sudah melakukan segala hal untuk anaknya berhenti menangis.

Kira-kira apa yang terjadi pada si adek?


"Iyaa sabar ya sayaangg, ini mama lagi bikinin susunya sebentar lagi yaa"

Hari ini entah kenapa adek sangat rewel dari biasanya.

Padahal si Kaka sangat bisa diatur dan malah lebih diam daripada adek.

"Adeekk ini mimi nyaa"

Umur mereka sudah beranjak 1 tahun 5 bulan, dan mama juga sudah bisa membuatkan susu formula untuk si kembar.

mereka juga sudah mulai aktif merangkak dan mencoba berdiri sendiri, apalagi si adek.

berteriak dan mengoceh asal sudah menjadi hobi pada siang hari, membuat si mama yang melihatnya jadi gemas.


hari ini seperti biasanya si mama akan membuat mereka duduk di lantai tempatnya bermain,

sesekali mereka akan merangkak kesana-kemari membuatnya harus ekstra hati-hati takut ada bahaya yang mengancam mereka.

Sebenarnya berdiri pun mereka sudah bisa, tetapi sepertinya mereka agak malas jadi merangkak lah solusinya.

"Aduuh adek, jangan digigit itu mainannya jorok tahu, simpan yaa pinteerr"

"Otee mama"

Kebalikan dari si adek yang sangat aktif, si kaka hanya menyimak tingkah adiknya yang asik, namun sesekali ia akan tertawa kecil melihat adiknya.

Mereka kembar tetapi bisa dilihat jika sifatnya sangatlah berbeda.

' aku tak pernah menyangka akan punya kalian. sungguh diluar ekspektasi ku mempunyai anak kembar bahkan untuk pertama kalinya tanpa bantuan orang lain.'

















"Adek mau gendong?"

"maauuuuuuu"

"Sini sayang"

Si adek berlalu berjalan pelan menuju si mama meninggalkan si kaka yang sibuk dengan mainannya.

"Kenapa hhm? kamu kok rewel banget sii? kenapa sayang?"

"tatau maa, map ya dek nanis teluss"

"okee gapapaa, tapi kalo ada apa-apa, ada sakit atau ga nyaman bilang mama ya sayang"

"hu'um maa"






"kakaa, sini sayang bareng mama sama adek"

Si kaka hanya menoleh sebentar lalu menatap adek dan mama bingung, namun beberapa saat kemudian ia malah menangis.

"Aduuh kenapa kaka? maaf yaa. cemburu ya mama cuma gendong adek? maaf yaa"

Dengan bibir yang dimajukan dan wajah yang kelewat sangat sedih si kaka beranjak memeluk si mama.

Kepalanya pun ia sandarkan pada bahu si mama.

"ututututuuu maaf ya Kaka"












"𝐬𝐢 𝐤𝐞𝐦𝐛𝐚𝐫 𝐤𝐞𝐬𝐚𝐲𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐦𝐚𝐦𝐚"               𝐉𝐰𝐰 𝐱 𝐥𝐬𝐦Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang